Rendezvous (Again)

13.9K 646 78
                                    

Sepersekian detik waktu terasa berhenti bagi dua insan yang selama empat tahun terpisah oleh karena keadaan yang tak memihak pada mereka. Mata mereka saling tertumbuk dan terpaku satu sama lain. Menangkap sosok yang selama ini dicari yang karena keadaan jua lah mereka harus terpisah walaupun mereka sama sekali tak ingin hal itu terjadi. Richard terdiam, hatinya bergemuruh kencang saat mendengar suara wanita yang sangat dirindukannya itu kembali menyebut namanya. Pelan namun pasti, diayunkannya langkah kakinya mendekat ke arah Aura yang masih diam terpaku bak patung dengan wajah yang menegang.

"Angel??? Aura...... dia......,"

"Mama, apa mama mengenal paman ini? Mengapa paman memanggil nama mama?" Celetuk Angel.

"Angel sayang, bisakah kau ikut dengan nanny dan menunggu mama di mobil?" Ucap Aura berbicara lembut kepada Angel.

"Baik ma," jawab Angel kemudian setengah berlari menghampiri Lisa dan meninggalkan Aura serta Richard yang tertegun penuh tanda tanya.

"Bisa kita bicara?" Ucap Aura membuyarkan lamunan Richard.

"Kita memang harus bicara!!" Jawab Richard tiba-tiba tanpa sadar meraih tangan Aura dan menggandengnya menuju sebuah kursi taman yang berada di salah satu sudut taman tersebut.

*************************

"Jason? Bagaimana kau bisa......,"

"Aku diminta tuan Kevin untuk menjemput kalian. Tuan Kevin sudah menghubungi Nona Aura kalau aku datang menjemput kalian. Nona Aura dan Tuan Rich perlu bicara, Lisa," ucap Jason memotong kalimat yang dilontarkan Lisa saat mendapati Jason sudah berada persis di tempat mobil Aura terparkir.

"Baiklah, ayo kita pergi," jawab Lisa sambil meraih tubuh Angel dan menggendongnya. Lisa dan Jason pun pergi meninggalkan taman bersama- sama.

******************************

"Angel Arallea. Usianya 4 tahun," ucap Aura singkat saat untuk pertama kalinya Richard langsung bertanya mengenai Angel.

"Dia putriku, kan?" Tanya Richard lagi.

"Dia putri kita," jawab Aura singkat dengan pandangan lurus ke depan menatap ke arah danau.

"Mengapa, Aura? Mengapa kau pergi? Aku bahkan......,"

"Bagaimana Stella dan anaknya? Apa kau ke Indonesia bersama mereka?" Potong Aura yang justru membuat Richard mendengus kesal.

"Sekarang tentukan, aku atau kau yang akan berbicara lebih dulu?" Ucap Richard sedikit kesal.

"Aku," jawab Aura.

"Baiklah," sahut Richard.

"Bagaimana kabar Stella? Dan, bagaimana kehidupan kalian? Kuharap kalian bahagia," ucap Aura dengan suara bergetar. Bagaimanapun, ia tak ingin terlihat lemah walau hatinya tengah menjerit kesakitan.

"Aku tak tahu bagaimana kabarnya. Mengenai kehidupan kami, aku pun tak tahu bagaimana kehidupannya, tapi kehidupanku sekarang..... nothing! Aku hidup, tapi jiwaku mati," jawab Richard yang sebenarnya ingin langsung mendekap erat tubuh Aura ke dalam pelukannya karena rindu yang membuncah.

"Bagaimana bisa kau tak tahu? Bukankah kalian hidup bahagia? Bukankah kau katakan pada kak Kevin bahwa kau memilihnya dan mengembalikanku pada.....,"

"Kau percaya surat itu?"

"Aku tak ingin mempercayainya. Tapi seiring waktu berjalan, aku mulai menyadari mungkin surat itu benar," sahut Aura sambil mencebik sinis.

"Lalu bagaimana bila kukatakan bahwa aku pernah menemui Kevin dan ia katakan bahwa kau telah pergi meninggalkanku?" Ucap Richard membuat Aura spontan menoleh dan memicingkan matanya.

Married With An ActorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang