“Mencintaimu itu layaknya menggenggam mawar berduri. Meski perih tapi tetap terjaga dan tak jatuh di pelataran” - Aldrin Cartwheel
***
Backsound : Lady Antebellum - I Did With You
***
The Past
Pria tampan berkacamata itu tengah asyik menekuri buku yang berada di tangannya. Terkadang ia juga membenarkan kacamatanya.
“Pagi Aldrin” , Pria berkacamata itu mendongak dan menemukan perempuan cantik berambut ginger bergelombang yang tersenyum manis kepadanya laksana oase di gurun sahara.
“Pagi Kils”
Just it. Pria itu kembali fokus ke bukunya tanpa melirik ke perempuan yang di panggilnya 'Kils' .
“Ish. selalu kayak gitu. Pacaran aja terus sama buku” , Perempuan itu merajuk dan pergi meninggalkan Aldrin.
***
2 bulan setelahnya
“Aldriiinn” , Perempuan itu berlari dari gerbang kampus ketika melihat sahabatnya berjalan melewati koridor.
“Bisa nggak sih Kils kalau nggak teriak”
Perempuan itu tersenyum lebar seperti orang bodoh, begitu pikir Aldrin dulu. “Aku mau cerita sama kamu. Ke taman yang deket Fakultas Sastra yuk”
Meski Aldrin sempat menggerutu ia tetap mengikuti perempuan itu berjalan ke taman. Entahlah, seberapa ketusnya Aldrin ia paling tidak bisa mengabaikan Kils-nya.
“Mau ngomong apa Kila?”
Perempuan itu duduk di kursi panjang. Jemarinya saling bertautan. Ia gugup.
“Aku..”
“Ya”
“Aku..”
“Kamu kenapa?”
“Aku jadian sama Karel. Itu loh anak hukum yang cakep banget”
Aldrin diam. Hatinya sakit. Ia juga tidak tahu kenapa hatinya sangat perih seperti itu. Kila kan hanya sahabatnya.
Mungkin cuma kaget doang, begitu pikirnya dulu.
****
Another Day
Sudah hari ke empat belas, Aldrin tidak melihat perempuan itu. Tidak ada yang meneriaki namanya. Tidak ada yang mengganggu jam belajarnya. Tidak ada yang berceloteh ini itu padanya.
Nyatanya, perempuan itulah pusat dunianya. Sepi, kini yang ia rasakan. Ia benci menyadari rasa pada dirinya sendiri. Perih itu menandakan jika dia cemburu. Dia tidak ingin Kila dengan yang lain.
Bodoh!!!
Aldrin melangkah ke kantin namun ia berhenti di balik pilar ketika melihat dua orang yang sedang asyik berangkulan di salah satu meja.
Kila bergelayut mesra di lengan Karel. Mereka sepasang lovebird yang mampu menghancurkan Aldrin.
Karel mengusap lembut puncak kepala Kila dan mencium pelipis Kila.
Aldrin mengalihkan pandangannya dan segera menjauh dari tempat itu.
****
127 Hari setelah hari itu

KAMU SEDANG MEMBACA
Wildest Dreams
Romancemimpi terliar seorang Priskila Andromeda adalah mengharapkan sang mantan kekasih kembali ke pelukannya setelah dua kali ia menaburkan luka pada pria itu. • Sequel of BACK TO DECEMBER• copyright © 2015, AxeliaTata