Enambelas

2.4K 130 0
                                    

Mendekati chapter akhir

~~~~~~~~~

Sudah hampir 2 bulan ini David selalu di dekat Artha.
Sebenarnya Artha tidak sanggup lagi dengan keacuhan dirinya pada David. Tapi Artha tidak tau kapan dia harus mengatakan yang sejujurnya pada David. Mungkin dia akan menunggu sampai David mengatakan hal yang serius padanya.

"Tha, malem ini dinner yuk" tanya David saat dalam perjalanan mengantar Artha ke rumahnya
"Oke, dimana ?" Artha langsung mengiyakan

"Beneran Tha lo mau ? Serius ?"

"Serius ah gak usah lebay. Dimana jadinya ?"

"Di restoran Daniel aja yuk"

"Boleh, jemput ya"

"Pasti" jawab David dengan tersenyum lebar. Tanpa sadar Artha membalas senyum David, tapi tak selebar David.

~~~~~~

"Makin cantik aja lo make baju kayak gitu"

"Lebay ah, yaudah langsung masuk aja yuk" Artha berjalan mandahului David.

"Weiiss, cie Aslan sama Penyihir putih mau candle light dinner. Untung restoran gue nyediain tempat yang viewnya cocok" ujar Daniel saat Artha dan David sudah duduk di tempatnya.
"Gisel mana Niel ?" tanya Artha
"Lagi jalan sama Ethan, barusan aja mereka dari sini" Artha mengangguk paham. David berdehem. "Ya okay gue paham" Daniel pun berlalu meninggalkan Artha dengan David.

"Hm, Tha gue mau ngomong sesuatu ?!"

"Iya sama gue juga" jawab Artha santai. Selalu

"Gue suka sama lo dari lo mulai masuk SMA, dan makin lama gue makin sayang sama lo.
Sampai sekarang perasaan gue sama kayak beberapa tahun yang lalu. Dulu emang gue gak pernah ngomong apa-apa sama lo dan anggep sepenuhnya lo milik gue.
Dan sekarang gua akan coba buat bicara hal itu." David menarik napasnya panjang dan melanjutkan bicaranya.
"Gue mau kita mulai serius ngejalanin hubungannya.. Hm maksud gue, iya gue mau kita gak main-main, hm.. Yaa itu ya.."
Artha tersenyum. "Iya aku ngerti kok" jawab Artha dengan santai dan tersenyum manis. David sedikit kaget dengan jawaban Artha.

"Jadi, lo.. Hm kamu.."

"Iya, ayo kita mulai untuk serius. Mama udah gak sabar liat aku pake baju pengantin" jawab Artha.

"Tha, aku gak bisa ngomong apa-apa lagi. Aku bener-bener seneng banget" ucap David dan tertawa kencang.

~~~~~~~

"Tha, besok mama papa kamu ada di rumah ?" David menyusul Artha yang sudah keluar dari mobilnya.

"Hm, kayaknya ada kenapa ?"

"Aku mau ngomong sama papa kamu kalau aku mau ngelamar kamu. Dan kalau papa kamu setuju, aku akan bawa orang tua aku secepatnya" jelas David dengan senyum yang masih merekah di wajahnya.

"Gak terlalu cepet Dave ?" David menggeleng cepat

"7 tahun aku rasa waktu yang cukup untuk berfikir. Dan sekarang saatnya "jelas David. Artha senang dengan sikap gentleman David. Tidak ragu dia mengucapkan semuanya.
"Kalo gitu, masuk. Bilang sama papa kamu kalo aku bakal ke rumah besok" ujar David, Artha mengangguk dan tersenyum. David berlalu menuju mobilnya.
Baru saja tangannya hampir memegang pintu mobil, Artha memanggil namanya.

"Ya kenapa Tha ?" tanya David dan berbalik. Artha berjalan mendekat dan memeluk David.

"Aku kangen sama kamu" ucap Artha dengan mata yang sudah basah.
"Tapi ki-" Artha segera menggeleng

"Maafin aku yang udah cuek banget sama kamu"

"Gapapa Tha. Udah jangan nangis. Aku gak mau liat kamu jelek besok gara-gara nangis"

"Emang nangisnya semaleman apa ?!" gerutu Artha

"Makanya jangan di pikirin lagi, udah ah masuk sana" ujar David sambil mengelus pipi Artha. Artha tersenyum, kali ini lebih lebar dari sebelumnya.

'Gue yakin, malem ini gue tidur nyenyak' batin Artha.

~~~~~~

"David, udah lama juga ya kita gak ketemu, terakhir om denger kamu ke Belanda ya" ujar papa Artha saat sedang duduk di ruang tamu.

"Ngomong-ngomong ada apa kamu kesini ?", David menarik napas panjang dan membuangnya perlahan.

"Ada yang mau saya omongin Om" jawab David

"Oh, silahkan silahkan. Kayaknya hal yang serius nih" ucap papa Artha. Kemudian datang mama Artha sambil membawa minuman.

"Jadi begini om tante, saya ingin melamar Artha putri dari om sama tante" ujar David tegas singkat jelas dan padat.
Orangtua Artha diam sejenak.
"Kamu serius dengan ucapan kamu ?" tanya papa Artha

"Ya om saya sangat serius"

"Sudah berhubungan berapa tahun kamu sama Artha ?"

"Saya memang tidak ada hubungan spesial sejauh ini, tapi kami sudah saling mengenal dari kami SMP. Dan Artha sendiri juga sudah mengetahui perasaan saya sejak dulu. Saya pergi ke Belanda untuk melanjutkan sekolah saya dan saya kembali ke Indonesia untuk melamar putri om" jelas David dengan santai tapi gugup.

Papa Artha diam sejenak dan mengangguk-angguk paham.

~~~~~~~~~~

Huuuu,,,, Artha mau di lamar Daviidd.. Wooaaa.. Yuk dateng ke acara resepsi nikahnya nanti. Wkwkwk. Oke
Tetep di tunggu vote sama commentnya. ;)

H I M !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang