Bad Wedding

10.5K 491 61
                                    

RICHARD POV

Aura menempatkanku dalam situasi yang sama sekali tak aku hendaki. Apa apaan dengan semua ini? Bagaimana bisa ia memintaku menikahi sahabatnya itu? Disaat setiap wanita tak ingin merasa diduakan, tapi Aura justru memintaku untuk menduakannya. Apa ia tak berpikir bagaimana perasaanku saat ini? Apa ia tak berpikir bagaimana sukarnya aku mendapatkan cintanya? Bagaimana bisa aku menikahi perempuan lain disaat pernikahan kami sedang dalam masa masa bahagia? Bagaimana bisa aku menikah padahal hati dan jiwaku hanya miliknya? Apakah ia benar benar mencintaiku seperti aku mencintainya? Beribu pertanyaan berkelebat dalam benakku. Beribu kali pula penolakan keras aku sampaikan pada Aura namun ia tetap pada pendiriannya untuk memintaku menikahi Stella, wanita yang sedang terguncang jiwanya. Rasa iba yang sangat berlebih membuat Aura memintaku melakukan hal yang sangat konyol seperti itu. Belum lagi bayangan Kevin yang siap menggorok leherku setiap saat karena dengan bodohnya menyetujui permintaan adiknya, dan bayangan bayangan suram yang lain yang membuatku terus menerus menggelengkan kepala sambil mengusap wajahku yang terlihat sangat frustasi.

"Bagaimana Rich? Kumohon lakukanlah. Ini hanya sementara sampai Stella melahirkan anaknya saja. Aku tak tega melihatnya menderita seperti itu. Belum lagi hujatan yang akan ia terima dari dunia luar, ia akan semakin terperosok dalam keputusasaan, Rich," ucap Aura berlutut dihadapanku yang tengah duduk diatas tempat tidurku, dimana kami baru saja melewati percintaan yang panas tadi malam.

"Apa kau sama sekali tak memikirkan perasaanku, angel? Apa kau tak terima dengan penolakan tegasku tadi?" jawabku sambil menatap dalam ke manik matanya yang indah.

"Aku tahu itu, Rich. Tapi kumohon, ini hanya formalitas. Just it!" jawab Aura membuatku mencebik frustasi.

"Kau bahkan tak tahu betapa liciknya mertuamu itu kan, angel? Pertama, mereka hanya akan mengatakan ini hanya formalitas. Namun selanjutnya, mereka akan membuat beribu alasan lain yang akan membuatku terikat dengan gadis sakit jiwa itu," ucapku membuat Aura seketika bangkit dan memasang tampang sengit kearahku.

"Jangan sekali kali kau mengatakan bahwa Stella adalah gadis sakit jiwa. Dia sahabatku, Rich!! Dia-lah satu satunya orang yang membantuku dan selalu ada buatku saat aku merintis karier dan bisnisku di negeri yang dulu sangat asing bagiku. Hanya dia teman terbaikku di negeri ini," protes Aura dengan mata berkaca kaca.

"Angel, I'm sorry. Aku tak bermaksud menyinggungmu. Aku hanya spontan mengutarakan kekesalanku akan permintaan anehmu itu," ucapku bergegas bangkit dan menagkup wajah Aura dengan kedua tanganku dan mengecup bibirnya singkat.

"Aku tahu kau sangat mencintaiku. Itulah sebabnya aku yakin bahwa kau bisa melakukannya. Hanya ragamu yang akan menjadi formalitas sebagai pendamping Stella. Tapi hati dan jiwamu hanyalah milikku. Aku akan melakukan hal apapun itu agar kedua orangtuamu tidak akan pernah bisa merebut dirimu dariku," ucap Stella entah mengapa mebuat hatiku yang tengah merasa panas ini serasa tersiram air yang sangat menyejukkan.

"Bagaimana kalau aku tetap tidak mau, angel?" tanyaku.

"Rich, mengertilah. Aku menjadi semakin merasa bersalah dengan Stella. Dia bahkan merasa sangat tepukul saat menceritakan bahwa calon tunangannya pergi begitu saja meninggalkannya. Dan sekarang, calon tunangan yang ia ceritakan itu, malah menjadi suamiku. Bagaimana rasanya bila kau ada diposisiku?" jawab Aura dengan segala macam alasan merasa bersalahnya.

"Kalau aku ada diposisimu, bukan seperti itu caranya untuk menebus rasa bersalahmu. Lagipula kau sama sekali tidak bersalah. Kau tidak pernah merebutku, justru aku yang mengejarmu setengah mati, jatuh dan bangun demi mendapatkan cintamu. Jadi, dimana letak kesalahannya?" tanyaku yang merasa alasankku juga benar.

"Baiklah! Tidak ada yang bersalah disini! Tapi, rasa persahabatan yang kuat lah yang menjadi alasan kuat untukku memintamu menikahi Stella. Please Rich.......atau aku akan...............,"

Married With An ActorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang