By : Seni Hayati
PART 10
*****
"Ketika itu meragukanmu tinggalkanlah, Ketika itu membuatmu gelisah jauhilah, Ketika itu membuatmu lalai lepaskanlah..
Dosa adalah sesuatu yang kita tidak ingin orang lain melihat dan mengetahuinya"
***
Seperti biasa di awal hari, Jalal sibuk di laboratorium, membimbing peraktikum..dan mau tidak mau ia harus bertemu dengan Jodha, namun kali ini dia sudah berkomitmen untuk tidak mengumbar perasaannya.
Meski sungguh godaan untuk sekedar menyapa atau memberi perhatian begitu besar. Tapi dia berusaha cuek, hal ini membuat Jodha juga merasa aneh
"Kenapa Jo,kok cemberut?" tanya Ruq saat melihat Jodha memonyongkan bibir sambil memutar bola matanya.
Ditanya seperti itu Jodha tak menjawab, dia hanya mengayunkan dagunya kearah Jalal yg sok sibuk memeriksa laporan di meja asdos."Oh..kak Jalal..kenapa dengan dia? bukannya kemarin kamu bilang ada perkembangan"
"Dia itu orang aneh, angot-angotan...waktu kita di kereta dia jadi orang yg sangat bawel, tiba-tiba perhatian, sehari kemudian cueknya ga ketulungan...menyebalkan!"
Ruq..terkekeh mendengar Jodha menggerutu
"Hmm..Jo sepertinya kau sudah lupa dengan misi balas dendammu..kau mulai ada perasaan kan..hayo ngaku?"
"Ih..siapa bilang, bisa-bisa aku jadi kurus kering klo ngarep sama dia"
"Lah..itu kenapa kamu sewot"
"Ga..apa-apa aku cuma kesel dan ngerasa aneh aja sama orang macam dia"
"Jo..coba kamu kumpulin kuis, nih aku sekalian nitip..siapa tau bisa narik perhatiannya"
"Baik lah" Jodha melangkah menuju meja asdos
"Kak..ini lembar kuisnya"
"Simpan di atas meja!" Jawab Jalal dingin, matanya tak beralih dari laporan yang sedang ia periksa.
Jodha masih berdiri di depan meja
"Kalo ga ada keperluan lain, silahkan kembali ketempat duduk!" ujar Jalal tetap cuek, tak sedikitpun mengangkat wajahnya.
Dengan kesal Jodha kembali ke tempat duduk.
"Gimana?"tanya Ruq antusias
"Kaya ngomong sama es balok..dingin!"
Ruq..menutup mulutnya menahan tertawa.
Sedangkan Jalal, setelah Jodha pergi, seperti biasa dia memejamkan matanya, sambil menghembuskan nafas seolah ingin melepas himpitan di dada.
***
Hari ini Jalal dapat amanah dari umminya untuk nengokin Kiya, adik semata wayang yang kuliah di Bandung..
"Sesekali tengoklah adikmu bang"
Babang adalah panggilan kesayangan orang rumah terhadap Jalal, sebenarnya itu panggilan Kiya waktu kecil, dia ga bisa ngomong abang bisanya babang..
"Iya umi..akhir pekan babang tengokin Kiya"
Jalal memang paling tidak bisa menolak perintah umminya, dia sangat ta'at pd kedua orang tua..bicara "Ah" pun tidak pernah.
Sebenarnya dia enggan bertemu dengan adiknya yg super duper bawel, yg klo ngomong sudah kaya kereta spur bergerbong panjang.
***
Akhir pekanpun tiba, Jalal janjian dengan Kiya di Darut Tauhid yg berlokasi di kawasan Geger Kalong Girang Bandung..sekalian iti'kaf dan mabit (bermalam) di masjid tersebut..
Biasanya di sepuluh malam terakhir kawasan ini memang selalu ramai di kunjungi para ikhwan akhwat (species langka, dg wajah-wajahnya yg teduh memancarkan aura bekas wudhu yg karismatik).
Kiya dengan kerudung lebar telah menunggu babang kesayangannya dengan sedikit tak sabar di pinggir jalan, menurut sms yg ia terima dari Jalal, angkot yg ia tumpangi sudah memasuki jl. Setia Budi dan benar saja tak lama angkot jurusan Caheum-Ledeng berhenti di depannya, seorang laki-laki tampan dg mata yang tajam namun menentramkan turun dari dalam angkot tersebut.
Sesudah mengucam salam, Kiya menghambur bergelayut di lengan babangnya.
Kiya merasa aneh dengan babangnya, biasanya kalo ketemu dia bawel segala macam ditanyain, mulai dari hal makan, sahalat , hapalan, sampai masalah kuliah..tapi sekarang babangnya banyak diam.
"Tumben kalem..ada yg di pikirin?" tanya Kiya, Jalal tak menjawab, dia hanya menatap sebentar adiknya, lalu pandangannya kembali lurus kedepan.
"Babang kehabisan bekal?" Jalal menggelengkan kepalanya
"Sakit?" Jalal tetap menggeleng
"Nilai ujian jelek"
"Abangmu..jenius gak mungkin dapet nilai jelek" jawab Jalal, sombongnya kumat
"Hmm..lalu apa dong?..apa..soal akhwat?!" kali ini Jalal menatap adiknya lebih lama
"Sini kan HP nya!" perintah Kiya, kalo sudah gini Jalal ga bisa berkutik diapun mengeluarkan HP dari saku celananya. Kiya segera memeriksa HP Jalal
"Hmm..jadi ini penyebabnya" ujar Kiya sambil memutar bola matanya...rupanya dia menemukan percakapan sms Jalal dan Jodha.
"Kalo ini mengganggumu, membuat hatimu rusuh..aku delete saja nomor akhwat bernama Jodha" ucap Kiya tanpa meminta persetujuan Jalal, dia langsung menghapus nomor kontak Jodha.
"Kiya..kamu harus delete juga memori otak abangmu..meski no di HP kamu delete, namun sudah ter-save di otakku beserta wajahnya" Jalal terlihat frustasi, wajahnya nampak galau.
"Entah lah Kiya..kenapa dia begitu merusuh di otak dan di hati abangmu ini, namanya seolah menjadi dzikir di hatiku"
"Waduh bang..nampaknya ini sudah stadium lanjut"
"Kau punya solusi?"
"Bertaqorub..mendekatlah pada-Nya..malam ini kita mabit di DT (Darut Tauhid)..mohon ampunlah-Nya"
*****
Next ..
Jangan lupa vote dan komennya ya readers ...
Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Surga Yang Ku Rindukan
FanficJodha seorang mahasiswa tomboy merasa tertantang untuk menaklukkan hati seorang asdos tampan yg alim bernama Jalal, berbagai cara ia lakukan untuk menggoyahkan prinsif Jalal yg no pacaran..Jalal hampir tergoda hingga namun akhirnya niat buruk Jodha...