4

9K 409 1
                                    

Maaf kan kalo ada typo ya
.
.
.
Melani mulai mengelilingi lapangan basket. Satu putaran baru ia lalui. Padahal rasa capai sudah menghampiri dirinya. Belum lagi panas matahari pagi yang sangat menyengat. Menambah rasa dahaganya.

"Aduh, aku cape banget. Aku haus banget. Mana belum sempet sarapan lagi." keluh Melani berkali-kali.Sampai pada putaran kelima, kepala Melani mulai merasakan pusing. Semua benda yang ada di hadapannya seakan berputar mengelilingi kepalanya. Dan dalam hitungan detik ia sudah tak sadarkan diri.Senior ketus bin galak tadi pun segera menghampiri Melani danmengendongnya menuju UKS. Beberapa menit menunggu, akhirnya Melani pun siuman.Tiba-tiba datang seorang siswi senior dengan napas yang terengah-engah.

"Ada masalah apa? Kenapa sampe ada yang masuk UKS segala?" tanyanya.Rendy hanya terdiam, menampakkan wajah seperti tanpa dosa.

"Disini cuma ada loe, Ren," wajahnya marah menatap Rendy.

"Tolong jelasain sama gue! Apa yang terjadi?"

"Sorry,"-akhirnya ngaku juga. "gue yang salah."

"Jelasin sama gue! Ada apa?" tanyanya lagi.

"Gue cuma hukum dia buat lari keliling lapangan basket."

"Loe bilang, cuma?"

"Iya... gue akui ini cukup keterlaluan."

"Loe baru baru sadar kalo ini ketelaluan? Loe kantahu aturannya kalo ada yang telat. Gak usah pake cara gini."

"Iya, Rini. Gue tahu. Gue kan udah ngaku salah. Loe enggak perlu terus-terusan ceramahin gue." bentak Rendy kepada siswi senior itu-ketua OSIS di SMA Pertiwi.Rini tidak mengubris bentakan Rendy. Ia tahu persis siswa yang sedang dihadapinya itu. Satu sekolah memang sudah kenal dengan cowok yang bernama Rendy Ferdinan. Seorang cowok egois, sombong dan tak mau diatur yang merupakan anak pemilik SMA Pertiwi.

Jangan lupa Komentar sama Vote nya

Kakak Kelas JutekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang