Samar-samar Melani mendengar ucapan Rendy yang begitu sombongnya. Ingin rasanya ia menghadiahkan sebuah tinju untuk siswa jutek itu, tapi ia mencoba sabar agar tidak lagi berurusan dengan orang itu. Ia pun melahap bakso dengan penuh kekesalan.Seketika semua gadis-gadis yang berada di kerumunan itu duduk kembali ke tempat masing-masing. Juga ketiga teman baru Melani kembali duduk di samping Melani. Dan juga Rendy, Evan dan Bayu dapat melanjutkan langkah kaki mereka.
"Kamu enggak ikut kenalan sama Kak Rendy cs.?" tanya Winda.
"Ngapain orang jutek kayak dia aku kenal?" jawab Melani agak ketus.
"Jutek apanya?" Lyla membela Rendy cs.
"Mereka baik banget, kok."
"Rendy baik? Maaf, ya! Kesan pertama aku ketemu Rendy, orangnya jutek abis. Gara-gara dia aku pingsan."
"Oh, jadi kamu siswi yang dihukum Kak Rendy sampe pingsan?" tanya Vania penasaran.
"Kok kamu bisa tahu?"
"Ya, iyalah. Satu sekolah juga udah tahu kali. Sesuatu yang berhubungan sama Kak Rendy pasti jadi hot news." urai Winda
."Sampe segitunya, ya?"
"Ya ampun, Mel. Kamu kemana aja sih?" Lyla memukul meja.
"Kamu enggak tahu? Kak Rendy adalah anak dari pemilik sekolah kita. Dia juga kapten basket. Cowok terkeren dan terganteng satu sekolah. Ya, pantes dong dia istimewa." Hah?
"Dan ada sedikit fakta tentang Kak Rendy." ucap Vania penuh tanya.
"Kak Rendy belum pernah pacaran. Beda banget sama Kak Bayu dan Kak Evan yang terkenal playboy."
"Kok bisa? Bukannya kata kamu dia paling keren satu sekolah masak enggak punya pacar."
"Jangan berpikir kalo enggak ada cewek yang mau sama dia, ya! Sebenernya Kak Rendy adalahcowok yang paling digadrungin banyak cewek. Dari yang di bawah umur sampe tante-tante. Cuma dianya aja yang enggak mau. Menurut kabar udah puluhan cewek nembak Kak Rendy, tapi tak ada satu pun yang dia terima."
"Idih sok mahal banget jadi cowok. Emangnya cowok di dunia ini cuma dia?" ujar Melani sedikit ketus.
"Lagipula kecentilan juga sih cewek-ceweknya."
"Ya ampun Mel, kamu kok gitu banget," komentarVania.
"Kamu dendam banget ya sama kak Rendy?"
"Ya iyalah," muka Melani tambah merah.
"Kalo kalian jadi aku juga, bakalan kayak gitu."
"Aku enggak akan gitu, kok," jawab Lyla.
"Aku malah seneng bisa dianterin pulang sama Kak Rendy."
"Ngapain kalian ngomongon Rendy?"
Tiba-tiba ada suara yang ikut nimbrung percakapan mereka. Suara itu berasal dari salah seorang siswi senior yang mengagetkan Melani dan teman-temannya.
"Kakak-kakak ini siapa?" tanya Vania.
"What? Kalian enggak kenal kita? Ya udah, Guys. Kita kenalin diri dulu."
"Gue Nadia."
"Gue Zaskia."
"Dan gue Tiara."
"Kakak ngapain ngupingin kita?" tanya Lyla polos.
"Hello! Kalian ini lagi ngomongin cowok gue. Masak gue diemin?"
"Bukannya Rendy enggak punya cewek, ya?" tanya Melani.
"Rendy cuma enggak mau orang tahu kalo kita pacaran." jawab Tiara.Ting... seperti ada lampu bohlam menyala terang di samping kepala Melani. Orang kayak gini mah harus dikasih pelajaran.
"Kenapa Kakak bilang-bilang sama kita soal hubungan Kakak sama Rendy. Kakak sendiri yang bilang hubungan kalian enggak mau diketahui orang. Dan bukannya jaga rahasia adalah hal yang penting dalam menjalin sebuah hubungan?"
"Ya... gue cuma enggak mau kalian ngomongin cowok gue. Ngerti?"
"Kita rasa, bukan hanya kita yang lagi ngomonginpacar Kakak. Seisi kantin ini hampir semuanya ngomongin Rendy. Kenapa Kakak enggak kasih tahu mereka juga?"
"Ya, pokoknya gue peringetin sekali lagi. Kalian jangan pernah ngomongin cowok gue lagi." Tiara dan kawan-kawannya pun pergi meninggalkan Melani dan teman-teman. Lyla, Vania, dan Winda pun tertawa terbahak-bahak selepas Tiara dan kawan-kawan meninggalkan kantin.
"Ya ampun, Mel," Winda mengeluarkan napas lega.
"Kamu berani banget, sih!"
"Kamu enggak takut diapa-apain Kak Tiara?" tanya Vania.
"Kenapa harus takut? Toh aku yang bener, kan?"
"Ya, seeenggaknya Kak Tiara itu Kakak kelas. Diapasti lebih berkuasa dari kita."
"Kalo kita bener ngapain takut? Kita harus menegakkan kebenaran. Jangan pernah takut kalau kita emang bener. Udahlah enggak usah ngomongin itu lagi. Bentar lagi masuk kelas, makanannya cepet abisin! Nanti keburu masuk."
--------
Melani benar ngapain takut kalo kita gak salah ;)
ettt
Jangan lupa Vote sama Komentarnya ditunggu ya
Terimakasih :)