Chapter 20

8.6K 812 181
                                    

Angin badai terjadi di kota seol saat ini. Belakangan sering kali terjadi saat menjelang malam. Angin serta di iringi butiran salju semakin membuat suhu dingin semakin menjadi-jadi di daerah seoul sekarang. Lihatlah bahkan orang kini pulang lebih cepat pada waktu nya karena diperkirakan badai akan terjadi lagi.

Cklek, suara pintu dari arah rumah yang begitu luas dengan desain yang minimalis memusatkan seseorang yang berada dibawah tepatnya yang berada di ruang tv memperhatikan namja yang baru saja keluar dari dalam kamarnya. Mata bulat itu tak henti-hentinya melihat gerak-gerik sang namja kecil yang kini berjalan menuruni anak tangga.

Lain halnya, namja kecil ini justru tengah gugup sejak ia sadar bahwa dirinya sedang diperhatikan oleh namja lainnya diruang tv.

" chann/kau " disaat yang bersamaan mereka berkata semakin membuat atmosfer canggung diantara keduanya.

" kau mau kemana? "

Chanyeol memperhatikan baekhyun dari atas kepala hingga ujung sepatunya. Memang terlihat rapih bukan fikirnya.

" a-----aaku ingin pergi mencari makan diluar "

" kauuu---- "

" hanya sebentar " potong baekhyun.

" aku tidak akan lama-lama "

" kau tau, kau ini sangat menyusahkan bagi ku. Jika terjadi sesuatu dengan kau apa yang harus ku katakan pada eomma. "

" tapi chann--- "

" biar ku antar " potong chanyeol. Namja mungil ini mengerjap bingung pasalnya chanyeol tidak pernah mau mengantarnya.

" cepatlah kau tau malam ini akan ada badai "

" ahh ne "

Setelah didalam mobil keheningan menyelimuti mereka. Tak ada suara untuk membuka topik pembicaraan. Mereka lebih asik dengan pemikirannya masing-masing. Sang namja yang lebih tinggi lebih asik menatap lurus arah jalanan dan fokus dalam menyetir mobilnya sedangkan si mungil ia lebih asik menatap luar jendela mobil.

" kau tau tempat yang enak? "

Baekhyun menoleh kearah chanyeol saat pemuda itu akhirnya membuka pembicaraan.

" aku tau, di pertigaan sana belok kiri dan setelah lurus ada kedai ramen terenak disebrang jalan sana "

Baekhyun tersenyum senang pasalnya chanyeol menanggapi dengan anggukan pelan. Walau hanya anggukan kepala baekhyun merasa senang sekali jika pasalnya chanyeol sudah mau meresponnya sedikit demi sedikit.

" bagaimana dengan bayi itu "

" eohhh " baekhyun mengerjap matanya lucu, saat ia sedang diperhatikan tengah melakukan usapan lembut pada perutnya yang membuncit.

" tskkk " chanyeol mendengus. Bagaimana bisa otaknya selalu lamban dalam menjawab pikirnya.

" ahh, emmmm kandungan nya ku pikir baik. Aku akan mengeceknya lusa nanti "

" dengan jongin? "

Baekhyun menautkan alisnya saat chanyeol membawa nama jongin.

" apa maksud mu? "

" apa kau berniat mengeceknya dengan namja tan itu "

" ani, aku akan mengeceknya sendiri "

" baguslah "

Baekhyun menatap aneh kearah chanyeol yang masih berkonsentrasi menyetir mobilnya. Sungguh ada apa dengan chanyeol hari ini. Pikir baekhyun.

" sudah sampai "

i hope you!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang