Author POV
Dari detik, berubah menjadi menit, dari menit menjadi jam, dari jam menjadi hari, dari menjadi minggu, dari minggu menjadi bulan. Tak terasa setelah kejadian, dimana Reza dan Risa bertemu dengan Vina itu.
Sudah sebulan lamanya, terkadang Vina menjaili Risa atau menuduh nya yang tidak-tidak di sekolah. Vina memiliki kekuasaan di sekolah nya, sedangkan Risa, hanya seorang murid yang nakal namun memiliki prestasi yang berlimpah. Risa mengikuti amanat yang selalu diberikan oleh Reza, Aris dan para ke-5 sahabatnya. Risa tidak boleh gegabah.
Risa turun dari mobil yang di kemudian oleh Reza. Risa meremas jarinya kecil sebelum berjalan bersisian dengan reza. Sekarang adalah hari penerimaan rapot semester 5 nya.
"Santai aja kalik, sa." Ujar Reza sambil memegang tangan Risa. Risa mendengus lalu menyentakkan tangan Reza. Untuk pertama kalinya dalam masa SMA nya, Risa merasa risih diliatin oleh murid-murid dan para wali murid yang menatap mereka dengan berbagai pandangan.
"Reza jangan kayak gitu. Gue malu tau." Omel nya, Reza hanya terkekeh. Reza menepuk bahu Risa, Risa mendongak sekilas, sebelum kembali fokus kedepan tak lupa menggigit kuku nya. Walaupun Risa itu bad tetapi tetap saja dia akan gugup saat hari dimana penerimaan rapot.
"Dimana ruangan wali nya?" Tanya Reza. Risa menepuk dahinya.
"Kelewatan, hehehe." Dan mereka pun berbalik kembali, menuju Wantilan yang ada di dekat ruang guru. Mereka berhenti saat sudah berada di dekat Wantilan sekolah Risa. Sebenarnya, bisa saja Aris yang mewakili Risa namun Reza dengan keras kepala nya, menggantikan Aris.
"Entar kalau udah Lese, telpon aja gue." Ujar Risa, Reza mengangguk.
"Hem, za?"
"Ya?"
"Kalau nilai gue ada yang jelek, jangan Bandingin gue ya sama temen-temen gue." Ujar Risa. Reza terkekeh "nggak bakal." Jeda sebentar, Reza menoleh kedalam Wantilan "dah ya, aku mau kedalem dulu. Inget jangan deket-deket sama Vina!" Ingat Reza, Risa hanya mengangguk. Reza masuk kedalam Wantilan, sedangkan Risa langsung berlari kencang menuju toilet karena kebelet pipis.
🐏🐏🐏
Risa keluar dari salah satu bilik toilet wanita, dia bercermin sebentar di wastafel sebelum berjalan menuju pintu. Namun langkah nya terhenti karena, Vina tiba-tiba berdiri Dihadapannya.
Risa mendengus menatap Vina yang tersenyum sinis. Risa menilai penampilan Vina. Baju kemeja berwarna krem yang digulung hingga siku, rok ketat berwarna hitam, high heels berwarna hitam, lipstick berwarna merah cerah, make up yang sedikit berlebihan, dan rambut yang di cepol menggunakan jedai.
"Well, penampilan lo boleh juga, mbak." Desis Risa.
"Jauhin Reza kalau lo nggak mau kena imbas nya!" Ancam Vina untuk sekian kalinya.
Risa tersenyum meremehkan Vina, Risa tidak akan menyerah begitu saja, dia harus menang sekarang. "Pengecut lo! Berani nya cuma ngerebut aja. Dasar cabe!"
"Mulut lo kurang di ombre!" Bentak Vina, Risa berdecih kembali.
"Gue geplak juga muka lo pakek high heels." Sahut Risa, dengan sorot mata tajam nya.
"Tunggu tanggal main gue!" Ujar Vina menatap tajam Risa yang mengangkat dagu menantang nya.
"Gue tunggu tanggal main nggak guna lo, Vina Fransiska." Risa memakan 2 kata terakhir Ny sebelum menubruk bahu Vina dan berjalan keluar dari toilet itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.CEO Vs Little (Bad) Girl
Romance#1 Risa Bianca Tymberly. & Reza Febian Tomas. . . . Semuanya terasa aneh. Mulai dari malam itu, malam yang mempertemukan mereka untuk dijodohkan. Kenyataan yang mengharuskan, mereka harus tinggal dalam satu rumah yang sama. Risa merasa, bahwa rez...