Part 10 - Burn All Those In My Way

227 10 0
                                    

Boneka merah itu berjalan dengan santainya dan sukses membuatku mematung di tempat.

Nafasku tercekat begitu melihatnya, boneka itu memiliki aura yang sangat menakutkan.

Boneka itu sepertinya tidak menyadari keberadaanku dan lewat begitu saja.

Setelah boneka itu sudah pergi, aku menarik nafas dalam-dalam. Membuatku semakin ngeri, mengingat tadi aku sempat pergi ke ruangan boneka.

Aku tidak bisa membayangkan kalau semua boneka di rumahku hidup.

Sudah, jangan berpikir macam-macam, Aya, batinku pada diri sendiri.

Aku takut, apakah ini bagian dari kutukan untuk ayahku? Kalau memang iya, apakah aku bisa menyelamatkan ayahku?

Tapi aku tidak bisa membiarkan ayahku dalam bahaya. Aku harus menyelamatkan ayah, apa pun yang terjadi. Bahkan kalau aku harus mengorbakankan diriku sekalipun.

Setelah cukup tenang, aku langsung bergegas menuju kamar ibuku untuk memasukkan kodenya.

Seperti biasa, aku perlu melewati dua monster menyebalkan yang menggangguku dengan berlari sekuat tenaga hingga akhirnya sampai di kamar ibuku.

Aku mendekati loker ibuku dan melihat memo itu sepertinya untuk memastikan. Berarti kodenya adalah 7482.

Aku langsung memasukkan kode itu dan berhasil! Loker ibuku pun terbuka.

Ternyata loker itu menyimpan barang-barang ibuku. Bau loker itu sangat mirip bau ibuku.

Aku menemukan sebuah lampu di dalamnya. Aku memutuskan untuk membawa lampu itu, siapa tau lampu itu akan berguna nanti.

Aku pinjam lampu ini ya ibu, kataku dalam hati sambil mengingat-ingat ibuku.

Setelah aku mengambil lampu itu, aku merasakan ada sesuatu yang ikut terjatuh dari dalam loker.

Aku pun melihatnya dan menyadari kalau itu adalah parfum ibuku.

Melihat parfum ibu... aku jadi mengingat sesuatu.

"Apakah ayah masih bekerja?" tanyaku dalam hati sambil berjalan menuju ruang kerja ayah yang ada di ruang bawah tanah.

"...ta kau, Maria..." aku mendengar suara ayahku dari dalam sana. Aku pun mengintip dan melihat perbuatan ayahku yang sedang selingkuh dengan Maria, asisten ayah.

"Ayah..." aku menjauh dari pemandangan itu. Aku kecewa melihat ayah yang berselingkuh.

"Aya! Di sana kamu rupanya. Bukannya ayahmu selalu bilang, jangan pernah pergi ke ruang bawah tanah?" tanya ibuku yang tiba-tiba datang.

"I... Ibu..." aku tidak bisa berkata apa-apa. Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak mau ibuku tau kalau ayahku sedang berselingkuh.

Tapi sepertinya sudah terlambat. Ibuku mendengar suara dari dalam, lalu mendorongku menjauh untuk mengintip apa yang ayah lakukan di dalam sana.

"Dia... Aku tau itu! Dia menyelingkuhi aku dengan dia! Aku tidak percaya! Dia berselingkuh dengan gadis yang dia pungut dari jalan... Aku tidak akan pernah memaafkan dia," kata ibuku begitu melihat ayah dan Maria lalu pergi begitu saja dengan marah.

Aku pun mengikuti ibuku menuju kamarnya. Aku yang ada di depan kamarnya pun hanya bisa diam dan tidak berani masuk.

Mad Father [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang