Aku berjalan kearah Reza yang sedang mengetik di laptop nya dengan sangat serius di ruang tengah. Kaos polo warna hitam dan training berwarna hitam juga menutupi tubuhnya. Dia terlihat sangat tampan.
Aku duduk disamping nya, aku meletak kan plastik yang didalam nya ada makanan cepet saji itu diatas meja.
Aku melipat kakik kU. Aku menatap Reza yang terus fokus kearah laptop. Aku merasa Reza lebih memprioritaskan laptop daripada aku!
Aku pun berani mengambil langkah lebih, yaitu aku mencium rahang kokok Reza sekilas dan itu cukup membuat Reza terkejut.
"Gue paling nggak suka di anggurin!"
Reza terkekeh "maaf" ujar nya lalu mencium sekilas bibirku. Aku tersenyum, entah lah, aku hanya ingin Reza tidak menjauh dariku.
"Kok Tumben kamu senyum? Biasanya kalau aku cium kamu bakalan marah nggak jelas"
"Ha? Oh err ---- oh lagi --- Hem-- ya suka-suka gue lah!" Ujarku menutupi salah tingkah kU.
"Kamu lucu"
Aku menoleh sekilas kearah plastik itu sebelum menatap Reza kembali "za, lo udah makan?"
"Belom, tadi aku meeting mendadak sama client"
"Oh yodah lo makan gih, itu udah gue bungkusin lo steak" Ujarku. Aku berdiri, Reza menaruh laptop nya diatas meja.
"Gue mau kekamar, mau chatingan sama pacar gue" ujarku, namun Reza langsung menarik tangan kU sampai aku terduduk di paha Reza.
"Putusin pacar kamu!" Ujar Reza, menatap tajam kearah kU.
Aku Berdehem "pacar gue banyak. Lo nyuruh mutusin yang mana?"aku menatap Reza yang jarak nya sangat dekat dengan kU.
"Putusin semua nya!"
"Nggak mau!"
"Putusin!"
"Nggak!"
"Putusin mereka atau aku cipok kamu!"
"Gue nggak mau mutusin mereka!"
"Aku cium kamu ya!"
"Lo suka nyosor ish!"
"Kamu nya nakal!"
"Lo nya Tai"
"Makanya putusin mereka!"
"Ish gue bilang nggak ma--" dan sebelum aku menyelesaikan kalimat kU, yah kalian tau lah. Reza langsung membukam bibirku dengan bibir nya, dia mencium kU. Baru saja aku ingin membalas ciumana nya, Reza langsung menyelesaikan ciuman itu.
"Putusin atau aku banting HP kamu!"
"Gue lebih mending di cipok sama lu daripada HP gue di banting" Ujarku, Reza tersenyum mesum, menutup matanya dan mulai mendekatkan bibirnya ke bibir kU, namun langsung aku tutup bibir nya dengan tangan kU. Reza membuka tangan nya dan menjauh kan muka nya dariku.
"Okey gue putusin pacar gue" Ujarku. Reza tersenyum lalu mengangguk.
"Tapi ada satu cowo yang bakalan gue simpen!"
"Siapa?"
"Lepas in dulu, gue mau berdiri!" Titah ku, Reza pun melepaskan pelukan nya nya, aku pun berdiri. Mengambil ancang-ancang buat kabur.
"Siapa?"
"Mau tau banget apa mau tau aja?"
"Tau banget!" Jeda "cepet siapa"
Aku terkekeh menatap lekat Reza "kamu" ujar kU lalu mulai berlari menjauh dari Reza yang seperti orang idiot.
"NIKAH SEKARANG AJA YUK SA" Reza berteriak, yang cukup membuat kU terkekeh geli.
---
Aku memoleskan wine lips berwarna merah muda di bibir ku. Meratakan nya. Setelah itu aku menatap bayangan ku di cermin. Baju Pramuka yang pas di badanku, rok khas SMA yang panjang berwarna cokelat tua, sepatu Nike air berwarna putih yang masih baru tak lupa kaos kaki pendek berwarna putih bersih juga. Rambut dark brown kU, aku cepol dengan menggunakan jedai berwarna hitam. Sudah rapi!
Aku meraih tas punggung kU, tak lupa meraih handphone dan kunci mobil. Aku pun turun ke lantai 1.
Saat sudah berada di ruang makan, aku dapat melihat bahwa Reza sudah duduk di kursi nya dengan setelan kerja nya yang membalut tubuh indah nya. Aku duduk disebelah nya. Reza menatapku.
"Kunci mobil kamu mana?" Aku mengerjit saat Reza bertanya seperti itu.
"Emang kenapa?"
"Aku yang bakalan nganterin kamu ke sekolah" aku menatap Reza datar.
"Lebay banget deh lo"
"Sini cepet bawa!"
"Ish nggak mau!"
"Risa!" Dan pada akhir nya pun aku menyerah dan memberikan kunci mobil kU ke Reza. Reza memasukan kunci mobil kU dalam kantong jas kerja nya.
"Kamu cepet makan! Nanti kamu telat lagi" aku hanya meminum susu cokelat tangan da di gelas kaca hingga habis, lalu roti selai kacang itu aku ambil.
"Gue makan di mobil aja. Buruan!" Aku pun berjalan terlebih dahulu, Reza hanya geleng-geleng kepala saja namun mengikuti kU dari belakang.
---
"Billy itu siapa?" Reza memulai percakapan, setelah lama hening di mobil milik Reza karena aku sibuk memakan roti selai kU sambil memabs chat dari deeva.
"Billy itu pacar gue"
"Sejak kapan?"
"Baru tadi pagi" Ujarku, aku menoleh kearah Reza yang terlihat sangat dingin.
"Kenapa?" Tanya kU.
"Katanya pacar kamu cuma aku doang! Kok sekarang malah ada si Billy?!" Aku menahan tawa kU, Reza sangat cemburuan.
"Emang lo pernah nembak gue? Perasaan kita masih dalam masa break deh" aku menyahut.
"Tuh kan aku selalu kalah aja!" Reza frustasi.
"Nggak juga tuh" ujar kU, aku sudah bersiap-siap membuka pintu mobil karena mobil yang dikendarai oleh Reza sudah berhenti di gerbang sekolah.
"Cium aku!" Aku mendekatkan wajah kU kemarau bibir Reza, Reza sudah menutup mata. Aku tersenyum lalu menjauh kan wajah kU. Reza membuka matanya.
" Sorry gue telat!" Dan tanpa babibu aku langsung keluar dari mobil. Dapat aku dengar Reza mengumpat. Sebodo amat sih, yang penting gue seneng!
----
# revisi
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.CEO Vs Little (Bad) Girl
عاطفية#1 Risa Bianca Tymberly. & Reza Febian Tomas. . . . Semuanya terasa aneh. Mulai dari malam itu, malam yang mempertemukan mereka untuk dijodohkan. Kenyataan yang mengharuskan, mereka harus tinggal dalam satu rumah yang sama. Risa merasa, bahwa rez...