Chapter 3

26.7K 2.2K 180
                                    

Baekhyun terus menunduk merutuki kebodohan nya dan sekarang ia sangat malu karena kebodohan nya di ketahui oleh pangeran hatinya.
Baekhyun terus mengepalkan tangan dan memukul-mukul pahanya yang tidar bersalah.

"Byun baekhyun"

Baekhyun mengangkat kepalanya dan melihat kim songsaengnim yang menatap nya penuh dengan tanda tanya. Ntahlah ekspresi guru ini susah di tebak.

"Kau liat kebelakang di sofa itu sudah ada chanyeol dan kris. Sekarang kau pilih siapa yang akan menjadi tutor mu agar tidak remidi di pelajaran ku lagi"

"Hah?"

"Aku tidak butuh Hah byun baekhyun"

Baekhyun menoleh kebelakang dan melihat chanyeol dan kris dengan perbedaan raut wajah yang drastis. Satu berwajah datar satu nya lagi berwajah ceria seperti baru dapat hadiah mobil dan liburan bersama bias.

"Pilih aku baby aku akan mengajari otak bodoh mu itu"

"Yak! Kau tiang jelek"

Kris memang menyukai baekhyun tapi lihatlah dia berbicara tak terkontrol dan asal ceplos. Baekhyun yang mendengar kris mengatakan otak bodohnya tentu saja marah apa lagi di depan si pujaan hati kan baekhyun malu. Kkkk~

"Jadi bagaimana byun"

"Aku akan belajar bersama luhan dan kyungsoo"

"Kau pikir aku percaya, kau, luhan, dan kyungsoo sama saja"

"Kami berbeda saem"

"Apa bedanya? Kyungsoo mengisi jawaban ulangan dengan resep masakannya sedangkan luhan mengisi dengan nama-nama pemain yang ada di novel nya dan kau mengisi dengan nama Cha--

"SAEM"

baekhyun terpaksa berteriak karena jika guru itu melanjutkan bicaranya mau di letakkan dimana mukanya di saku celananya? Itu tidak mungkin. Memang beberapa soal ulangan di jawab dengan 'chanyeol si tampan' dan 'chanyeol pacarku in my dream' 'chanyeol pangeran es' tapi ada juga yang diisi dengan benar jika ia tahu jawabannya dan alhasilnya 40.

"Siapa yang menyuruhmu berteriak eoh?"

PLETAK

Geram kim songsaengnim yang mendengar baekhyun berteriak dan memukul pelan kepala baekhyun.

Baekhyun hanya menggerutu sebal ia berteriak juga karena menyelamatkan nyawanya.

Sekarang baekhyun berpikir siapa yang harus di pilih nya. Jika ia memilih chanyeol ia yakin 1000000% bahwa ia pasti tidak memperhatikan apa yang di jelaskan tapi memperhatikan wajah si penjelas. Dan jika ia memilih kris pasti ia akan susah membedakan mana penjelasan pelajaran dan mana penjelasan tentang sukanya kepada baekhyun.

Baekhyun menghela nafas dan ia sudah bertekad untuk memilih --

"Park chanyeol saem"

-- Chanyeol. Karena baekhyun akan melancarkan rencana nya menaklukan si pangeran es yang telah menghuni hatinya selama 2 th belakangan ini.

"Aku tidak bisa saem"

Baekhyun seketika menoleh mendengar jawaban penolakan yang di lontarkan chanyeol membuat raut kebingungan dari kim songsaengnim dan raut wajah bahagia dari kris yang tadi sempat sedih dan kecewa.

"Waeyo chanyeol?"

"Tidak bisa mengajarkan orang yang terlalu bodoh"

Singkat padat dan jelas jawaban yang di lontarkan chanyeol dan itu membuat baekhyun menundukan kepalanya dalam-dalam. Ia sangat malu sekarang dan juga sedih karena chanyeol tidak ingin mengajari nya.

"Yasudah saem kris saja mengajariku"

Ucap baekhyun sedikit lirih di hadapan kim songsaengnim dan hanya anggukan yang di balas oleh kim songsaengnim.

Kris melompat-lompat kegirangan dengan keputusan baekhyun yang akhirnya memilih dia.

Kris tau dan sangat tau jika selama ini baekhyun hanya menyukai chanyeol. Setiap kali ia mengatakan 'baek aku menyukaimu, jadilah kekasihku ne?' Pasti di jawab baekhyun seperti ini 'kau taukan aku menyukai siapa?' Dan hanya anggukan di balas kris.

Kris memang kecewa sedih tapi dia harus apa. Kris sudah kebal dengan itu semua, dia juga tidak marah dan kesal kepada chanyeol. Katanya 'cinta tak dapat di paksakan' jadi ia menerima saja jika pada akhirnya ia akan kehilangan baekhyun seutuhnya.

Dan seperti nya dewi fortuna sedang berada di pihak nya dengan bersama baekhyun setiap pulang sekolah pasti akan membuat hati baekhyun beralih padanya.

Semangat kris.

"Kembalilah ke kelas kalian masing-masing"

Semua yang ada di sana mengangguk dan berjalan menuju pintu, saat baekhyun memegang gagang pintu ia juga menyentuh tangan lain disana baekhyun mendongak untuk melihat siapa pemilik tangan dan ternyata itu tangan si pemilik hatinya siapa lagi kalau bukan Park Chanyeol.

Buru-buru baekhyun melepaskan tangan dari gagang pintu atau lebih tepatnya dari tangan chanyeol dan menunduk. Chanyeol hanya berwajah datar dan membuka pintu berjalan keluar dan memasukan tangan nya kedua saku celananya.

Baekhyun berjalan ceoat menuju kelasnya tak ia hiraukan panggilan kris yang mengatakan 'hari ini sepulang sekolah aku tunggu di perpus baby' baekhyun terus mengumpat kesal mendengar kris memanggil nya seperti itu.

.

Semua anak berhamburan keluar kelas saat mendengar bel istirahat susah berbunyi.

Seperti biasa baekhyun, luhan, dan kyungsoo menghabiskan waktu mereka di taman sekolah bukan di kantin.

"Tadi pangeranmu masuk kelas kita baek"

"Aku tau lu"

"Dia menciummu di depan kelas?"

Pletak

Luhan pun mendapat ciuman sayang dari tangan baekhyun tepat di pucuk kepalanya.

"Sakit baek"

"Itu untuk pikiran mustahilmu"

Luhan terus mencibir dan meliha-lihat taman tak sengaja matanya melihat siluet pria jangkung yang sedang berjalan kearah nya atau lebih tepatnya ingin melewati area taman yang otomatis melewati mereka. Luhan menyeringai, baekhyun dan kyungsoo tidak tau arti seringaian itu.
Saat lelaki itu sudah semakin dekat dengan punggung baekhyun yang sedang membelakangi lelaki itu tentu saja karena saat ini baekhyun menghadap ke arah luhan dan kyungsoo yang sedang duduk di bangku taman.

"Kapan kau akan mengakui perasaanmu?"

Luhan memulai rencananya

"Tidak tau"

"Apa kau sangat menyukai chanyeol?"

"Tentu saja aku menyukai chanyeol"

Pria jangkung itu berhenti ketika namanya terpanggil saat ia berjalan di area taman. Ia pria itu chanyeol.

"Kau memanggilku?"

Baekhyun menegang mendengar suara itu dan ia berbalik dengan gerakan slow motion.

Dan

TBC

Kiss me [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang