Part 5 " Terpesona "

1.6K 82 5
                                    

By : Seni Hayati

PART 5

*****

"Seandainya aku merindu
Rindukanlah aku pada seseorang yg merindu Ridha-Mu

Seandainya aku jatuh hati
Titipkanlah hatiku pd seseorang yang menyandarkan hatinya pada-Mu

Seandainya aku berharap
Kaitkan harapanku pada seseorang yang mengharap rahmat dan surga-Mu

Seandainya aku berlabuh dlm cinta
Labuhkanlah hatiku pd pemilik hati yang melabuhkan hatinya pada-Mu

Seandainya aku ingin ta'at pada makhluk-Mu
Ta'atkanlah hatiku pada seseorang yang dapat menjadi imam dunia akhiratku

(Sebuah catatan, di akhir tahun 2002)

****

Jalal masih larut dalam do'a malamnya, bersimpuh di sepertiga malam terakhir pada sang Robb yang menjadi sandaran jiwanya. menjauhkan lambung dari tempat tidur untuk bermesraan dengan sang pemilik kehidupan Allah SWT.

Entah berapa banyak airmata yang menetes sebagai wujud rasa syukur atas nikmatnya yang tak berbatas, nikmat yang sebagian orang kadang lupa mensyukurinya karena menganggap itu hal yang wajar yang melekat dalam tubuhnya..padahal jika Allah tidak ikut campur tangan, bisa saja jantung malas-malasan untuk berdetak, bisa saja lidah kehilangan daya pengecapnya.

Tapi kadang manusia sombong dengan keangkuhannya hingga tak sempat meski hanya sekedar mengucap Alhamdulillah atas oksigen gratis yang Allah SWT berikan.

Tapi Jalal..

Jalal adalah sosok manusia tau diri, yang tau posisinya sebagai makhluk di hadapan sang Khalik, ketaatannya pada sang Robb terpancar dalam karisma dan keteduhan yang terpancar dari aura dirinya.

Malam ini, untuk pertama kalinya dia merasa gelisah, pertemuan dengan seorang gadis di toko buku itu meresahkan hatinya, meski dia sudah menjaga pandangannya, meski dia sudah berusaha bersikap wajar ketika dihadapannya, namun tetap saja dia tidak bisa menutupi ada rasa aneh yg kini menyelusup dalam qolbu, berkali-kali dia istighfar mohon ampun pada sang pemilik hati atas kelalaian dirinya dalam menjaga hati, meski manusia tidak bisa mengelak ketika cinta datang menyapa, paling tidak itu cukup jadi rahasia hati yang hanya Alloh dan dirinya saja yang tau.

**

Jam 8 pagi Jalal sudah berada di lab persiap memberikan kuis pada para praktikan yang sudah duduk manis mengitari meja lab dengan ketegangannya.

Ada sebuah pemandangan asing yang di tangkap Jalal saat mengedarkan pandangan mengabsen para praktikan, Jodha gadis yang ditemui di toko buku itu kini mengenakan kerudung meski kerudungnya masih belum selebar teman-teman akhwat sesama aktifis dakwahnya, sebuah senyum tipis mengembang tak mampu ditutupi oleh Jalal.

Entah kenapa hatinya merasa senang melihatnya mengenakan hijab, seperti ada sebuah harapan..meski akhirnya dia beristighfar setelah menyadari kengacoan hatinya..

'Jalal..apa yang kau fikirkan..' dia berusaha mengingatkan dirinya sendiri.

Saat praktikan satu persatu mengumpulkan lembar jawaban kuis, rasanya tak kuat Jalal untuk tidak menyapa gadis itu..hanya sekedar mengucapkan selamat..dan kini diapun datang dengan gayanya yang khas tetap tomboy dan riang.

"Kak..ini"

"Oke..simpan di tumpukan itu Jo.."

Jalal mengedikkan dagunya kearah tumpukan kertas jawaban kuis

"Oya Jo..buku kemarin sudah kamu baca??"

Muka Jodha memerah

"Sudah kak..mm..trimakasih atas saran bukunya kemarin, isinya membuat aku tau tentang batasan aurat, meski aku masih harus banyak belajar lagi.."

"Semuanya butuh proses" Jawab Jalal

"Iya kak"

"Istiqomah ya..silahkan kembali ketempat duduk"

Hati Jodha melonjak kegirangan, mendapat respon positif dari sang asdos meski sebenarnya ia ingin bicara lebih banyak lagi dengannya.

Seperninggalan Jodha, Jalal memejamkan matanya sambil bergumam dalam hatinya

'Istighfar Jalal..Istighfar..jaga hatimu.'

*****

Afwan cuma sedikit yaa ..

Next ...

Jangan lup vote & komennya ya readers yang baik hati ..

Terima kasih ..

Surga Yang Ku RindukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang