Chapter 16 - penderitaan Xavier

40.2K 2.4K 45
                                    

Seminggu telah berlalu setelah acara pensi pelangi. Xavier merasa sangat senang karena tidak ada lagi para pengganggu dari SMA Yellow. Semenjak pensi, para anggota osis SMA Yellow tidak pernah datang lagi ke SMA Orange. Oleh karena itu hari-hari baru yang sekarang dilewati Xavier terasa sangat menyenangkan, tenang, dan damai.

Xavier Pov

Semenjak pensi pelangi para pengganggu itu tidak pernah datang menggangguku lagi. Sekarang hari-hariku berjalan dengan normal kembali. Hari-hari yang tenang dan damai tanpa gangguan. Aku sangat kesal ketika mereka sering mengganggu waktuku berdua dengan Agatha. Aku pernah hampir berciuman dengan gadisku itu tapi gagal gara-gara para pengganggu itu.

"Sayang!"

Aku menolehkan kepalaku kesamping kanan. Melirik jijik ke arah betaku itu.

"Itu menjijikan. Apa kau jadi berpindah haluan gara-gara menyerah dengan sikap Jesse?"

Kulihat Jacob mendengus kesal, "aku sedang mendiamkan Jesse."

"Kenapa?"

"Hanya ingin lihat reaksinya."

Aku melirik sinis ke arah Jacob, "kau bahkan nggak tahan seharian tanpa dia."

Jacob tertawa.

Kami berdua sekarang diselimuti dalam keheningan. Aku hanyut dalam pikiranku sendiri. Aku melamunkan Agatha, gadisku. Gadis yang membuatku terus memikirkannya.

'Hei, aku merasakan sesuatu yang buruk'

Jac, wolf yang ada didalam diiriku tiba-tiba berbicara.

'Apa?'

'Aku mencium bau para pengganggu itu'

'Mereka tidak mungkin kesini lagi'

Aku segera memutuskan mindlink ku dengan Jac, lalu mulai menajamkan indra penciumanku. Ternyata benar! Aku mencium bau Antonio dan yang lainnya.

Aku melirik ke arah Jacob. Dia mengganggukkan kepalanya ke arahku seakan tahu apa yang aku pikirkan.

"Ayo kita keluar!"

Kami segera keluar dari ruang osis.

End pov

Xavier dan Jacob segera keluar dari ruang osis. Xavier sangat terkejut ketika tiba-tiba dihadapannya muncul Antonio beserta kawan-kawannya.

"My best friend Xavier!" Antonio hendak merangkul Xavier namun sayangnya Xavier menghindar.

"Tch, ada urusan apa datang kesini?" Tanya Xavier.

Vanya maju selangkah kedepan memisahkan Xavier dan Antonio, "hehehe... jangan marah, dong."

Xavier melirik ke belakang Antonio. Dibelakangnya ada Arthur yang sedang merangkul Mikaela, Renee yang sedang mengotak-ngatik hanphonenya, Natasya yang sedang menyengir lebar dan seorang laki-laki yang bewajah tampan.

Xavier mengerutkan keningnya bingung melihat laki-laki tak dikenal itu.

"Aku Ethan. Kau pasti sudah sering mendengar namaku dari Vivian," sahut laki-laki itu seolah-olah ia mengetahui apa yang ada dipikiran Xavier.

Sudut bibir Xavier terangkat keatas, "ah, setidaknya ada satu orang yang normal."

Giliran Ethan sekarang yang mengerutkan dahinya bingung. Ia tidak menegerti apa maksud dari perkataan Xavier.

Karena merasa tersinggung Antonio beserta kawan-kawannya itu mendelik ke arah Xavier.

Xavier hanya membalas mereka dengan senyuman polosnya.

My Mate Is Mermaid (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang