Aku menaruh tas punggung berwarna baby pink yang berisi tulisan 'cry baby' di samping kursi yang aku duduki, btw aku sedang berada di meja makan, yang dekat dengan dapur berada di lantai 1. Sedikit info, ruangan ini memiliki mini bar, tetapi berada di lantai 2 mansion ini.
Aku mengambil susu putih yang ada di gelas kaca itu, aku menyeruput sedikit sebelum menaruh nya kembali. Aku memulai memakan roti isi entah siapa yang buat, intinya aku lapar. Tentang kejadian kemarin malam, itu cukup membuat kU sedikit risih, tapi aku bisa mengatasinya.
Derap langkah seseorang yang berjalan menuju meja makan cukup membuat kU menoleh hanya sekilas. Reza dengan setelan pakaian kerja nya yang membalut tubuh nya yang err lumayan hot dengan sempurna. Celana panjang berwarna hitam, kemeja putih bersih, jas berwarna hitam, dasi berwarna hitam dan tak lupa sebuah handphone berwarna hitam berada di genggaman nya. Perfect.
Dia duduk di kursi yang dekat dengan kU, tepat nya kursi yang khusus di duduki oleh kepala keluarga. CIH kepala keluarga.
Dapat aju rasakan dia menatapku dengan intens "kamu kalau mau sekolah itu, iket rambut nya dong, biar nambah cantik" ujar Reza sambil menatap rambut cokelat kU yang hampir panjang.
Aku menatap kearah nya "penting buat lo?" Tanya gue, sambil meminum susu di gelas yang tersisi lagi sedikit, roti isi kU sudah habis aku makan.
"Penting!" Ujar nya, aku hanya mendengus. Dia mengambil sesuatu di kantong celana nya, dan ternyata itu adalah handphone milik kU.
"Sini bawa HP gue! Gue yakin batre nya pasti abis" ujar kU sambil mengadahkan tangan.
Dia terkekeh "udah aku charger." Ujarnya sambil memberi benda Pipih itu ke aku. Aku mengambil nya lalu menaruh nya diatas tasku.
"Aku kangen kamu, sa" ujar nya aku hanya mendengus, aku merilis sekilas jam tangan berwarna Rose gold bermerek ' Micheal Kors (MK)' yang melingkari pergelangan kiriku.
Waktu sudah menunjukkan pukul "6.45" aku meraih handphone kU, lalu memakai tas punggung ku yang aku sampirkan di bahu kanan saja. Aku berdiri hingga menimbulkan suara decitan antara lantai dan kursi kayu.
"Kangen banget malah" ujar nya, aku menatap nya cuek, dia ikut berdiri.
"Nggak peduli!" Ujar kU, saat ingin berjalan keluar dari ruang makan, reza langsung menarik kU kedalam dekapan nya. Satu kata untuk mendeskripsikan , nyaman.
"Aku masih nunggu kamu, sa" ujar reza, aku yang hanya diam tidak membalas pelukan Reza, aku hanya bisa mendorong Reza menjauh dariku.
"Beri gue waktu lagi!" Ujarku lalu beranjak pergi dari sana, Reza tidak mengejar dia hanya memandang kU yang mulai menjauh.
---
"Dip dia udah balik" ujar kU saat jam pelajaran ketiga kosong, karna guru matematika tidak bisa hadir.
Deeva yang duduk dengan kU langsung membenarkan posisi duduk nya, "kok lo tau? Lo liat dia dimana? Terus lo diapain Ama dia? Lo udah denger penjelasan nya dia? Lo terima dia? Jadi intinya dia kenapa?" Cerocos deeva sambil menatapku dengan tatapan Kepo.
Aku terkekeh "lebat deh lo kayak Dora" ujar kU, dia berdecih "gini-gini gue sepupu lo, monyet" ujar nya, aku Hany mengangguk.
"Gue dijodohin Ama dia. Seneng sih tapi mau gimana lagi. Gue belum siap- huh Risa nggak bisa diginiin" ujar kU dnsgan nada tamat ia diakhir.
Deeva memutar kedua bola mata nya jengah, "jadi intinya gimana?"
"Yaudah gue terima aja, sebenarnya sih nggak mau tapi gue mau juga. "Ujar kU sambil cengengesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.CEO Vs Little (Bad) Girl
Romance#1 Risa Bianca Tymberly. & Reza Febian Tomas. . . . Semuanya terasa aneh. Mulai dari malam itu, malam yang mempertemukan mereka untuk dijodohkan. Kenyataan yang mengharuskan, mereka harus tinggal dalam satu rumah yang sama. Risa merasa, bahwa rez...