“After someone hurts you, you're not the same anymore.” - @KamusWanita
***
Backsound : The Girl Who Cried Wolf - 5 Seconds Of Summer (Sounds Good Feels Good)
****
RAKA duduk di bangku kemudi, jemarinya menggenggam erat setir hingga buku jarinya memutih. Pandangannya masih mengarah pada pintu masuk coffee bean itu.
Sesak dan sakit adalah perasaan yang sedang di alami pria tampan ini sekarang. Dunianya seakan berhenti di detik ini dan detak jantungnya melemah hanya karena melihat perempuan yang dia cintai sedang berpelukan dengan pria lain.
God Dammit!
Raka duduk di bangku kemudi dan memejamkan matanya erat. Ia mencoba menenangkan hatinya yang kembali patah.
Raka bahkan sangat sulit mengambil hati Kila tapi lihatlah dengan pria yang ada di dalam sana. Bahkan kesalahan fatal pria itu mampu di maafkan dengan mudah oleh Kila dan dengan tangan terbuka Kila menerima kembali bajingan sialan itu.
“Kok nggak masuk” , Raka membuka matanya ketika mendengar suara yang sudah ia hafal di luar kepala. Ia menoleh dan menemukan Kila sedang memperbaiki duduknya di bangku penumpang.
“Aku baru sampai. Ini tadi mau nemuin kamu. Udah selesai meeting sama editornya?”
Kila mengangguk dan tersenyum. “Udah. Gimana kasus yang kamu tanganin. Berhasil kan?”
“Lancar”
Hening. Raka memfokuskan diri mengemudi sementara Kila hanya diam. Dia tahu jika Raka sedang ada masalah, pria di sampingnya itu selalu diam jika ada yang mengganggu pikirannya.
Kila menghembuskan napas dan mengajak Kira bercanda.
“Apa Kira sudah makan?” , Kila mengalihkan pandangannya pada Raka.
“Tadi dia makan biskuit bayi”
Raka mengusap lembut puncak kepala Kira dan di balas dengan gerutuan lucu oleh balita itu.
Raka terkekeh. Kila menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman. Untunglah ada Kira yang mampu mengubah suasana yang semula kaku menjadi santai seperti semula.
“Kamu sudah makan?”
”Ha?” , Kila menatap lekat Raka.
“Kamu sudah makan, Princess?” , ulang Raka dengan gemas.
“Belum. Aku menunggumu”
Raka menghembuskan napas panjang. “Seharusnya kamu makan duluan. Kamu itu mudah sakit berbeda dengan aku. Aku nggak akan marah kok kalau kamu makan duluan di mana pun itu tempatnya. Yang penting higenis. ”
“Tapi kamu belum makan. Aku akan makan jika kamu sudah makan. Ingat, yang kemarin sakit itu kamu. Harusnya aku yang marahin kamu”
Kila bersandar dan mengalihkan pandangannya keluar jendela. Selalu seperti ini jika Kila tidak menuruti aturan yang Raka berikan.
“Maaf..”
“Aku hanya takut kamu sakit. Kita makan sekarang. Mau di restoran atau di apartemen?. Aku akan memasakkan mu.”
Kila mengelus pelan punggung Kira yang mulai tertidur di pangkuannya.
“Apartemen” , ucap Kila lirih.
***
Raka memeluk erat Kila saat keduanya turun dari mobil. Para wartawan sudah menanti mereka di basement entah sejak kapan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wildest Dreams
Storie d'amoremimpi terliar seorang Priskila Andromeda adalah mengharapkan sang mantan kekasih kembali ke pelukannya setelah dua kali ia menaburkan luka pada pria itu. • Sequel of BACK TO DECEMBER• copyright © 2015, AxeliaTata