Author POV
Risa membuka matanya secara perlahan, mengerjap kan nya beberapa kali. Karena menurut nya ini sudah menunjuk kan pukul lima lebih sepuluh dini hari. Kondisi ruangan yang remang-remang cukup membuat nya bingung, Belum lagi dia merasakan benda yang sedikit berat yang melingkari pinggang nya.
'Ini seperti tangan!' Batin Risa saat memegang benda itu, firasat Risa sudah menyatakan bahwa dia tidak berdua di kamar nya.
Di depan nya, terpampang jelas dada sekarang pria dewasa, Risa memberanikan diri untuk mendongak menatap nya.
'Kok bisa Reza? Perasaan gue di sofa deh' Risa kembali membantin. Ingin rasanya Risa melepas pelukan itu, namun rasanya itu sangat sulit. Intinya Risa menyukai situasi ini.
Dari jarak yang dekat ini dia bisa melihat Reza dengan sangat jelas. Rahang yang kokoh, hidung mancung, bibir yang terlihat sexy, dan alis yang sangat tebal, dan bulu matanya yang tidak terlalu panjang namun lentik dan tipis.
Risa memegang pipi kanan Reza, mengusap-ngusap nya secara pelan supaya Tidur Reza tidak terganggu. Risa tersenyum.
Tanpa Risa sadari, Reza sebenarnya sudah bangun terlebih dahulu daripada Risa, karena Risa menggeliat tidak jelas sebelum dia bangun. Reza tetap menutup matanya, merasakan usapan tangan Risa di pipinya. Dapat dia rasanya, jantung Risa berdetak sangat cepat.
"Eza lo itu Tai" ingin rasanya Reza membuka matanya dan mengomeli Risa, saat Risa berujar seperti itu. Reza mengeratkan pelukan nya, membuat Risa memmekik tertahan.
Risa mendengus, dia harus cepat keluar dari kamar Reza. Dia hanya tidak mau kedok nya kebuka terlebih dahulu.
Risa melepaskan secara paksa pelukan Reza, walau sangat susah. Reza ingin terkekeh namun di tahan nya.
"Ish gue mau sekolah!" Risa men dumel, Risa mempunyai ide. Dia sangat mengenal Reza. Reza akan terbangun dari tidur Ny kalau ada sebuah beda di leger nya. Risa menaruh tangan nya di leher Reza. Reza tercekat, mengerang sedikit sebelum membuka matanya.
"Kamu selalu menganggu ya, sa" Reza berujar dengan nada parau yang terkesan seksi di telingan Risa.
Risa berdecak "gue mau sekolah! Dan kenapa gue bisa disini?" Tanya Risa.
"Aku yang gendong kamu kesini, aku nggak suka kamu tidur di sofa" Reza berujar sambil bersandar di sandaran ranjang, dia menghidupkan lampu tidur yang ada di nakas kanan. Risa hanya Ber-oh saja, tanpa babibu dia langsung melesat keluar dari kamar Reza yang baru ia ketahui ternyata ada di depan kamar nya.
Reza hanya menatap punggung Risa, dia terkekeh melihat risa yang seperti canggung seperti itu kepada nya, saat melihat perut kotak-kotaknya.
Ya setidaknya, Risa menikmati tidur nya dengan di temani reza dan pelukan posesif nya.
---
"Darimana aja lo? Abis Ena-ena ya Ama si Reza?" Pertanyaan dari deeva saat melihat Risa yang baru saja duduk diatas kasur, sedangkan deeva baru saja keluar dari kamar mandi dengan ditutupi kimono berwarna putih, dan rambut yang di cepol ke atas segi nggak anak-anak rambut nya yang pendek-pendek terlihat basah.
"Dari sana" Risa menjawab sambil menunjuk kearah pintu.
"Is! Yodah sana mandi lu" Risa mengangguk dan langsung masuk ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi, Risa menatap pantulan dirinya di cermin. Risa tersenyum sambil memeluk dirinya sendiri. Merasakan kembali pelukan posesif dari Reza yang hangat.
---
Risa POV
"Psstt...eh onta arab! Noleh nape?!" Ujar deeva yang duduk disamping kanan ku dengan suara yang amat sangat kecil. Dihari Selasa yang menyebalkan ini, di jam pertama dan kedua ini. Siswa-siswi murid Kls 12 IPA-2 ulangan fisika, pelajaran fisika berlangsung selama 2 jam, dan aku sudah selesai mengerjakan 5 soal isian dan 10 soal Abc dalam waktu 45 menit. Aku menoleh kearah deeva dengan malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.CEO Vs Little (Bad) Girl
Romance#1 Risa Bianca Tymberly. & Reza Febian Tomas. . . . Semuanya terasa aneh. Mulai dari malam itu, malam yang mempertemukan mereka untuk dijodohkan. Kenyataan yang mengharuskan, mereka harus tinggal dalam satu rumah yang sama. Risa merasa, bahwa rez...