"Anak-anak...ibu mau menyampaikan pengumuman bahwa sekolah kita akan mengadakan acara syukuran setelah ujian akhir sekolah nanti. Acara ini diadakan dalam rangka ulang tahun sekolah. Jadi setiap kelas bisa menyumbangkan kreasi seni, dan nanti kelas kita di dekorasi sebagus mungkin karena akan ada penilaian, jadi kelas mana yang paling bagus dekorasinya akan mendapatkan hadiah" jelas bu Sasha,wali kelas X IPA 1 tempat dimana Prilly belajar.
"Kreasi seninya apa saja, Bu?" tanya Adit, salah satu siswa laki-laki.
"Apa saja terserah kalian. Mau nyanyi, drama atau bermain musik juga boleh. Yang terpenting ikut berpartisipasi"
"Ya sudah,kalo tidak ada yang ditanyakan lagi ibu mau kembali ke kantor. Nanti kita bicarakan lagi kalau waktunya sudah dekat. Untuk sekarang kalian fokus dulu untuk Ujian Akhir Semester"
"Iya, Bu!!!!" jawab para siswa serempak.
Setelah Bu Sasha memberikan pengumuman dan pergi meninggalkan kelas, ruang kelas pun kembali riuh dan para siswa berhamburan keluar kelas karena memang sudah jam istirahat.
"Prill, ke kantin yuk!" ajak Meta
"Yuk!!"
Mereka pun pergi menuju kantin. Sesampainya di kantin mereka memesan makanan dan mencari tempat duduk yang kosong. Pada jam istirahat kantin memang selalu penuh hingga tak jarang mereka hanya membeli snack dan lebih memilih makan di depan ruang kelas karena tidak kebagian tempat duduk.
Setelah mengitari pandangan sekitar kantin akhirnya Prilly menemukan tempat kosong di pojok kantin.
"Prill, lo gak cape jadi stalker cowok galak itu?" tanya Meta sambil menyuapkan bakso kemulutnya.
"Enggaklah. Gue akan terus deketin dia sampe gue kenal deket sama dia" jawab Prilly mantap
"Sejak kapan sih lo jadi gini?"
"Sejak gue ketemu dia" jawab Prilly sambil tersenyum
"Dulu aja,ada cowok yang deketin lo nya cuek-cuek aja. Lah...sekarang malah lo yang ngejar-ngejar cowok, mana galak lagi tuh orang. Kalo gue sih ogah!" cerocos Meta sambil bergidik
"Dulu kan beda, gue juga masih SMP. Gak mikirin cinta-cintaan dulu. Fokus belajar!"
"Oh...jadi sekarang udah mikirin soal cinta?" goda Meta.
"Apaan sih?! Enggak juga! Gue sih gak berharap jadi pacarnya. Ya....meskipun gue sendiri gak tau sama perasaan gue sekarang ke dia. Bisa kenal deket sama dia aja gue udah seneng"
"Lo yakin sama yang lo bilang barusan? Gue sih gak yakin kalo lo gak bakalan patah hati kalo ternyata dia punya pacar. Eh, by the way dia udah punya pacar belum sih? Sejauh mana lo tau tentang dia?"
"Satu-satu kek nanya nya! Keselek bakso tau rasa lo!" omel Prilly
Meta hanya nyengir kuda memperlihatkan deretan giginya yang rapih menanggapi omelan Prilly.
"Kalo soal punya pacar atau nggak, gue gak tau karena selama ini gue belum pernah liat dia bareng cewek. Tapi yang gue tau sifatnya gak sejelek yang orang-orang bilang. Ya...meskipun dia suka ngebentak gue"
"Tahan banget lo dibentak sama dia!" cibir Meta
Prilly hanya tersenyum tidak menjawab
"Mungkin aja pacarnya disekolah lain gitu?" lanjut Meta
"Bisa jadi" ujar Prilly mengedikan bahunya
"Eh, jaketnya belum lo balikin juga?"
"Belum. Hehehe....."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Kala Itu (End)
RomanceDalam hidup biasaku dirimu muncul begitu saja. Yang tak pernah kuduga dan tak pernah kusangka. Awalnya kuterima dirimu hanya dengan imajinasiku sendiri. Ternyata karena itu aku mempunyai bunga cinta padamu. Padahal semua itu semu. Itu hanya permaina...