"Kamu?!" Agatha tampak terkejut melihat laki-laki berambut hitam yang menepuk bahunya tadi. Laki-laki berambut hitam itu menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, kemudian menarik Agatha pergi dari kantin.
"Astaga, dia imut banget! Ya.. walaupun tadi tampangnya tadi sangar," kata Layla.
"Heh? Agatha mana?" Tanya Vivian yang masih terpesona dengan kedatangan laki-laki imut bertampang sangar tadi.
Mereka bertiga hanya sibuk celinguk-celingukan mencari Agatha. Sepertinya mereka tidak sadar tadi Agatha ditarik pemuda imut tersebut, mereka terlalu fokus melihat rupa pemuda imut itu. Sepertinya benar, mereka bertiga tidak dapat dipercaya.
"Yo, kakak," kata pemuda imut itu setelah menarik Agatha ke tempat yang sepi.
"Cetta!" Agatha menjerit senang kemudian memeluk pemuda bernama Cetta itu.
"Ugh, nama Cetta terlalu imut untukku," kata Cetta setelah melepaskan diri dari pelukan maut Agatha.
"Nama itu pantas untukmu, wajahmu itu memang super imut," kata Agatha sambil menyentil dahi adiknya itu, "oh, ya, kamu kenapa ada disini?" Tanya Agatha sambil memiringkan kepalanya.
"Sentilanmu itu tadi menyakitkan," kata Cetta mengusap dahinya, "bosan di bawah laut," jawab Cetta singkat.
Agatha hanya mengangguk-angguk mengerti. Cetta adiknya itu pasti memang kebosanan di bawah laut, karena dia kesepian.
"Kak, rahasiakan status kita sebagai kakak adik dulu ya," bisik Cetta.
"Kenapa?" Tanya Agatha bingung.
"Rahasia," jawab Cetta sambil tersenyum misterius.
Agatha hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, ia sama sekali tidak peduli dengan 'rahasia' adiknya itu.
"Ayo, nanti aku kenalin kamu ke teman-teman aku," kata Agatha sambil menarik tangan Cetta.
Agatha terus menyeret adiknya untuk mencari teman-teman barunya.
BRUK..
"Kamu nggak apa-apa?" tanya seorang pria sambil mengulurkan tangannya. Pria itu sama sekali tidak terguncang akibat bertabrakan dengan Agatha, malahan Agatha lah yang jatuh terduduk.
Agatha menggelengkan kepalanya dan menerima uluran tangan itu, "Xa..vier."
Xavier Pov
Setelah rapat para alpha selesai aku segera terburu-buru untuk kembali ke sekolah. Sebenarnya aku hanya ingin bertemu dengan gadisku, Agatha. Biasanya, setelah pulang dari rapat para alpha aku dan Jacob segera pulang ke pack house untuk beristirahat. Ah, sepertinya tadi aku meninggalkan Jacob, aku tidak peduli, biasanya dia juga meninggalkanku untuk menggoda Jesse, matenya.
Aku tidak sadar telah sampai di depan gerbang sekolah, ups.. aku menggunakan kekuatan werewolfku tadi. Aku masuk ke dalam sekolah dengan santai, tidak peduli dengan tatapan para gadis yang seperti ingin memakanku hidup-hidup.
Ah! itu dia gadisku, aku melihatnya sedang berlari sambil menggadeng seorang laki-laki. Aku merasa kesal melihat itu, apalagi melihat jari-jari mungil Agatha yang menggenggam erat tangan laki-laki itu.
'Arghhhh...siapa dia? Dan mana adikmu? Bukannya kau menyuruhnya untuk menjaga dia' Aku mendengar suara Jac didalam pikiranku.
'Diam! Aku juga tidak tau dimana dia'
BRUK...
Agatha menabrakku, ia jatuh terduduk di lantai, aku meliriknya tangannya yang masih setia menggenggam laki-laki itu. Aku mendengus sebal, kulirik laki-laki itu, ia menyeringai ke arahku. Aku melihat ke arah bawah, Agatha masih setia duduk dibawah lantai, aku segera mengulurkan tanganku ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate Is Mermaid (SUDAH DITERBITKAN)
FantasyCover by: @citxielala Agatha Aquamarine, putri mermaid yg hidup ditengah tengah manusia. Lebih sering menganggap dirinya adalah manusia, sehingga dia lupa pada kenyataan bahwa dia adalah mermaid. Dia sangat ceroboh, sering lupa hal hal yg sepele...