Love Potion

1.9K 81 10
                                    

Seorang pria berjalan ditengah kota dengan 3 katana dan juga sabuk hijau yang selalu ia pakai, menengok kesana kemari dengan pandangan bingung.
"Apa kau sedang tersesat, anak muda?" Tanya seorang nenek yang memakai jubah layaknya seorang peramal. "A-Aku tidak tersesat! Hanya ingin melihat-lihat kota ini saja" kata pria itu. "Siapa namamu?" Tanya nenek itu lagi. Zoro menyeritkan dahinya "Zoro. Roronoa Zoro" jawabnya. "Begitu ya. Ini untukmu. Mungkin bisa menghilangkan rasa kehausanmu" jelas sang nenek sambil memberikan sebuah botol berwarna ungu tua. Zoro yang memang sudah kehausan langsung meminumnya tanpa tahu itu apa.
Mendadak Zoro menjatuhkan botol itu hingga pecah berkeping-keping. Kepalanya mendadak sakit. Dan sedetik kemudian ia kembali seperti semula. Tapi ia merasa tidak terjadi apa-apa pada tubuhnya. "Maaf aku menjatuhkan botolnya, nek" kata Zoro. Nenek itu menyeringai "Tidak apa, nak. Hati-hati kau akan berubah saat mencintai orang tersebut".
Ucapan nenek itu terbayang di pikiran Zoro. Ia tidak mengerti maksudnya. Pria berambut hijau itu pun kembali ke Thousand Sunny, kapal mereka.
"Ah.. kau sudah kembali, marimo. Yang lain sudah menunggu daritadi" kata Sanji. Entah kenapa Zoro merasa sangat ingin membunuh Sanji.
BRUKK
Zoro tanpa aba-aba menyerang Sanji yang saat itu tidak siap. Koki itu terlempar menubruk pintu hingga jebol. "A-Apa yang kau lakukan?" Ringis Sanji sambil memegang dadanya, luka memanjang terdapat didadanya. Zoro tidak membalas perkataannya, ia mulai mendekati Sanji dan menarik pedang keduanya.
"Hoi.. ada apa ini?" Tanya Luffy heran melihat Sanji terluka serta Zoro mengeluarkan dua pedangnya. "ZORO!! APA YANG KAU LAKUKAN KEPADA SANJI!?" Teriak kapten itu marah. Sanji mencegah Luffy menyerang Zoro "Sudah, kapten. Aku baik-baik saja. Tenanglah! Mungkin marimo sedang ingin 'bermain' denganku" katanya. Luffy pun akhirnya tenang. Zoro mendecih dan keluar dari Sunny Go. "Ah! Zoro!" Teriak Sanji. Ia pun menyusul si rambut hijau, namun di cegah oleh Chopper yang sudah menangis karena melihatnya terluka. Akhirnya Sanji mengalah dan membiarkan Chopper mengobatinya.
"Aku harus menyusulnya" geram Sanji. "Jangan, Sanji-kun! Lukamu itu belum sembuh! Lagipula ini sudah malam. Besok saja kita cari Zoro bersama, ya?" Pinta Nami, gadis itu juga hampir menangis melihat kondisi sang koki kapal. "Menurutku tuan pendekar meminum suatu ramuan" kata Robin. "Ramuan?" Wanita itu mengangguk. "Aku pernah dengar suatu ramuan yang bisa membuat orang membunuh orang yang dicintai dan mencintainya" jelas Robin. Semua menatap Sanji, wajah pria itu memerah. "Kau mencintai Zoro, Sanji?" Sanji mengangguk. "Maafkan aku semuanya" katanya, entah mengapa ia menyesal sudah menyembunyikannya. "Tidak apa. Ini bukan salahmu, Sanji-bro. Pintunya bisa kuperbaiki, lagipula masih ada waktu yang cukup lama kita tinggal dipulau ini" Jelas Franky.
Sudah seminggu Zoro menghilang. Sudah seminggu pula Sanji tidak bisa tidur. Ia memikirkan kemana Zoro pergi dan apa yang dilakukan wakil kapten itu sekarang. Waktu sudah menunjukan jam 4, Sanji memaksakan dirinya bangkit walaupun dadanya masih nyeri. Ia kemudian membuat makanan untuk para teman-temannya dan pergi meninggalkan Thousand Sunny.
~~ZOSAN~~
'Maaf semuanya. Aku pergi mencari Zoro. Jangan cari aku untuk beberapa hari kedepan. Aku janji akan membawa pulang Zoro'
Nami membaca tulisan itu. "Sanji..kun" gumamnya. Chopper yang berada tak jauh dengannya hanya memandang kosong daging dihadapannya. Robin menengok ke Luffy "Bagaimana, kapten? Dua orang teman kita menghilang. Apa yang harus kita lakukan?" Tanya wanita itu. Luffy memakan dagingnya seperti biasa "Biarkan saja. Lagipula Sanji berjanji akan membawa pulang Zoro, kan? Aku percaya pada mereka" ia pun melanjutkan makanannya lagi. "Yohohoho aku setuju dengan Luffy-san" Sahut Brook sambil meminum coffeenya yang sudah dingin. "Kalau Luffy berkata seperti itu ya apa boleh buat" kata Usopp.
~~ZOSAN~~
Ia terus berlari. Mencari seseorang. Tubuhnya bercucuran keringat. Sejujurnya ia sangat lelah mencari, ditambah ia tidak tertidur selama seminggu penuh.
Sanji menghentikan langkahnya saat melihat pria berambut hijau sedang bersandar di salah satu pohon dihutan itu.
"Marimo?" Sanji perlahan mendekati pria itu. Mendadak Zoro membuka matanya dan menyerang Sanji. Beruntung Sanji masih bisa menghindar.
"Apa-apaan kau, Zoro?" Tanya Sanji kaget. Sedetik saja ia terlambat, pasti nyawanya sudah melayang.
"Sanji"
Sang koki tersentak. Barusan Zoro memanggil namanya, bukan koki sialan atau panggilan lainnya. Tapi namanya. Entah kenapa Sanji ingin menangis.
"Santoryuu.. onigiri" Zoro menebas Sanji dengan cepat. Sanji yang tadinya tidak bergerak, meneteskan air matanya. Bukan karena sakit akibat tebasan Zoro, tapi hatinya terlalu sakit untuk bertemu dengan pria berambut hijau itu.
GREP
Sanji memeluk Zoro dari belakang. "Uhuk.. Aku.. tidak tahu cara menghilangkan ramuan aneh itu dari tubuhmu. Tapi.." Dengan cepat Sanji membalikan tubuh Zoro dan mencium lembut bibirnya.
Entah bagaimana cahaya dimata Zoro kembali. Ia tersadar dan menjatuhkan pedangnya. "San..ji" gumamnya tidak percaya. Sanji tersenyum dan menghela nafas lega "Syukurlah kau kembali. Ayo kita ke Thousand Sunny, Zoro" Setelah mengatakan itu, ia ambruk dipelukan Zoro.
~~ZOSAN~~
"Kukira kau akan mati, Sanji-san. Jantungku sampai berdetak 3 kali lipat. Oh! Aku kan tidak punya jantung. Yohohoho" Sanji tersenyum, rasanya ia ingin memukul tengkorak itu. "Tapi bagaimana kau bisa menyembuhkan Zoro secepat itu, Sanji?" Tanya Usopp. Sanji melempar pandangan ke arah lain "Tidak akan kuberitahu" katanya sambil mengembungkan pipinya. Ahh lucunya...
"Aku pun senang dia bisa kembali. Walau harus mengorbankan nyawaku" Sanji mengusap kepala Zoro yang tertidur disebelahnya. "Baiklah! Ayo kita lanjutkan perjalanan kita!!" Teriak Luffy, namun entah kenapa padahal teriakan itu bisa membangunkan bayi dikota sebelah sedangkan Zoro masih pulas. Bahkan pendekar pedang itu semakin menyamankab posisinya di sebelah Sanji. "Kau harus cepat sembuh, Sanji-kun" kata Nami, "Kau akan kuperiksa 5 jam sekali" kata Chopper. "Ah.. aku mau cola" gerutu Franky. "Baik baik haha"
END

Zosan FanficWhere stories live. Discover now