I'll be with you (3)

989 37 9
                                    

Disclaimer : Eichiiro Oda sensei
.
.
.
Rate : M
.
.
.
Genre : Drama
.
.
.
Summary :
"Jangan pernah bilang ke siapapun kalau aku ini ayahmu, karena kau ini bagaikan noda di keluarga Vinsmoke" perkataan yang sangat menyakitkan kembali terngiang di kepalanya. Saat itu ia meminta kepada teman-temannya untuk menolong keluarganya.

.
.
.
.
.

Sebelumnya :

"Anak itu.. Kemungkinan besar tak bisa bertahan lebih lama lagi" Ucap Judge. "Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Ichiji. "Kalau memang penyakitnya sama seperti wanita itu.." "Ibu.. Hanya bisa bertahan selama 3 tahun, bukan? Aku hanya khawatir dia juga..."

.
.
.
.
.

Part 3

.
.
.
.
.

Seminggu sudah setelah Germa 66 pergi. Sanji kini sudah agak sehat dan mulai membantu pekerjaan Reiju. Dengan dua koki, masakan pun jadi dengan cepat.

"Hei semuanya.. Waktunya sarapan!!" Teriak Sanji. Pria itu kemudian menghampiri para wanita.

"Nami-san, Robin-san.. Sudah waktunya sarapan" Kata Sanji. Robin dan Nami yang saat itu menikmati matahari pagi menoleh. "Kami akan segera kesana. Terima kasih, Sanji-kun" Kata Nami. Mata Sanji seperti biasa berubah menjadi love "SAMA-SAMA MY MELLORINE"

"cih"

Robin hanya tertawa melihat wajah buruk Zoro dipagi hari. "Sepertinya ada yang cemburu disini fufufu" katanya. Sanji tidak mendengar karena sudah kembali ke dapur.

"Berisik"

.
.
.

Suasana ramai diruang makan memang sudah wajar di Sunny Go. "Nee-san, ini" Sanji dengan suara lembutnya memberikan sepiring makanan pada kakaknya. Reiju tersenyum "Terima kasih, Sanji" Adiknya hanya membalas senyumannya.

"Are? Dimana Zoro?" Tanya Luffy. "Tadi kulihat Zoro-san sedang latihan di dek kapal" Jawab Brook. "Ya. Dan katanya ia akan makan nanti" Lanjut Franky.

Sanji dengan perempatan di dahinya menyendokkan sepiring makanan dan keluar dari ruang makan. Ia menutup pintu dengan keras.

"Calm down, dude" -Usopp.

"Kalem coey" -Luffy.

"Pintu mahal ituuuu" -Franky.

.
.
.

Sanji berdiri dibelakang Zoro dan menaruh piring itu disampingnya. "Hei, makan" Katanya dengan suara lembut. Zoro -pura-pura?- tidak mendengarnya.

"DENGARKAN KALAU ORANG BICARA, BAKA MARIMO!!"

Zoro sukses terjatuh membuat barbel seberat 12ton itu menimpanya. "KUSO COOK!! APA YANG KAU LAKUKAN!? KAU TAK LIHAT AKU SEDANG LATIHAN?!" Teriak Zoro kesal.

"SEKARANG WAKTUNYA MAKAN!! MAKAN SEKARANG ATAU TIDAK AKAN ADA JATAH SELAMANYA" Ancam Sanji. Zoro menelan ludahnya paksa. Kalau sudah begini ya apa boleh buat.

"Kubuatkan onigiri untukmu. Makanlah"

"Pulau"

"Hah?"

"ITU PULAU, BODOH! MATAMU KEMANA HAH?!"

"YA TERUS KENAPA? AKU JUGA TAHU KALAU ITU PULAU!"

"Oh.. Gitu ya"

Daripada nanti Sanji kambuh, ia pun kembali ke dapur. Zoro memerhatikannya dari jauh. Tubuh koki itu sekarang lebih kurus dibanding sebelumnya.

"Haahhhh aku bahkan terlalu bingung untuk melakukannya denganmu" Gumam Zoro. Kemudian ia pun memakan onigirinya.

Zosan FanficWhere stories live. Discover now