Sepasang suami istri ini masih setia bergelung membagi kehangatan satu sama lain diatas ranjang berukurang king size ini. Terlihat lelap sekali tak ada satu pun yang membuka mata nya. Walau pada nyatanya malam berganti menjadi pagi.
Drrrrrrrt drrrrrrt getar ponsel memecahkan tidur mereka karena terusik dengan sebuah ponsel didalam saku celana pemuda yang lebih tinggi.
Dengan mata terpejam dan sedikit ogah-ogahan ia mencoba meraba saku piyama nya. Menggeser tombol hijau saat diketahui bahwa salah satu rekan kerja menelpone nya. Apa kah tidak bisa nanti? Kau mengganggu acara tidur ku. Decak nya dalam hati.
" kau tak akan lupa dengan meeting kita pagi ini presdir park? " ucap seseorang disebrang sana.
" aku tak akan lupa itu " dengan perlahan ia mencoba membuka mata bulatnya. Mengerjap beberapa kali melihat kesegala arah karena tempat ini terlihat aneh dipandangannya.
Dengkuran kecil bahkan terdengar seperti seekor puppy mengganggu pendengaran telinga nya. Ia tersadar bahwa tepat di dada nya ada sebuah beban yang menghimpit memeluknya dengan hangat. Dengan ponsel yang masih ditelinganya ia menunduk melihat seseorang yang tertidur begitu lelap. Aroma wangi strawberry sangat kentara di indra penciumannya saat sebuah helaian rambut yang begitu halus mengenai hidung bangir nya.
GREBBB indahnya. Itulah yang ditangkap chanyeol saat melihat namja mungil ini begitu polos saat dirinya tertidur. Terlihat damai dan polos. Tak ada beban yang ia lihat ketika ia terbangun. Hidung mungilnya mata sipitnya arghhhh bibir cherrynya yang begitu merah nan tipis. Raut wajahnya bahkan bisa dikatakan begitu cantik seperti yeoja.
" Yakkkkk park chanyeol kau mendengar ku tidak? " orang disebrang sana merasa kesal akibat tak ada suara yang keluar dari mulut chanyeol. Karena saat ini sang tokoh utama sedang melihat keindahan sang istri yang tertidur begitu damai dan polos.
" bicara apa kau dia hanya namja miskin chan" ucap nya sedikit bergumam agar tak membangunkan orang yang saat ini masih tertidur tenang.
" yakkk! apa yang kau ucapka----- "
" yayaya aku akan segera kesana. Tunggu aku setengah jam lagi hyung " setelah mendengar decakan dari suara disebrang sana chanyeol memencet tombol merah. Kemudian meletakan ponselnya dinakas meja. Ia kembali berbaring dengan posisi menyamping menghadap baekhyun. Sedikit ada pergerakan kecil dari baekhyun. Setelah memandangnya perlahan senyum tipis tercetak jelas di namja tinggi ini tanpa sadar.
" apa yang ku pikirkannnnn " saat ia kembali dalam mode on nya ia berdecak kemudian mendudukan dirinya diatas ranjang.
" heh "
" kau pemalas cepat bangun! " chanyeol menyenggol kaki ramping baekhyun dengan kaki kanan nya yang panjang. Ckkkk! Ada apa dengan mu park mengapa kau selalu berubah-ubah seperti bunglon yang menempel. -,-
Setelah membangunkannya dengan kasar. Kini perlahan mata sabit itu terbuka mengerjapkan matanya mencoba membiasakan cahaya yang masuk kedalam kornea matanya.
" aku ingin kau menyiapkan baju ku. Aku ingin mandi kau juga harus menyiapkan air panas untuk ku cepat! " chanyeol berlalu kearah kamar mandi yang berada dikamar hotel baekhyun tempati.
Memang walaupun chanyeol satu kamar dengan yejin dia tak lupa untuk membawa baju cadangan ketika ia akan tidur dikamarnya. Memikirkan sebelumnya membuahkan hasil sepertinya.
baekhyun masih berada di atas ranjang belum sepenuhnya sadar. Ia bahkan tak begitu mendengarkan perintah yang chanyeol ucapkan. Bagi nya saat ini ia akan berbaring kembali. Ughhhh bahkan ia masih ingin melanjutkan mimpi indahnya bersama chanyeol di dalam mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
i hope you!
Fiksi Penggemarmungkin ff ini merupakan ff pertama yang aku buat untuk mereka yang menyukai chanbaek shipper tetap tunggu dan stay utk membaca prologue nya terimakasih