Tujuhbelas (ending)

4.1K 147 2
                                    

~~~~~~~~~~

Papa Artha masih diam dan membuat David makin gelisah. Dia berpikir keras, apa yang di katakannya salah, atau tidak meyakinkan.
Artha yang sedari tadi mendegar dari kamar mamanya yang berada di sebelah ruang tamu juga ikut cemas.

"Dave" papa Artha angkat bicara, membuat keadaan semakin tegang.
"Maaf, boleh om bertanya ?". Raut wajah David sudah tak karuan
"Iya om silahkan"

"Kapan orang tua kamu bisa datang ke rumah kami dan melamar secara resmi ?"
David tersenyum bahagia, sangat teramat bahagia.

"Secepatnya om, secepatnya akan saya bawa orang tua saya kesini" jawab David.
Artha segera keluar dari persembunyiannya dan memeluk papanya.

"Hooaa, papa makasiihh. Aku seneng banget, aku kira papa gak bakal ngerestuin hubungan Artha sama Dave" ucap Artha, mamanya hanya bisa tersenyum. "Akhirnya sebentar lagi mama akan ngeliat kamu pake baju pengantin dan berdiri di pelaminan" ujar mamanya. Artha gantian memeluk mamanya.

Artha mengantar David menuju mobilnya.
"Dave, aku masih deg-degan loh" ujar Artha

"Sama aku juga, sebenernya aku bingung mau ngomong apa aja. Jadinya aku ngomong aja seadanya"

"Tapi aku seneng sama kamu, kamu gentle banget. Jawab pertanyaan papa juga santai" ujar Artha dan memeluk David.

"Jadi sekarang hobinya meluk orang nih, bukan nyuekin orang ?!" goda David.

"Oh yaudah kalo maunya di cuekin terus. Gak usah minta di sayang-sayang" Artha melepas pelukannya dengan wajah yang jutek.

"Jangan marah dong, seneng kok kalo hobi kamu sekarang melukin orang, tapi aku aja yang di peluk ya, jangan yang lain" ujar David manja sambil menoel hidung Artha

"Bodo, nanti kalo kamu gak mau di peluk, aku peluk Kevin aja" balas Artha

"Awas aja kalo kita udah nikah nanti kamu berani peluk orang lain, di rumah aku bakal berbuat 'sesuatu'" ujar David dengan gaya menggoda

"Apaan sih, udah mikir kesana aja" Artha memukul lengan David

"Kamu kali, tuh pipinya sampe merah gitu" lanjut David

"Dave udah ah, pulang sana" Artha mendorong tubuh David.
"Ayo kita pulang, ke rumah kita"
"Ih, belom"
"Cie mauuu" goda David
"Terus aja terus" Artha tak kuat menahan senyumnya.
"Yaudah, aku pulang dulu ya" pamit David sambil mengelus kepala Artha. Artha mengangguk dan tersenyum.
"Hati-hati" ujar Artha saat David mulai menjalankan mobilnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hari ini adalah hari-hari yang paling di tunggu David. Hari dimana dia akan sah untuk menjaga dan memiliki Artha sepenuhnya.

David mengucapkan ijab qobul dengan lancar tanpa jeda.
David mencium kening Artha, dan Artha mencium tangan David. Dan mereka sah menjadi sepasang suami istri.

"Yaampun Tha, ternyata dia orangnya. Hh, tau gitu mah gue gak usah ngajak kalian kenalan. Hh, kenapa lo gak bilang kalo lo udah kenal ade gue dari lama ?!" ujar Bella pada David

"Biar surprise kak" jawab David

"Weis, weis, weis. Cerita narnia bakal berubah nih, Aslan sama penyihir putihnya aja sampe kawin gini" canda Adam.
Hari ini Adam datang bersama istrinya, mereka termasuk pasangan terawet dari SMA dan menikah 2 bulan yang lalu.
Daniel juga datang bersama tunangannya
"Nih, minggu depan giliran gue bos" ujar Daniel sambil memberikan undangan berwarna emas dengan garis merah maroon. Bertuliskan 'Daniel & Sylvia'.
"Wess, okelah" jawab David
"Sel, kapan nyusul ?!" goda Artha pada Gisel. "Au nih, yang sebelah gak mau di duluin" sindir Gisel. Kemudian semuanya tertawa.

H I M !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang