Melani pun memutuskan untuk pulang. Walau dirinya masih merasa ketakutan. Ia juga masih belum mampu mengatur napasnya. Ketika ia berjalan melewati gerbang sekolah. Ia dikagetkan dengan suara Rendy.
"Lelet banget sih jalannya. Gue udah lumutan nunggun loe disini."
"Nungguin aku?" tanyanya heran.
"Buat apa? Bukannya kamu bilang mau pulang duluan?"
"Bawel banget, sih! Buruan naik!"
"Naik?"
"Iya, naik!"
"Aku bisa pulang sendiri, kok. Kamu enggak usahrepot-repot nganterin aku pulang."
"Loe jangan GR dulu," Rendy berdalih.
"Gue mau ke rumah temen gue yang kebetulan lewat rumah loe. Ayo, ikut aja!"Melani menurut saja apa yang dikatakan Rendy.
Ia juga masih belum memutuskan untuk pulang dengan apa. Shock-nya membuat pikiran Melani kosong.Sampailah di rumah Melani.
"Makasih buat semuanya." ucap Melani.
"Kirain gue, loe lupa caranya berterima kasih," ledek Rendy.
"Ya, sama-sama. Gue balik dulu. Lain kali kalo ke kamar mandi jangan sendirian lagi." Rendy langsung menancap gas dan hilang dari pandangan.
"Katanya mau ke rumah temen?" Melani sedikit bingung dengan perkataan Rendy.
"Udahlah. Ngapain juga aku pikirin."
-----------------
Mulai baper nih :p