Chapter 34

7.6K 609 88
                                    

-----------------Baekhyun POV-------------------

Aku mendengarnya sebuah suara keras ditengah jalan menjadi pusat perhatian ku, aku yang sejak tadi tengah melihat seekor puppy kecil berwarna putih tidak menyadari bahwa.... tunggu dimana putra ku? Firasat ku mulai tidak enak saat ini, detak jantung ku bahkan berdebar tidak seperti biasanya. Seketika aku sangat panik menyadari bahwa hyuie tidak ada disamping ku. Tapi, kenapa di tengah jalan banyak sekali orang seperti mengerubungi sesuatu. perlahan dengan langkah tergesa dan keringat yang menetes di kening ku membawa aku mendekat pada kerumunan orang.

Untung lah tubuh ku yang mungil ini menjadi mudah untuk menyelinap hingga aku berdiri paling depan diantara kerumunan orang. Tapi saat aku melihat siapa yang menjadi pusat perhatian, darah ku seakan berhenti, detak jantung ku seakan tidak berfungsi lagi, lutut ku serasa lemas. mengetahui bahwa orang yang tidak berdaya dihadapan ku adalah suami ku sendiri dengan hyuie yang memeluk kepala chanyeol menangis tersedu.

Dan hal yang aku dengar terakhir kalinya sebelum aku tidak sadarkan diri bahwa hyuie memanggil chanyeol berulang kali.

Dalam hati aku berkata
.........
Selamatkan dia tuhan.

.
.
.
.
.

Di saat perjalanan kisah ku telah diujung penantian
Di saat jarak yang jauh mendekatkan kita kembali bersama
Di saat itu juga waktu menguji kembali kisah kita yang suci ini
mengapa takdir seolah mempermainkan kisah kita? Apakah tidak cukup perjuangan cinta ini terus di uji?

---------------------------------------

Satu jam yang lalu sebelum mata ini tertutup. aku melihat nya, melihat dengan jelas bagaimana dia berada di dekat ku. Jarak itu memang sangat dekat namun aku tidak dapat meraih nya karena dia terbaring lemah dengan keadaan orang yang mengerubungi nya. Lutut ini mendadak lemas kala ku lihat aliran darah mengalir tepat di bagian belakang kepala nya.

Bagaikan terjun dari atas gedung yang tinggi lalu terjatuh dengan nyawa yang sudah tiada itulah aku sekarang, hanya terdiam paku tanpa mengatakan sepatah kata pun. suami ku, park chanyeol ku, orang yang kunantikan selama berhari-hari ini aku bisa melihatnya.

Namun dia tidak melihat ku, mata itu tertutup rapat hingga aku ingin berteriak keras menyuruh nya untuk menatap ku. Sesak, ini begitu sesak hingga aku lupa bagaimana cara aku bernafas. Bagaimana cara aku menghirup udara kala saja sebagian nyawaku ada pada dirinya.

-------------------------------------------------------------

"Baekhyun, hei chagiya.... buka lah mata mu"

Sebuah intrupsi suara terdengar ditelinga ku. Sedikitnya aku tersadar jika suara yang ku dengar ini terdengar familiar. Ya, suara lelaki yang ku rindu kan selama ini.

Perlahan mata ku terbuka, satu hal yang aku lihat pertama kali bahwa aku sedang berada di sebuah hamparan yang luas. dimana aku tidak tau tempat apakah ini. Iris mata ku menangkap sebuah namja yang aku jelas tau siapa kah dia.

"Chanyeoliee" aku terbangun dari tempat ku berbaring, lalu memeluk erat tubuh nya yang berada disamping ku.

Aku sungguh terkejut, bahwa ia berada disini. Dimana jarak tidak memisahkan kita, dimana aku bisa memeluk nya, dan dimana aku bisa menyentuh nya secara nyata.

Sungguh aku rindu dengan mata nya yang tajam namun membuat ku terhipnotis, aku rindu dengan suara yang keluar dari bibir tebal itu walau dulu bibir itu pernah menghina ku. Sulit dipercaya. Tapi tunggu...

i hope you!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang