Yang aku rasakan cukup sederhana aku hanya lelah. rasa sakit ini semakin terus tersayat hingga aku bahkan baru menyadari luka lebar itu semakin lebar dan membusuk. Nyatanya aku lah yang terlalu bodoh selalu berharap dengan keinginan ku yang tak mungin bisa tercapai.
Hati ku bahkan sudah mati rasa bila mengingat dimana perlakuan buruknya. Kini semua yang kurasa sudah tepat waktunya. Aku akan pergi dari cinta ku membiarkan nya bahagia bersama orang pilihannya
Aku pergi .....
Annyeong chanyeolie
.
.
.
.
.
.Namja jangkung ini terusik dari acara tidurnya. Badannya sedikit pegal mendapati bahwa ia tertidur semalaman di sofa tamu. Dengan layaknya orang bangun tidur chanyeol menyenderkan punggung nya pada kepala sofa.
Kepalanya sedikit terasa berat dan pening bersamaan ketika ia mengingat ucapan baekhyun yang terdengar dari luapan emosi nya selama ini. Ada rasa bersalah saat ia bisa dengan jelas mengingat wajah baekhyun yang terluka, lebam di sudut tulang pipihnya, air mata yang mengalir di kulit mulusnya dan dada yang naik turun akibat luapan emosi kepada dirinya belum lagi suara nya yang hampir membuat chanyeol terperanjat ia mengatakan dengan penuh nada kecewa. Benar-benar ia merasa bersalah saat ini.
Tapi ia teringat sesuatu dimana baekhyun, mungkin kah ia masih tertidur suasana rumah sepi dari biasanya ataukah baekhyun kelelahan akibat menangis? Ataukah ia sedang merajuk dan tidak ingin diganggu. Mungkin baekhyun ingin sendiri chanyeol akan mengatakan maaf nya nanti sepulang ia kerja.
----------
" apa kau tidak mencintaiku? Aku datang kembali untuk mu baby " namja berambut kecoklatan merah tua ini mengelus pipi lembut yeoja mungil dihadapannya dengan pandangan malas menatap dirinya.
" bisakah kau kembali. Aku mencintai nya jaebum aku, aku tidak mungkin bisa melakukan perjodohan ini dengan mu "
" tapi apa yang harus ku katakan pada orangtua kita. Aku, sudah terlanjur menyetujuinya bahkan kau pun sama apa kau berubah pikiran? "
" aku tidak bisa. Aku mencintai chanyeol aku tidak mungkin meninggalkannya "
" persetann selalu chanyeol. Apa hanya ada chanyeol? "
" ya karena aku mencinta----
Cupppp kedua bibir itu menyatu dengan jaebum lah yang mengecup lembut yejin dengan pelan. Matanya tak henti-hentinya nenatap yeoja mungil ini yang hanya berdiam kaku sembari melotot kearah jaebum.
Cukup lama keduanya memagut hingga yejin mendorong dada bidang itu dengan kasar. Lalu mengusap kasar bibirnya seolah menghapus tanda pada bibir cherry nya.
" aku, aku membencimu jaebum "
Lelaki itu menyeringai saat melihag yejin berlari menjauh dari hadapannya. Ia melihat bagaimana wanita itu berjalan dengan bahu gemetar.
" ssbentar lagi aku yakin bisa mendapatkan mu "
--------
Namja jangkung ini terlihat gusar di bangku meja kerjanya. Dokumen-dokumen yang berada tepat diatas meja ia abaikan dengan tumpukan yang kini terlihat bahkan seperti sebuah kertas sampah yang tidak terpakai. Tatanan rambut nya sudah tidak lagi rapih seperti sedia kala. Beberapa kali ia terlihat memikir lalu beberapa kali ia terlihat kesal mengacak rambut cokelat miliknya. Kemeja nya bahkan terbuka 2 kancing dari atas. Tidak seperti para CEO perusahaan lainnya pemuda ini nampak tidak peduli dengan semua dunia kerja nya. Ia hanya sibuk berfikir bagaimana ia bisa mengatakan sesuatu pada istrinya.
" arghhhh kau bodoh sekali "
Cklekkkk! Pintu ruangan nya terbuka terdapat namja berkulit tan berdiri diambang pintu membawa setumpuk beberapa dokumen yang ia harus perlihatkan pada atasannya itu. Dahi nya berkerut ketika ia melihat atasannya itu sedikit kacau tidak seperti biasanya yang selalu rapih.
KAMU SEDANG MEMBACA
i hope you!
Fanfictionmungkin ff ini merupakan ff pertama yang aku buat untuk mereka yang menyukai chanbaek shipper tetap tunggu dan stay utk membaca prologue nya terimakasih