Berita Duka

13.8K 564 30
                                    

Klik.

Pintu apartemen Richard terbuka dan masuklah tiga orang yang kini tengah tertawa bahagia. Mereka adalah Richard, Aura dan Angel. Angel yang berada di dalam gendongan Richard kini sedang tertawa terpingkal-pingkal karena ulah sang Ayah yang tengah menggelitik pinggangnya. Namun tiba-tiba tawa mereka terhenti saat melihat sosok Radit tengah duduk di sofa, memasang ekspresi wajah yang sangat serius.

"Dit, sudah lama disini?" sapa Richard sambil menyerahkan Angel kepada Aura.

“Rich, ada berita penting yang ingin kusampaikan," ucap Radit.

"Sayang, bisa kau bawa Angel ke kamarku?" ucap Richard yang dijawab Aura dengan anggukan kepala kemudian langsung pergi membawa Angel ke kamar Richard..

"Katakan, hal penting apa yang akan kau sampaikan," ucap Richard seraya menghempaskan pantatnya di atas sofa.

"Mama dan Papamu........,"

"Gak usah bahas mereka dihari bahagiaku, Dit," potong Richard tak ingin membahas kedua orangtuanya lagi. Sudah cukup rasa sakit yang mereka ciptakan untuk Richard selama ini.

"Tapi ini penting, Rich. Mereka mereka..........,"

"Mereka kenapa, Dit?" tanya Richard mulai penasaran dengan berita yang akan disampaikan Radit.

"Kumohon tabahkan hatimu, Rich. Kedua orang tuamu mengalami kecelakaan dalam perjalanan mereka menuju Manhattan. Morris bilang, mereka kesana bertujuan untuk menghancurkan bisnis yang dibangun Aura disana. Dan ternyata, Tuhan berkehendak lain. Papa dan Mamamu meninggal dalam kecelakaan itu,"

"Apa??????????? Meninggal?????????????" pekik Richard setengah berteriak. Sontak ia pun bangkit berdiri dan Radit pun ikut berdiri mencoba menenangkan Richard.

Tanpa mereka tahu, bahwa teriakan Richard barusan, terdengar oleh Aura yang kini telah berdiri di depan pintu kamar Richard setelah ia menidurkan Angel di dalam kamar tersebut.

"Rich, kumohon tenangkan dirimu. Kita masih punya waktu untuk pergi ke New York. Setidaknya kita masih bisa mengunjungi makam mereka," ucap Radit menghampiri Richard yang kini sedang berdiri terpaku dengan tatapan kosong.

Sungguh berita yang sangat mengejutkannya. Kedua orangtuanya meninggal dalam perjalanan mereka yang berniat akan menghancurkan bisnis Aura. Perasaaan Richard bercampur aduk. Hatinya hancur mendengar kepergian kedua orangtuanya. Namun di sisi lain, fakta tentang rencana jahat kedua orangtuanya membuatnya tak bisa menggambarkan perasaannya saat ini.

"Siapkan keberangkatan kita besok pagi. Aku akan membawa Aura dan Angel bersamaku," jawab Richard kemudian pergi meninggalkan Radit menuju kamarnya.

"Baik, Rich," jawab Radit.

Belum sampai Richard di kamarnya, ia telah mendapati Aura yang tengah berdiri di depan pintu. Richard menatap Aura dengan tatapan yang sulit diartikan. Ada kesedihan yang Aura tangkap dari sorot matanya, namun ada pula rasa sesak dan kesal yang bercampur disana. Dengan cepat Aura menghampiri Richard dan melingkarkan lengannya ke leher Richard kemudian memeluknya dengan erat. Tanpa disangka, Richard justru menjatuhkan kepalanya di pundak Aura dan tubuhnya mulai berguncang karena tangisnya.

"Bersabarlah, Rich. Ini semua sudah kehendak Tuhan," bisik Aura semakin mengeratkan pelukannya.

"Mereka pergi sebelum hubungan kami sebagai anak dan orangtua membaik, angel," ucap Richard disela tangisnya.

"Berdoalah agar mereka tenang di sisiNya. Jangan simpan dendammu lagi dan ikhlaskan semuanya," sahut Aura.

"Tapi mereka meninggal saat....,"

Married With An ActorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang