Agatha pov
Kelas biologi telah selesai. Kelas berikutnya adalahnya matematika. Kata Jesse guru matematika sangat galak, namanya Mrs.Roberts. Mrs.Roberts juga mengurus jadwal pelajaran untuk para murid. Kata Vivian aku harus sangat berhati hati pada Mrs.Roberts.Jesse dan Vivian mengantarku ke kelas matematika. Aku telat sedikit karena tadi Jesse harus mengumpulkan tugas biologinya. Sayang sekali jadwal kami berbeda, aku di kelas matematika, Vivian di kelas kesenian, dan Jesse di kelas sejarah.
Mereka berdua meninggalkan ku didepan pintu sendirian. Aku mengetuk pintu, di dalam sana ada suara yg sangat lembut mempersilakan ku masuk. Sepertinya itu suara Mrs.Roberts.
Aku membuka pintu dengan hati hati. Seluruh murid melirik ke arah ku.
"Ms. Aquamarine, beruntung kau hanya telat beberapa menit. Silakan masuk dan memperkenalkan diri."Aku berjalan kesamping Mrs.Roberts. kutarik nafasku dalam dalam untuk menetralkan rasa gugupku.
Aku menatap satu persatu murid yg ada diruang itu. Mataku terpaku pada salah satu laki laki yg sangat tampan itu. Laki laki itu mempunyai mata berwarna hazel dan rambut dark brown dengan alis tebal yg terbingkai sempurna di wajahnya. Ah, sepertinya dia laki laki yg pertama aku puji.
Dia menatapku intens, astaga aku benar benar bisa terhanyut oleh tatapannya itu. Dia menyeringai kepadaku.
Tunggu sebentar, sepertinya itu tak asing. Astaga, dia laki laki yg ditoilet itu. Gawat, semoga dia tidak mengungkit kejadian itu lagi.
"Ekhem..Ms.Aquamarine, silakan perkenalkan diri anda" aku tersentak dari lamunan ku. Aku pun langsung mengangguk.
"Agatha Aquamarine, pindahan dari asrama pearl tower" kutatap satu persatu murid murid itu. Ada yg menunduk, memandang ku takjub dan ada juga yg menatapku datar. Sedangkan laki laki itu tersenyum ke arah ku. Semoga dia melupakan kejadian itu.
"Ms.Aquamarine silakan anda duduk disamping Mr.Arden" kata Mrs.Roberts. "Mr.Arden tolong angkat tangan"
Double shit! Ternyata Mr.Arden adalah laki laki yg ada di toilet itu.
"Agatha Aquamarine hm" oh tidak, jangan sampai dia mengungkit masalah tadi. Aku bukan cewe mesum! Tapi suaranya bikin aku merinding. Suaranya seksi banget, kaya suara Sebastian Michaelis. Astaga, apa yg aku pikirkan, jangan jangan aku berubah mesum lagi.
"Serius deh aku gak sengaja masuk toilet cowok, jadi jangan anggap aku mesum" bisikku takut yg lain mengira yg tidak tidak.
"Maksud kamu apa?oh jadi kamu cewek yg masuk toilet cowok itu ya" kulihat sepertinya dia menahan tawanya.
"Mr.Arden-"
"Panggil aku Xavier"
"Sapi..er?
"Xavier""Jadi Xavier, serius deh aku gak sengaja salah masuk toilet" kataku. Sepertinya mata hazel indahnya itu berubah jadi hitam. Tadi sepertinya aku juga mendengar suara geraman.
"Kamu sakit ya?" Tanyaku sambil menggenggam tangannya, aku terkejut. Seperti ada setruman listrik yg menggelitiku saat aku menyentuhnya. Dia balas menggenggam tangan ku dengan erat. Lagi lagi aku terkejut, aku berusaha melepas genggamannya, tapi dia malah semakin mengeratkan genggamannya.
"Ssst..tetap seperti ini" bisiknya, suaranya serak, matanya semakin menghitam. Aku menuruti kata katanya, kemudian mengalihkan pandanganku kedepan, aku tidak ingin terhanyut oleh tatapannya itu.
Sesekali aku melirik ke arahnya. Dia masih menatapku dengan intens, aku dapat merasakan tubuhku memanas. Aku berharap bel berbunyi.
End pov
Agatha sama sekali tidak dapat fokus pada pelajaran matematika. Padahal matematika adalah pelajaran manusia favoritnya. Ia melirik ke arah tangannya yg masih setia di genggam oleh Xavier. Entah kenapa ia merasa senang diperlakukan seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate Is Mermaid (SUDAH DITERBITKAN)
FantasyCover by: @citxielala Agatha Aquamarine, putri mermaid yg hidup ditengah tengah manusia. Lebih sering menganggap dirinya adalah manusia, sehingga dia lupa pada kenyataan bahwa dia adalah mermaid. Dia sangat ceroboh, sering lupa hal hal yg sepele...