Complicated

9.7K 531 47
                                    

Kevin mengepalkan kedua telapak tangannya dengan erat dan mengetatkan rahangnya hingga deretan gigi giginya berbunyi gemeretak menandakan bahwa kemarahannya sudah mencapai puncaknya. Seisi mansionnya dibuat heboh dengan kedatangan sebuah kendaraan van hitam yang berhenti tepat didepan kediamannya dan dengan cepat membuka pintu mobil tersebut kemudian mengeluarkan tubuh Aura yang dalam kondisi tak sadarkan diri dengan seluruh anggota tubuh terikat dengan tali. Setelah tubuh Aura dijatuhkan begitu saja, mobil tersebut pun langsung kabur tanpa sempat diamati dengan seksama oleh satpam penjaga kediaman Kevin.

Mata Kevin masih menatap tajam ketubuh Aura yang kini sedang diperiksa keadaaannya oleh dokter keluarga mereka. Selembar amplop berwarna cokelat yang terselip di tubuh Aura masih ia genggam dengan erat namun belum sempat ia buka. Milli yang melihat kilat kemarahan dimata suaminya, hanya bisa mencoba menenangkannya dengan menyentuh pundak Kevin dan sedikit mengusapnya.

"Tuan Permana, adik anda baik baik saja. Ia hanya masih dibawah pengaruh obat penenang. Sepertinya ada yang sengaja menyuntikkan obat penenang itu ke tubuhnya hingga membuatnya tak sadarkan diri. Kurang dari setengah jam lagi, obat itu akan berhenti bekerja dan adik anda akan segera siuman," jelas sang dokter kepada Kevin. Terpancar sedikit kelegaan diwajah Kevin saat mendengar penjelasan dari sang dokter.

"Baiklah dokter, terima kasih kalau begitu. Jason akan mengantar anda setelah ini," ucap Kevin menjabat tangan sang dokter.

Setelah kepergian sang dokter, dengan perlahan Kevin pun mendekat kearah Aura yang masih terpejam tak msadarkan diri.

"Bunny, apa yang terjadi padamu? Dimana pria br*ngs*k itu? Apa yang sudah dilakukannya padamu?" ucap Kevin sambil membelai lembut rambut Aura.

"Sayang, apa kau tahu apa isi dalam amplop tersebut?" pertanyaan Milli membuyarkan lamunan Kevin.

"Belum, tapi sebaiknya ayo kita lihat bersama sama," ucap Kevin memberikan amplop tersebut agar dibuka dan mereka baca bersama sama.

Dear Kevin,
Aku kembalikan adik tersayangmu dalam keadaan selamat tanpa kurang suatu apapun. Hanya saja aku mengembalikannya dalam keadaan terbius karena aku tak mungkin mengembalikannya dalam keadaan sadar. Adikmu pasti takkan mau meninggalkanku dengan sukarela karena ia sangat mencintaiku. Well, mengapa aku mengembalikannya padamu? Itu karena derajat kami berbeda. Aku seorang Count yang terhormat di negaraku. Aku tak mungkin memperistri seorang wanita biasa yang bukan dari kalangan kami. Anggap saja kemarin aku melakukan kesalahan hingga dengan mudahnya bisa menikahi Aura begitu saja. Tapi setelah aku membawanya kembali ke negaraku, aku baru sadar bahwa sikap dan perilakunya sama sekali tak bisa sama dan ia sangat sulit beradaptasi dengan kehidupan para bangsawan disini. Jadi aku memutuskan untuk berpisah dengannya dan mengembalikannya kepadamu. Dan asal kau tahu, saat ini aku telah menikah dengan seorang wanita yang setara dengan derajatku dan keluargaku. Jadi kumohon, berilah pengertian pada adikmu bahwa kita tak lagi bisa bersama. Terima kasih.

"Count Richard Dawson Sky"

"RICHARD K*P*R*T!!!!!!!!" Teriak Kevin sambil menyambar selembar surat tersebut dan mengacak ngacaknya kemudian melemparnya keatas lantai dengan sangat keras.

"Sayang, tenanglah!! Ini baru selembar surat yang kita tidak tahu apa benar Richard yang telah menulisnya atau bukan. Kita tunggu saja sampai Aura siuman dan bisa menjelaskan tentang ini semua," ucap Milli mencoba menenangkan Kevin yang sedang naik pitam.

"Mendengarkan apa, love? Mendengarkan bahwa disana Aura sama sekali tidak dianggap? Kalau memang bukan Richard yang menulis surat ini, lalu mengapa ia tidak datang bersama Aura? Mengapa Aura bisa sampai datang dalam keadaan seperti ini? Dimana janji yang ia ucapkan bahwa ia akan menjaga Aura? Bahkan dia sama sekali belum menghubungi kita," ucap Kevin penuh emosi.

Married With An ActorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang