“ At any moment, your whole life can change ” - Unknown
**
Backsound : Kerispatih - Lihat Hatiku
***
Brooklyn
KETUKAN sepatu mengiringi langkah Raka menuju profesi barunya. Ia kembali memulai semua dari awal. Pria ini memilih melupakan mimpinya sebagai Pengacara.
Raka meninggalkan pekerjaan yang dahulu bukan tanpa alasan. Jika ia masih bergelut di bidang hukum, perempuan itu akan dengan mudah menemukannya. Raka menyerahkan firma hukumnya pada sahabatnya yang juga ikut bernaung di firma hukum tersebut. Suatu saat, entah kapan itu, Raka berjanji akan kembali kesana dan duduk di meja hijau untuk membela client nya lagi.
Raka memasuki ruangannya dengan langkah pelan. Beberapa kali ia mengepalkan tangan erat untuk menghalau rasa canggungnya.
Sesampainya di ruangan yang ia tuju, Raka duduk bersandar dan memijat pelipisnya.
Waktu sangat cepat berlalu. Sudah sebulan ia tidak melihat perempuan itu lagi. Ia hanya mendengar kabar beberapa kali jika perempuan itu tengah sibuk launching novel terbarunya. Raka bersyukur akan hal itu, ia bahagia melihat Kila sudah tak lagi rapuh. Raka sudah cukup tenang kala tahu Kila tak lagi melampiaskan semua pada obat penenang.
Raka bahkan pernah beberapa kali menyuruh seseorang untuk mengawasi Kila. Pria ini hanya ingin memastikan Kila bahagia tanpa ada alasan yang lainnya.
Cinta?
Kata itu sudah mati. Hati Raka kini sudah beku, tak ada lagi yang mampu menyentuh kerasnya dinding es yang di ciptakan Raka.
Pria ini sekarang berbeda.
Dari pandangan mata saja, pria ini sudah tidak lagi memiliki tatapan hangat. Yang ada hanya sorot mata angkuh dan tak tertembus oleh apapun. Gesture Raka pun juga sudah lain. Raka yang sekarang jauh lebih tertutup dan dingin.
Mustahil jika kalian bisa melihat senyuman Raka. Semua sudah tidak lagi sama.
Ketukan di pintu mengintrupsi kegiatan Raka. Pria itu memandang Pria paruh baya dengan stelan jas lengkap yang berjalan menghampirinya.
“Suka dengan ruanganmu, boy?”
“Not bad.”
Gustav duduk di hadapan Putranya. Pria itu menyandarkan tubuhnya pada kursi, jemarinya mengetuk meja dengan gerakan pelan.
“Kau akan mendapatkan yang lebih baik dari dia”
Raka mendesah di tempatnya, “Aku tidak lagi memikirkan hal seperti itu. Prioritas ku sekarang hanya Kira dan pekerjaan baruku, Dad”
Gustav hanya tersenyum masam. Pria ini seperti melihat sosok dirinya di masa lalu. Gustav pernah menyerah untuk cintanya dulu.
Dimana ketika Gustav muda pernah melupakan mimpi besarnya menjadi Seorang Ilmuwan hanya demi seorang wanita yang tak pernah melihatnya. Semuanya hancur. Mimpi dan Perempuan itu tidak ia dapatkan.
Gustav muda merangkak seorang diri membangun usahanya dengan membawa kesakitan terdalam karena cinta.
“Jika kau kesulitan dalam pekerjaan, hubungi saja Reynold. Daddy harus pergi. Jaga dirimu baik-baik”Gustav menepuk pelan pundak Raka dan meninggal pria itu sendirian.
***
“Bagaimana perasaanmu?”
Aldrin menatap Kila yang tengah menyesap caramel machiatto. Kila menaruh kembali minuman itu dan menatap Aldrin, “Aku bahagia”
Kila menunjukkan senyumnya. Seminggu yang lalu Aldrin kembali dari Bern dan menepati janji untuk selalu bersama Kila. Mereka menghabiskan waktu berdua. Seperti jalan-jalan dan menghabiskan waktu untuk menonton dvd.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wildest Dreams
Romansmimpi terliar seorang Priskila Andromeda adalah mengharapkan sang mantan kekasih kembali ke pelukannya setelah dua kali ia menaburkan luka pada pria itu. • Sequel of BACK TO DECEMBER• copyright © 2015, AxeliaTata