17

6K 283 1
                                    

"Ya udah, kamu boleh ikut." Melani senangnya luar biasa.

"Tapi dengan satu syarat..."

"Syarat?" ucapan Kakanya sedikit membuat Melani cemas.

"Kamu harus perbaiki semua nilai kamu," kata Kakaknya.

"Kakak mau semua nilai rapor kamu di atas tujuh. Tapi itu bukan hasil nyontek, ya?"

"Iya, Kak," jawab Melani kurang mantap.

Ia sendiri tidak yakin bisa mendapatkan nilai minimal di rapornya. Ia tahu sebatas apa kemampuannya. Sejak SD, nilai Melani tidak akan jauh dari angka tujuh. Malah ia kadang ia mendapatkan nilai merah. Berbeda dengan kakaknya yang selalu menjadi juara umum di sekolahnya.

"Mel janji akan berusaha untuk memperbaiki semua nilai Mel."

Keesokan paginya teman-teman Melani sudah menanti Melani di depan kelasnya. Mereka dengan sengaja datang pagi-pagi sekali untuk mendengar keputusan Kak Andre yang membolehkan Melani untuk pergi camping atau tidak.

"Gimana keputusan Kakak kamu, Mel?" tanya Lyla dengan antusias.Melani hanya mengangguk.

"Asyik... Kita liburan bareng!" seru Winda.

"Tapi ada syaratnya," ucap Melani lemas.

"Apa?" tanya Vania ingin tahu.

"Aku harus perbaiki nilai rapor aku." jawab Melani.

"Itu sih masalah gampang. Tiap pulang sekolah nanti kita ke rumah kamu." usul Lyla.

"Kita bisa bantuin kamu belajar. Kita akan buat semua nilai kamu jadi bagus."

"Makasih, ya! Kalian udah mau bantuin aku." ujar Melani haru, hampir menangis.

"Kok nangis, sih?" Lyla menghapus air mata Melani dengan telapak tangannya.

"Kok kalian baik banget sama aku?" isak Melani.

"Kita kan sahabat kamu. Masak liat sahabat yang kesusahan kita diem aja?" Winda memeluk Melani, diikuti oleh Vania dan Lyla.

"Makasih, ya."

---------
Akhirnya melani berhasil membujuk kakaknya

Kakak Kelas JutekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang