Stalking & Planning

21.5K 779 32
                                    

It's bugging me
grating me
and twisting me around
yeah i'm endlessly
caving in
and turning inside out

cause i want it now
i want it now
give me your heart and your soul
and i'm breaking out
i'm breaking out
last chance to lose control

yeah it's holding me
morphing me
and forcing me to strive
to be endlessly
cold within
and dreaming im alive

cause i want it now
i want it now
give me your heart and your soul
i'm not breaking down
i'm breaking out
last chance to lose control

and i want you now
i want you now
i feel my heart implode
and i'm breaking out
escaping now
feeling my faith erode

Lantunan lagu "Hysteria" menggema nyaring di seluruh ruangan berukuran cukup luas bernuansa maskulin dengan dinding yang didominasi dengan warna hitam dan coklat. Kamar milik Richard! Ya! Kamar ini milik Richard Sky, seorang aktor terkenal yang saat ini sedang terbaring diatas kasur empuknya terbuai dalam lantunan musik yang cukup memekakan telinga namun berbeda dengan makna yang sedang dirasakan Richard saat mendengar lagu itu.

Lagu yang benar benar tepat dengan suasana hatinya sekarang yang sedang diliputi keinginan yang begitu kuat untuk bertemu, berkenalan, dan dekat dengan wanita itu. Wanita mungil berparas menggoda yang sejak semalam menghantui pikiran hingga sampai ke alam mimpinya.

"Aarggghhh!! Biasanya para wanita yang selalu memikirkanku! Mengapa kali ini aku yang malah memikirkan dia? Begitu istimewanya gadis itu," Richard bergumam sambil mengacak acak rambutnya frustasi.

Tok!! Tok!! Tok!! Tok!! Pintu kamar Richard diketuk dengan kencangnya atau lebih tepatnya digedor oleh seseorang dari luar kamar.

"Rich!!! Matikan sound system-mu sekarang dan keluar dari goa-mu atau kuhancurkan pintu kamarmu, sekarang!!!" Seorang pria berteriak sambil terus menggedor pintu kamar Richard.

Satu, dua, tiga hingga sepuluh detik tak ada jawaban dari dalam kamar....

"Richard Sky, katakan kau masih hidup atau sudah mati disana, hah? JAWAB AKU BRENGSEK!!!" Pria itu semakin tak sabar karena Richard tak juga keluar malah terdengar semakin memperkeras suara perangkat audio-nya.

"Richard sudah mati!!" Sahut Richard dari dalam kamar masih menelungkupkan wajahnya diatas bantal.

"Orang mati mana bisa bicara, BODOH!!" sahut pria itu sekali lagi menggedor pintu.

Ceklek!! Pintu terbuka.

"Kalau kau kesini hanya ingin mengingatkan jadwal syuting, aku sedang malas pergi kemana mana. Cancel semua jadwalku, Radit!" Sahut Richard malas dengan wajah yang kusut dan berantakan.

"Oh, kau salah tuan besar! Aku kemari membawa berita yang akan membuat wajahmu itu berbinar seperti habis menandatangi kontrak milyaran rupiah," ucap Radit sambil berlalu menuju pantry yang ada di apartemen Richard. Radit adalah manager Richard sekaligus asisten pribadinya. Tidak heran ia bisa keluar masuk apartemen Richard karena ia memiliki kunci cadangan apartemen ini kecuali kunci kamar Richard sendiri.

Richard menghempaskan pantatnya di sofa dan menekan tombol remote bolak balik memindah channel tv yang menurutnya tak ada tontonan yang menarik buatnya.

"Aku punya kabar soal Aura!" Ucap Radit membawa dua gelas mocchacino untuknya dan Richard. Mendengar perkataan Radit, Richard langsung menoleh dengan ekspresi penuh tanya.

Married With An ActorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang