Keiza menarik sweater pink mudanya dari gantungan yang berada di belakang pintu. Ia memakainya cepat lalu melangkah keluar sambil memakai tasnya. Ia harus berangkat lebih pagi dari jadwal ia berangkat sebelumnya, karena harus menyelesaikan satu hal.
Ponsel yang ada di saku celana jeansnya bergetar cepat saat ia sedang sibuk mengikat tali sepatu.
"Ya, halo?" tanyanya. Ia menghimpit ponselnya di antara bahu kanan dan telinga kanannya, sedangkan tangannya masih sibuk mengikat tali sepatu.
"Keiii!" pekikan keras terdengar dari ujung sana.
Keiza meringis Karena pekikan itu langsung masuk ke dalam gendang telinganya, "Ssst... jangan teriak-teriak, dong. Berisik tau," cibir Keiza kesal sambil berdiri karena tali sepatunya sudah terikat dengan baik.
"Gue ke rumah lo, yaaa..." pekikan itu kembali terdengar, namun suaranya sudah agak lebih rendah dari yang sebelumnya.
"Jangan sekarang, lo kan tau gue harus kerja." Ucap Keiza sambil keluar rumah dan mengunci pintunya.
"Yaaahh... Ya udah, gue samperin lo ke café, ya?"
"Jangan, Var. Nanti gue dimarahin lagi sama Pak Andri, gara-gara ngobrol terus sama lo bukannya kerja." Sungut Keiza. Karena terlalu asik mengobrol dengan Avari, atasannya itu memarahinya sampai ia harus datang lebih awal hari ini untuk menebus kesalahannya kala itu. Kejam memang.
"Najis ih, galak banget jadi orang, nggak tau apa kalo lo itu ABG. Apa lagi ini malem minggu."
"Ya emang kenapa kalo malem minggu?"
"Ihh, seharusnya malem minggu itu lo jalan-jalan, bukannya kerja. Lo juga kenapa betah banget sih kerja di sana, kenapa lo nggak kerja di catering Nyokap gue aja?"
"Enggak ah, gue nggak mau ngerepotin Tante Meta. Udah dulu, ya, Var. Nanti gue telepon lagi," ucapnya lalu mematikan sambungan telepon secara sepihak.
---
From: Mama
Rel, Mama udah transfer uang buat makan kalian seminggu ke depan. Cek dulu takutnya kurang.
Farrel tersenyum senang melihat pesan baru dari Mamanya muncul di halaman utama layar ponselnya. Namun, senyum itu memudar perlahan. Kenapa pake di transfer? Kenapa Mama nggak pulang aja? Batinnya bingung.
To: Mama
Mama nggak pulang?
Setelah selesai mengetik pesan untuk Mamanya itu. Farrel membuka aplikasi messenger yang baru saja ia unduh. Karena melihat Keiza memakai aplikasi satu itu, dirinya jadi tertarik untuk ikut memakainya juga. Tujuannya simple, kalau Keiza mengiriminya chat, ia akan langsung tahu dan membalas tanpa harus membuat Keiza menunggu.
Bukan apa-apa, tapi, Farrel tidak ingin membuat Keiza menunggu lama. Karena menurutnya, semua perempuan tidak suka menunggu.
Dan benar saja, nama Keiza muncul di paling atas dengan tulisan bercetak tebal semua. Keiza sudah membalas pesan yang kemarin ia kirim.
Keiza Alendia: Jayus
Revaldi Gibran: Jayus-jayus gini, tapi lo seneng, kan?
Entah karena apa, Farrel jadi suka mengusili Keiza. Tak lama, ponselnya bergetar, cepat-cepat Farrel membuka list chatnya dengan Keiza, tapi tidak ada apa-apa. Keiza belum membalasnya.
Ternyata getaran tadi terjadi karena ada SMS masuk.
From: Mama
Mama lagi sibuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cream
Teen FictionIni semua tentang kisah Farrel dan Fausta, si kembar identik yang populer dan tajir pesona. Farrel, cowok tampan dengan hobi fotografi itu memang sangat mengagumkan, namun sikapnya yang selengean dan tengil membuat gadis incarannya selalu kesal saat...