Chapter 7

25.6K 2.4K 112
                                    

 

Baekhyun masih tercengang dan mata sipitnya masih melebar sempurna. Perlahan tapi pasti baekhyun berdiri dari tempat duduk nya dengan gerakan slow motion. Siswa-siswi yang ada di kelas nya terdiam dan sesekali melihat kearah baekhyun dan melihat kearah sumber suara yang mencari baekhyun termasuk luhan dan kyungsoo. Baekhyun melangkah pelan menuju seseorang yang mencarinya di depan pintu kelas. Mata sipit itu enggan berkedip dan masih setia memandangi wajah si pencari dirinya.

"kau byun baekhyun?"

Sebenarnya si pencari ini sudah sangat tau jika orang yang sekarang ada di hadapan nya adalah byun baekhyun. Tentu saja ia tau Karena laki-laki yang bernama byun baekhyun ini adalah laki-laki yang menyatakan perasaan nya tadi malam tapi di tolak sama si pencari. Yups kalian sudah tau kan siapa yang mencari baekhyun? Tentu saja park chanyeol.

"yeah, aku byun baekhyun" jawab baekhyun dengan sedikit nada angkuh. Mengangkat dagunya menatap sang pujaan hati. Baekhyun gugup tentu saja bahkan ia sangat gugup tapi ia berusaha menutupi kegugupannya dan mempertahankan keangkuhan nya.

"aku menemukan ini saat kau melarikan diri" ujar chanyeol sambil mengacungkan sebuah buku kecil yang bisa di genggam dan untuk sekian kalinya mata sipit melebar sempurna. Bagaimana tidak itu buku diary nya yang isinya dari awal hingga ahkir semua tentang chanyeol, pujaan hati.

"ba..baga..bagaimana bi...bisa" baekhyun tergagap. Dengan cepat ia mengambil buku yang di acungkan oleh chanyeol. Chanyeol tersenyum sinis dan kembali memasukkan tangannya kedalam saku celananya.

Chanyeol mendekatkan wajahnya dengan wajah baekhyun hingga baekhyun otomatis memundurkan wajahnya. Chanyeol tersenyum sinis lagi dan berkata.

"aku tak menyangka jika diarymu dipenuhi namaku" chanyeol tersenyum miring bermaksud mengejek baekhyun dan kembalikkan menegakkan tubuhnya setelah itu ia melenggang pergi tak memperdulikan wajah merah padam milik baekhyun. Tidak tau wajah itu merah padam karena menahan malu karena semua teman-temannya yang ada di kelas tertawa terbahak karena kejadian ini atau karena ia marah karena chanyeol yang seenak nya sendiri memainkan perasaannya.

"YAK!!! KAU TIANG LISTRIK" baekhyun berteriak dan segera berlari menuju taman sekolah nya. Tempat ini adalah tempat ia menenangkan dirinya ketika ia sedang ada masalah atau yang lainnya.

Luhan dan kyungsoo mengikuti kemana baekhyun pergi dan ternyata benar tebakan mereka baekhyun sedang berada di taman sekolah. Baekhyun terdiam dengan buku diary yang di genggam nya. Luhan dan kyungsoo menatap iba terhadap baekhyun tapi apa boleh buat mereka berdua tak dapat berbuat apa-apa selain mendukung baekhyun.

"jangan menangis baek" kyungsoo mencoba menenangkan sahabatnya itu mengelus punggung baekhyun.

"sudahlah baek, kau seperti bukan baekhyun yang ku kenal saja" luhan pun ikut menenangkan baekhyun. Baekhyun mengangkat kepala nya dan tersenyum miris menatap kedua sahabatnya itu. Mata sipit itu di genangi liquid bening tapi tak sampai jatuh.

"aku tidak menangis lihat aku tersenyum" baekhyun mencoba tersenyum lebar memamerkan gigi putihnya. Tapi, semua itu percuma karena luhan dan kyungsoo tau apa yang di rasakan olehnya. Menyadari raut wajah kedua sahabatnya itu, baekhyun berdiri dan menggandeng kedua lengan sahabatnya.

"jja, kita harus berganti baju bukankah ini jam olahraga" baekhyun berseru dan menyeret kedua temannya itu.

.

Dengan tidak beruntungnya jam olahraga kelas baekhyun kali ini adalah harus di gabung dengan jam olahraga kelas unggulan yang berarti harus berbagi lapangan dengan kelas chanyeol. Baekhyun berapa mendengus kesal dengan keputusan yang diambil oleh gurunya ini. Bagaimana mungkin kelas harus di gabung seperti ini, sangat memalukan bagi baekhyun apalagi tadi ada insiden tidak mengenakan antara dirinya dan chanyeol.

Kiss me [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang