Chapter 17

8.4K 689 61
                                    

Chanyeol melangkah masuk kedalam hotel. kaki nya berjalan menuju lift lantai dasar ke lantai tempat kamar ia berada. Didalam nya chanyeol terdiam, pikirannya bercabang kemana-mana. Begitu rumit perihal kejadian beberapa menit sebelum nya hingga wajah nya membiru seperti sekarang.

" ada apa dengan aku " ia mengusap wajahnya perlahan. Menghela nafas panjang. sebab apa yang ia rasakan membuat pikirannya sulit mencerna.

Tingggg pintu lift terbuka tepat berada di lantai 14. Chanyeol kembali melangkah berjalan melewati lorong hotel yang terbilang sepi ini. Perlahan kakinya berhenti tepat di pintu kamar hotel bernomer 461. Tangan kanan nya mendadak berhenti melayang tidak jadi berniat menekan tombol password kamar tersebut. Ia mempertimbangkan untuk mengecek atau memastikan keadaan si mungil yang menjadi tokoh utama didalam pikirannya. Dengan ragu ia berjalan kearah pintu tepat disamping kamarnya. untungnya pintu kamar baekhyun tidak tertutup rapat. Ia bisa melihat di balik celah pintu ada sosok mungil sedang bersandar di kepala ranjang dan jongin duduk tepat dihadapan baekhyun. Chanyeol bisa melihat raut wajah baekhyun yang mendadak kaku, mata puppy nya terlihat kosong.

" apa benar jongin? " lirih si mungil. Chanyeol dapat mendengar ucapan penuh rasa kesedihan dari mulut baekhyun. beruntunglah ia yang mempunyai telinga lebar. Ia memusatkan pendengarannya kearah pembicaraan baekhyun dan jongin dari balik pintu.

" apa benar kau mencintai ku? " ucap simungil lagi. Jongin mendadak diam didalam sana. Ia menyusun jawaban atas perasaannya yang ia rasakan selama ini. Mungkin ini waktu yang tepat bagi nya untuk berkata jujur, Pikir jongin. Perlahan ia mengangguk namun manik matanya melihat kearah ujung sepatu yang dikenakannya.

" sejak kapan? "

" sudah lama. Saat kita berada di tingkat akhir sekolah. " baekhyun menunduk lesu merasa bersalah perihal dirinya tidak pernah peka dengan perlakuan jongin terhadapnya selama ini. Namun ia teringat atas mendadak nya kepindahan kyungsoo kala itu.

" apa kyungsoo tau kau suka pada ku" Jongin kembali mengangguk.

" waktu itu saat ia menyatakan perasaannya pada ku. Aku berkata jujur bahwa aku mencintai mu baek. Kaulah yang aku cinta "

Benar yang dikatakan yejin. Dia hanya penganggu hubungan orang lain bahkan merebut jongin dari sahabatnya sendiri. Liqud nya tiba-tiba menetes kearah sudut mata nya. Tak bisa ia menahannya mengingat apa yang dikatakan yejin, jika dirinya hanya seorang lelaki perebut orang.

" kenapa kau menyukai ku? Kenapa jongin? " dadanya sesak saat hidung baekhyun tersumbat oleh ingusnya. Ia butuh oksigen.

" kau berbeda baek. Kau beda dari wanita atau pun para uke yang pernah dekat dengan ku. Kau itu memiliki cahaya yang kuat tapi orang tidak bisa melihat cahaya mu. Kau terlalu lemah hingga cahaya itu redup. Ada rasa ingin memiliki mu ada rasa ingin melindungi mu. Kau manis mereka tak pernah melihat bahwa kau begitu lucu dan menggemaskan. Aku, aku menyukai mu karena sikap mu yang sederhana. Bahkan seberat masalah yang kau hadapi kau tidak pernah sekalipun mengeluh kepada siapapun." Jongin mengatakan nya dengan dada yang naik turun suaranya terlihat bergetar saat ia mengungkapkan perasaannya. Tangannya berkeringat dingin seolah mata puppy yang sudah basah itu terus menghipnotis pupil mata tajamnya.

" kau berbeda baek. Kau berbeda " nada keputus asaan terdengar dari pendengaran chanyeol. Ia mendengar itu semua. Pengungkapan perasaan jongin kepada baekhyun. Buku-buku jari nya memutih akibat kepalan tangan nya terlalu kuat sehingga otot bisep nya terlihat. Chanyeol menahan emosi nya untuk tidak menyerang jongin. Pikirnya berani sekali jongin mengungkapkan perasaannya kepada lelaki yang sudah mempunyai suami. #author : Hey tuan park, apa kau mengakui baekhyun adalah istri mu? Cihhh. sungguh labil si dobi ini. -,-

i hope you!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang