Hallo semuanyaa!
Akhirnya setelah sekian lama, author bisa lanjutin MSMP.
Sebelumnya author minta maaf karena udah php dan lama update. Semua murni karena author lagi sibuk dan ide lagi menguap ke udara. Oke mulai lebay.
Soo, kali ini author udah beres UKKnyaa dan kalo boleh jujur draft ini udh ada dari lamaaaa banget tapi perlu author edit lagi jadinya lama deh hehehe^^ /peace/
Oyaaa,tadinya author mau buat part ini panjangg, tapi setelah author pikir - pikir kayanya biar kalian makin penasaran author mutusin buat jadiin ini 2 part.
Naaah, part selanjutnya, author bakalan kasih bocoran yaaa. Jadi, part selanjutnya Nova sama Novi bakal liburannnn /yeayy/ dan bakal ada kejuatan buat Novi.
Penasaran?
Penasaran??
Jadiii tunggu part selanjutnya yaa muah!
Author bakal update besok/ 2 hari lagi, tapi pasti ga akan lama - lama,janji dehhh!
Jadi, selamat menikmati!
--------------
-Novi POVSaat kecil, aku pernah bermimpi untuk menjadi seseorang yang sangat berarti bagi orang lain. Semakin lama, semakin aku dewasa, semakin aku tumbuh menjadi seseorang yang sangat jauh berbeda dengan mimpiku itu.
Aku berasal dari keluarga tak mampu. Ayahku hanya bekerja sebagai petani, sedang Ibuku hanya bekerja sebagai penjual kue. Aku adalah anak semata wayang, tidak punya Kakak, juga tidak punya Adik, tentu saja bukan? Sejak kecil Ibuku selalu menginginkan yang terbaik untukku, begitu juga dengan Ayah. Mereka adalah panutan bagiku, mereka ingin aku menjadi yang terbaik. Mereka mengusahakan semuanya untukku. Ibu bekerja keras demi mendapatkan uang untuk aku sekolah, bahkan Ibu sampai rela menjual cincin pernikahannya demi membiayai sekolahku.
Awalnya, aku menerima semua itu, tapi kemudian aku sadar, bahwa aku tidak bisa memaksakan kehendakku. Aku bisa menikmati bangku Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama sampai Sekolah Menengah Atas, tapi ku kubur dalam dalam impianku untuk mengenyam pendidikan di bangku kuliah.
Ibu sempat kecewa dengan keputusan yang aku buat, tapi aku selalu meyakinkannya, bahwa aku bisa menjadi yang terbaik walau tanpa kuliah sekali pun, dan syukurlah ibuku menyetujuinya.
Berbekal pendidikan terakhir yang hanya mencapai jenjang Sekolah Menengah Atas, aku mencoba mencari pekerjaan, sekedar untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari.
Satu minggu pertama.
Aku mencoba melamar ke berbagai macam pekerjaan. Mulai dari pelayan restoran, kasir, dan lain sebagainya, tapi sampai detik ini pun aku belum mendapatkan pekerjaan. Banyak sekali alasan yang mereka berikan.
Entah itu,
"Maaf, mba, tapi kami sedang tidak membutuhkan karyawan. Mungkin lain kali."
Atau
"Saat ini tidak ada lowongan pekerjaan mba."
Dan
"Pegawai kami sudah banyak, mbak, jadi mungkin mba bisa coba lain waktu."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Slave, My Pride
Romance"Saya suka sama kamu, saya cinta sama kamu, dan saya pengen kita jadi kekasih." Ia lalu mengambil sesuatu dari saku celananya. Sebuah kotak beludru, membukanya lalu bersimpuh sambil berkata, "Mau kah kamu menjadi kekasihku?" Entah apa yang harus ku...