1.9 - Overlapping

51 6 0
                                    

Vari mengernyit bingung saat di tengah-tengah acara membacanya di perpustakaan terinterupsi dengan adanya pesan masuk dari Farrel.

Farrel: Ke kelas sekarang

Vari: Males

Farrel: Ada berita penting

Lalu Vari bangun dari tempat duduknya, ia melangkah meninggalkan perpustakaan yang sepi karena memang perpustakaan sekolahnya adalah tempat terakhir yang akan dikunjungi murid-murid lain, dan tempat pertama yang akan dikunjungi jika sedang madol pelajaran.

Sesampainya di kelas, Farrel sudah duduk di kursinya. Sebetulnya Vari heran, karena cowok itu nyaris tak pernah bisa diam barang semenit dengan duduk saja di kelas. Tetapi melihat ekspresi serius yang Farrel pasang, membuat Vari mau tak mau jadi ikut penasaran.

“Ada apaan?” tanya Vari langsung saat sudah duduk di kursinya.

Farrel menoleh, kemudian ia mengangkat ponsel di tangannya setinggi wajah Vari. Farrel tampak menunjukan foto seseorang di layar ponselnya. “Menurut lo ini siapa?” tanya Farrel.

Vari ber-oh saja. “Keira Deandita?”

Farrel mengangguk sedangkan jemarinya menggeser layar hingga foto sebelumnya berganti dengan foto lain. “Kalo ini?”

Vari mendecak kesal, seolah dipermainkan oleh Farrel. “Ngapain, sih? Itu Keiza, terus kenapa?”

Farrel kemudian menurunkan ponselnya. “Menurut lo Keiza sama Keira mirip nggak?”

“Aneh lo. Ya jelas enggak lah,” sahut Vari.

Farrel mengangkat sebelah alisnya. “Kalo gue bilang Keiza sama Keira itu kembar, lo percaya nggak?”

Vari menggeleng. “Lo serius banget deh, jadi serem gue liatnya,”

Farrel menghela napas panjang. Berusaha mengumpulkan napasnya karena ia sedang bersiap untuk menceritakan semua cerita yang berhasil otaknya rangkai. Entah benar atau tidak, tetapi hal tersebut adalah satu-satunya fakta yang bisa ia tangkap.

“Dari hasil pemikiran gue--ah, jangan ketawa gitu dong gue lagi serius ini,” Farrel mendecak kesal karena Vari justru melepaskan tawanya. Tetapi Vari tertawa bukan karena alasan, jika kalian mengenal Farrel dan kepribadiannya dengan baik pasti kalian pun akan tertawa karena seorang Farrelo Gibran Revaldi bukanlah sosok yang bisa serius dalam situasi apapun. Dan melihat Farrel serius seperti sekarang, itu sangat aneh juga sedikit menyeramkan.

“Oke, lanjutin,” ucap Vari setelah menahan tawanya.

“Menurut gue, Keiza sama Keira itu kembar.”

Vari menggeleng tidak setuju. “Dari mana lo bisa berasumsi gitu?”

“Lo inget pas kita ke makam Keira? Gue nggak tau Keira di makam itu Keira Deandita si model itu atau bukan, tapi ngeliat ekspresi kehilangan Keiza pas liat makam itu bikin gue yakin kalo mereka ada hubungan. Waktu itu lo bilang sendiri kalo Keira model, Keira yang di makam sama Keiza punya tanggal lahir yang sama, kan? Tanggal, bulan juga tahun. Itu nggak mungkin cuma kebetulan. Keira model sama Keira yang ada di makam juga pasti orang yang sama,”

Vari mengernyit sesaat. “Bisa sih, nama mereka juga mirip. Tapi, Keiza nggak pernah cerita apapun ke gue?”

“Gue yakin ada masalah serius sampe hidup Keiza berubah,”

“Dan kenapa muka mereka nggak mirip kayak lo sama Fausta--astaga keceplosan, gue nggak mau nyebut nama dia lagi,” Vari memasang wajah seolah hidupnya dipenuhi oleh penyesalan. “Nggak penting, balik ke masalah awal. Kenapa muka mereka nggak mirip? Apa emang mereka itu kembar non-identik?”

Ice CreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang