Aroma cofe serta teh begitu sedap untuk dihirup. Keadaan cafe florist disaat jam jam seperti ini memang sepi. Hanya ada beberapa pelanggan. Tentu mereka yang masih setia bercengkrama bertukar segala pemikiran nya. Baekhyun dan jongin lah salah satunya. Sekian lama tidak pernah bertemu namun mereka tanpa disengaja dipertemukan disebuah cafe langganan mereka berdua. Bahkan mereka baru mengetahui bahwa disetiap masing-masing nya sering mengunjungi cafe ini.
Jadi kau bekerja diperusahaan chanyeol? " baekhyum bertanya dengan perasaan gugup. Karena sosok di depannya merupakan sahabat karib chanyeol sejak dulu. Namun bertolak belakang dengan perbedaan sifat diantara keduanya.
Ya baekie, kau tau aku disuruh membangun semua apa yang menjadi milik ku dengan usaha ku yang keras. Tak semudah dengan membalikan telapak tangan. Tentu, aku ini bukan dari keluarga park yang selalu memanjakan putranya bukan " jongin berujar dengan kedua alis yang sengaja dinaik turunkan membuat baekhyun terkekeh. Ya memang selain ramah dan tidak sombong. Jongin merupakan orang yang humoris sejak mereka masih berada masa tingkat akhir sekolahnya.
Oh iya baek maafkan aku waktu itu aku tak sempat datang keacara pernikahan mu. Setelah lulus aku langsung mengambil pendidikan bisnis di america oleh kedua orang tua ku " senyuman baekhyun berubah seketika. Dirinya mengingat kembali masa pernikahan nya bersama chanyeol yang begitu manis namun hanya untuk menambah kesan kebohongan yang chanyeol buat-buat. Apakah jongin tau baekhyun menikah dengan sahabat karibnya? Tentu saja jawaban nya tidak. Tak ada satu pun teman nya tau selain keluarga serta kerabat dekat. Karena chanyeol sendirilah yang membuat syarat agar ia mau menikahi baekhyun agar dirinya tak malu di depan teman-teman nya. Tentu saja orangtuanya mengabulkan anaknya.
Gwenecha jongin-ie kau memberiku sebuah pesan singkat pun mewakilkan kau disana. " baekhyun melirik jam dipergelangan tangannya. 22.00 PM ya memghabiskan waktu singkat dengan jongin itu membuat dirinya lupa dengan waktu juga pikiran nya dengan chanyeol. Ngomong-ngomong apakah chanyeol sudah pulang kerja? Mengingat yejin yang meminta chanyeol untuk menemani nya malam ini.
Jongin-ah sepertinya aku harus segera pulang ini sudah terlalu malam. " baekhyun berdiri di ikuti jongin selanjutnya.
Tunggu baek lebih baik ku antarkan saja kau pulang. Mengingat bus yang jarang aku tidak yakin kau akan mau menunggunya. " baekhyun berfikir sejenak. Jongin menatapnya dengan wajah penuh harapan pada baekhyun selanjutnya senyum mengembang diwajah jongin saat baekhyun mengangguk pelan.
------
Jongin ku rasa cukup sampai di gang ini saja. Aku akan ke minimarket dulu sebentar. Terimakasih atas tumpangannya " baekhyun tersenyum manis. Keluar dari mobil jongin lalu tersenyum manis sambil melambaikan tangannya ke arah mobil jongin yang kini melaju.
Tak menyadari sebuah mobil hitam yang berada di belakang nya dengan jarak jauh mengintai gerak-geriknya.
-----
Kaki nya melangkah menuju saklar ya. Sepertinya chanyeol belum pulang saat ini. Keadaan lampu sangat gelap ketika ia menjajaki kakinya di rumah nya. Langkah nya menuju kearah dapur untuk mencari sesuatu yang ia bisa untuk memasak makan malam suami nya.-----
Chanyeol povAku sedikit menggeram ya semenjak kejadian 20 menit tadi aku tak langsung pulang ke rumah. Tepat saat ini aku berada dipinggiran perkomplekan rumah ku.
Si miskin itu baru saja habis berpergian bersama orang yang aku kenal cukup dekat. Kim jongin, sahabat aku yang sejak lama menyukai si miskin itu. Bagaimana dia bisa dipertemukan kembali? Habis kemana kah dia? Si miskin itu akan ku beri sedikit pelajaran malam ini.
Aku menyalahkan mesin mobilku. Kulajukan dengan kecepatan sedang menempuh jarak rumah ku. Tak lama aku memarkirkan dibagasi rumah.
Cklekkkk, pintu ini ta terkunci. Sudah ku katakan berulang kali bahwa aku akan membawa kuncin duplikat dan dirinya tak perlu menunggu ku.Kulirik dirinya yang menyenderkan kepalanya ke sofa dengan mata sayu. Ya dia masih cukup kuat rupanya.
Kau sudah pulang yeol? " aku tak langsung menjawab. Aku berjalan menuju kearah kulkas untuk mencari soda yang mencairkan tenggorokan ku yang terasa kering.
Dari mana kau miskin bersama teman ku? " aku bisa melihat mimik air wajahnya yang terlihat terkejut.
Jawab aku " sedikit ku tinggikan suara ku. Aku beralih berjalan kearahnya. Sedangkan dirinya yang kini berjalan mundur kebelakang dengan wajah takut.
----
Baekhyun povTatapan mata nya begitu kelam. Aku begitu takut untuk menatapnya. Matanya seolah menyelidiki sesuatu. Ia berjalan kearah ku. Aku takut, ya aku takut jika dia bermain fisik kepada ku seperti biasa. Aku tak mau babak belur ditangannya.
Kau mau apa yeol? " aku berjalan mundur dengan kedua tangan menutup ke daerah dadaku.
Apakah kau mabuk yeol? " aku berucap begitu lirih. Mungkin tak bisa di dengar oleh nya.
Chanyeol pov
Aku terus menatapnya tajam. Ya aku sangat benci jika dia berbaur dengan teman-teman ku. Aku begitu tidak suka. Ya semua yang kupunya seolah ditarik olehnya. Kasih sayang kedua orang tua ku, perhatian yejin yang terlalu memikirkannya, dan kebaikan teman-teman ku kepadanya. Aku tidak mau itu semua terjadi.
Aku langkahkan kaki ku kearahnya lebih dekat hingga dirinya terbentur tepat di dinding. Matanya yang begitu ketakutan sehingga dirinya menutup matanya sambil menunduk. Deru nafas ku mungkin bisa dirasakan oleh nya sebab jarak kami yang bisa dibilang dekat.
Jangan kau ambil semua orang yang ada disekitarku miskin " aku mengamcam kepadanya dengam tangan ku menarik kerah bajunya. Sehingga ku bisa melihat wajahnya yang memerah akibat ketakutan. Ya mungkin waktu begitu malam sehingga aku tak mungkin membuat nya babak belur. Hanya membuang waktu istirahatku. Aku berjalan kearah samping dan masuk tepat kedalam kamar ku yang berada di sampingnya.
tbc....
Mungkin ini cukup garing tapi aku mohon hargai sebuah karya tolong berikan komentar apapun untuk membuat aku semangat melanjutkan cerita ini.Next? Review please.
KAMU SEDANG MEMBACA
i hope you!
Fanfictionmungkin ff ini merupakan ff pertama yang aku buat untuk mereka yang menyukai chanbaek shipper tetap tunggu dan stay utk membaca prologue nya terimakasih