Agatha mengelus-elus dada nya. Ia sangat tegang hari ini. Karena, pada hari ini Xavier akan menikahinya setelah melalui proses tawar menawar dengan ayahnya yang memakan waktu cukup panjang.
Sebenarnya bukan dia dan Xavier saja yang menikah, tapi teman-temannya yang lain juga akan menikah bersamanya di tempat sekaligus hari yang sama. Ya, mereka semua berencana untuk menikah bersama, dengan tema 'pernikahan hemat biaya'.
"Agatha!"
Vanya berlari-lari dengan gaun pernikahannya. Gadis itu tampak anggun dengan gaun panjang berwarna merah mudanya.
"Ada apa Vanya?" Tanya Agatha.
"Hikss..hiks..aku nggak menyangka, di umur kita yang ke 22 tahun ini kita akan menikah!" Vanya menangis tersedu-sedu. Ia merangkul Agatha sekuat tenaganya.
"Jangan menangis, Vanya. Nanti make-up mu luntur," Agatha berusaha menenangkan temannya itu.
Vanya melepaskan rangkulannya. Ia mengusap pipi nya lalu bercermin, melihat apa make up nya luntur atau tidak.
"Vanya! Agatha! Ayo, keluar! Pendeta nya sudah datang!"
Suara ibu Agatha, Thalia, menghentikan obrolan Agatha dengan Vanya.
***
Agatha melirik ke arah kanan dan kirinya. Dikanannya, ada Jesse, Vivian, Layla, mereka bertiga tampak sangat bahagia. Di kirinya ada Vanya, Mikaela, Renee dan Natasha yang juga tampak bahagia di hari pernikahan mereka. Renee dan Natasha akhirnya mendapat mate juga, mate Renee ternyata adalah werewolf setengah vampire, dan mate Natasha adalah kakak dari Nate sendiri yang kelak akan memimpin bangsa Vampire. Sepertinya Xavier dan Antonio kelak menjadi saudara.
Agatha tersenyum bahagia. Ia mengeratkan pegangannya pada tangan ayah nya. Ya, ayah nya adalah wali pernikahannya, teman-teman perempuannya yang lain juga bergandengan dengan wali masing-masing.
"Papa, setelah menikah nanti aku bakal jarang menemui mu," Agatha berbisik pada ayah nya.
"Jangan bilang begitu, putri ku. Jika nanti kau jarang mengunjungi ku dan ibu mu. Aku akan mengutuk mate mu itu menjadi ikan pesut," bisik Albert mengancam putrinya. Dan Albert tidak main-main dengan ancamannya itu.
Agatha tertawa kecil. Ia sepertinya harus sering-sering menunjungi Aquamarine jika tidak ingin mate nya berubah menjadi ikan pesut.
"Agatha," Xavier mengulurkan tangannya ke arah Agatha.
Agatha mengerjapkan mata nya terkejut. Ternyata ia dan teman-temannya sudah sampai di dekat altar. Ia melirik ke arah teman-temannya yang sudah berada di genggaman mate nya masing-masing.
"Putri ku yang cantik, jangan malu-malu. Mama dan papa mu saja nggak pernah malu bermesraan di depan mu dan Cetta."
Agatha memandang ayahnya dengan raut wajah yang sulit diartikan. Ayah dan ibu nya memang sering bermesraan di depannya dan Cetta, dan terkadang itu sangat menyebalkan.
Karena Agatha terlalu lama menyambut uluran Xavier, Cetta yang entah datang darimana itu mendorong kakaknya dengan kaki kanannya.
"Sudahlah, kak, cepatlah menikah. Jangan buat aku dan Leonie iri dengan pernikahan kalian!" Kata Cetta. Ia dan Leonie memang belum berniat untuk menikah, dikarenakan usia Leonie yang masih tergolong muda yaitu 19 tahun.
"Aku dan Nate saja menikah, loh," Layla menggoda Cetta. Umur Cetta, Layla dan Natasha sama yaitu 21 tahun. Dan sepertinya Layla dan Natasha menjadi pengantin termuda di pernikahan hemat biaya ini.
"Leonie cepatlah tumbuh dewasa, ya. Jangan sampai ketika aku dan Sean sudah punya 10 anak, kalian baru menikah," kata Natasha yang disambut dengan ancungan kedua ibu jari mate nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate Is Mermaid (SUDAH DITERBITKAN)
FantasyCover by: @citxielala Agatha Aquamarine, putri mermaid yg hidup ditengah tengah manusia. Lebih sering menganggap dirinya adalah manusia, sehingga dia lupa pada kenyataan bahwa dia adalah mermaid. Dia sangat ceroboh, sering lupa hal hal yg sepele...