~~~~~~~~~~
Pernyataan David kemarin tak mempan untuk mendobrak dinginnya hati Artha. Artha tetap saja cuek dengan sikap David yang sering menggodanya atau bersikap manis padanya.
"Pulang sekolah jalan yu Tha"
"Jalan mulu lo, mau UN juga" jawab Artha
"Masih lama"
"Idih, ogah ah. Jalan-jalan lagi pas lo lulus aja"
"Kelamaan Tha, abis UN aja"
"Oke, tapi pastiin nem lo gak di bawah 37"
"Siap!""Yaudah lo jadi nganterin gue pulang gak kak ?" tanya Artha setelah membayar jusnya
"Ya jadilah"
"Yaudah ayo. Gue laper mau makan""Mau makan dulu gak di rumah gue ?" tawar Artha saat sudah di depan rumahnya.
"Ada mama papa ?"
"Ngga kayaknya, soalnya katanya mau ke Bogor"
"Yaudah boleh deh, tau aja lo gue lagi laper". David menghidupkan kembali motornya dan masuk ke halaman rumah Artha."Tunggu sebentar ya, masih di rebus spagetinya"
"Santai aja, duduk aja dulu sini", David menarik lengan Artha sampai terduduk di sebelahnya.
"Ye, yang punya rumah siapa, yang nyuruh duduk siapa" sindir Artha, David hanya terkekeh.
"Mending sambil nungguin lo buka buku kek, belajar kek"
"Belajar tuh di sekolah bukan di rumah"
"Idih, itu mah lo nya aja yang males"
"Haha, perhatian banget sih sama gue"
"Idih, ngimpi aja lo", Artha bangkit dari duduknya menuju dapur untuk mengecek spagetinya.
"Nih kak", Artha menyodorkan sepiring spageti.
"Enak juga masakan lo"
"Instan, siapa sih yang gak bisa", jawab Artha sambil tersenyum. 'Oh dia hadir lagi. Ya, senyum Artha. Sudah lama sekali aku tidak melihatnya' batin David.
"Weis, bengong aja lo kak. Makan tuh, keburu dingin, gak enak"Ujung mata Artha mendapati David yang makan dengan lahapnya. "Weis, ngeliatinnya gitu banget. Seganteng itu kah gue ?!"
"Cih, makan masih remedial aja, belagu ganteng" cibir Artha dan beranjak dari duduknya sambil membawa piring kotornya ke dapur. Artha kembali dengan membawa dua gelas jus jambu dan tisu.
"Lap tuh mulut". David mengambil tisu dan membersihkan mulutnya.
"Ih bukan itu, di situ. Gak usah modus minta di lap-in deh""Dimana sih ? Sini ? Sini ?", David memindahkan tisunya ke beberapa bagian wajahnya.
"Ih, sini ah", Artha merebut tisu yang di pegan David dan mengelap bawah bibir David.
Mata hitam Artha bertemu dengan mata coklat milik David. Jantungnya berdetak tak seperti biasanya.
"Dah, pulang sana kak"
"Ngusir ceritanya"
"Bukan ceritanya lagi. Kenyataan"
"Yaudah, gue pulang. Hati-hati lho di rumah sendiri. Iih", David menakut-nakuti Artha."Bodo. Udah buruan sana pulang. Di tanyain papa mampus lo"
"Bilang aja dari rumah calon menantu papa"
"Iwh, sengklek nih otak lo. Tadi gue masukin apa ya ke spageti lo". David yang mendengarnya hanya tertawa.
"Gue pamit ya. Makasih ya makanan sama minumannya" ujar David
"He-eh"
"Salam buat mama papa mertua"
"Iye ah bawel. Eh tunggu ! Apa ? Mertua ? Ih bener-bener stres nih orang". Lagi - lagi David hanya tertawa.~~~~~
Malem ini apdetnya dikit dulu ya, mau belajar dulu. Thanks for new readers. Vote commentnya di tunggu :)
![](https://img.wattpad.com/cover/55404521-288-k817558.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
H I M !
Random[ SINOPSIS BARU ] Cover by : venusyura Aku sangat membencinya, padahal ini bukanlah masalah yang besar. Namun hatiku tidak mau memaafkannya, entah sampai kapan. Tapi, Semakin dia menjauh, semakin aku mencintainya.