chapter 12-semakin dekat

50.2K 2.9K 81
                                    

Agatha mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja. Gadis itu sekarang berada di dalam kelas sendirian. Dia tiba di sekolah tepat jam 6 pagi. Agatha tidak bersama adiknya karena Cetta harus kembali ke Aquamarine.

KRIEET..
Pintu kelas terbuka.
Agatha melihat seorang laki-laki dengan rambut dark brown yang acak-acakkan.

Tampak seksi.

"Hai," laki-laki itu memulai percakapan.

"Um, hai Xavier," balas Agatha.

Kemudian Xavier mengambil tempat duduk disamping Agatha. Mereka berdua duduk dalam keadaan hening satu sama lain. Tidak ada satu pun dari mereka yang memulai percakapan.

"Cetta kemana?" Tanya Xavier.

"Ada urusan dengan keluarganya. Kenapa? Jangan-jangan kamu suka, ya sama dia?" Agatha mulai menuduh Xavier yang tidak-tidak. Gadis itu sedikit curiga kalau Xavier itu gay.

"Bu-bukan. Aku masih normal," jawab Xavier.

"Oh, begitu."

"Mm, sebulan lagi pensi kau tahu?" Tanya Xavier.

Agatha mengangguk-anggukan kepalanya.

"Jadi begini ketua osis SMA Yellow dan SMA Orange harus bernyanyi berpasangan," kata Xavier.

"Lanjutkan.."

Xavier menarik nafasnya sebelum berkata, "aku mau kau menjadi pasangan duetku."

"Hah?"

"Perintahku itu mutlak, karena aku absolute," kata Xavier.

"Oh, yaudah terserah," balas Agatha. Sebenarnya gadis itu sangat senang tapi ia menyembunyikan ekspresi gembiranya itu.

"Oh, ya. Kenapa kau masuk?"

"Hari ini sekolah."

Xavier mendekatkan bibirnya ke telinga Agatha, "ini hari minggu."

"HAH?!"

"Hahahaha..jam sembilan nanti aku ke rumahmu, kita latihan, sampai jumpa jam sembilan," kata Xavier.

Dia masih belum berhenti menertawakan Agatha. Sebenarnya ia mengawasi Agatha dari tadi pagi, ia sedikit bingung ketika Agatha keluar dari rumahnya memakai seragam. Ia mengikuti Agatha dan ternyata gadis itu pergi ke sekolah.

"Pantas kau nggak makai seragam! Kenapa nggak bilang dari tadi?!" Agatha berteriak-teriak frustasi.

"Hehe..karena hobiku menggodamu."

"Hah?"

***

Agatha sedang membaca buku di ruang tamu. Ia sedang menunggu Xavier.

Agatha pov

Dia lama sekali. Ini sudah jam sepuluh, kenapa dia belum datang? Seharusnya dia sudah datang sejam yang lalu.

Dia. Xavier, laki-laki yang entah kenapa bisa membuatku nyaman jika berada didekatnya.Hanya dia yang bisa membuat hatiku menghangat. Hanya dia yang bisa membuatku tersipu malu.

Setiap bersentuhan dengannya. Ada perasaan aneh yang menjalar di permukaan kulitku. Rasanya seperti ada sengatan-sengatan listrik kecil. Tapi itu membuatku sangat senang.

Aku ingat ketika pertama kali aku bertemu dengannya. Bertemu didepan toilet laki-laki. Itu sangat memalukan. Untung saja dia tidak mengungkit-ungkit peristiwa memalukan itu. Walaupun aku yakin pasti dia mengingat kejadian itu.

"Hei..hei.. Agatha."

"Hah? Sejak kapan kau disini, Kara?" Tanyaku. Sekarang Kara duduk disampingku, pakaiannya rapi sekali. Sepertinya dia akan pergi berkencan dengan matenya. Ah, ngomong-ngomong tentang mate, apa Xavier itu mateku?

My Mate Is Mermaid (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang