Empatbelas

2.2K 144 0
                                    

~~~~~~~~~~

5 tahun berlalu sejak perginya David ke Belanda.
Malam ini mereka sempatkan untuk berkumpul bersama lagi, tentunya tanpa David. Di sela-sela kesibukan mereka, mereka sangat menjaga hubungan mereka. Mereka tidak mau yang namanya lost contact.
Adam, Niken dan Ethan pun setelah lulus kuliah langsung kembali ke tanah air dan bekerja.

"Hh, udah lama banget ya kita gak ngumpul gini, kangen gila gue" ujar Adam

"Iya nih, si David apa kabar ya ? Waktu dia balik ke Indo, kita gak sempet ketemu dia" sahut Gisel

"Lo ada kontekan sama dia Tha ?" Artha hampir tersedak minumannya kemudian menggeleng sebagai jawaban.

"Lo Vin ?" tanya Ethan
"Ada, beberapa minggu yang lalu" jawab Kevin santai
Kali ini Artha benar-benar tersedak air ludahnya sendiri
'Kenapa dia gak ngomong sama gue' batin Artha
'Eh apa peduli gue' tambahnya.

"Gue ke toilet dulu ya" ujar Artha dan bangkit dari duduknya.

"Lo ketemu sama dia ?" tanya Niken saat Artha pergi

"Iya, dia ke rumah"

"Kenapa lo gak ngasih tau kita ?!" ujar Daniel kesal

"Tenang aja, jumat besok dia kesini kok. Tapi kita jangan ngasih tau Artha dulu, mau ngasih surprise"

"Cih gak yakin surprisenya bikin Artha seneng"

"Makanya kita harus bisa bikin Artha maafin David, kalian masih inget kan kata gue waktu itu, yang si David bener-bener gak bisa lupain Artha padahal dia udah gonta-ganti cewe disana" jelas Adam, yang lain manggut-manggut
"Sst sst ada Artha" ujar Niken saat yang lain masih membahas David.

"Guys, minggu depan kita kumpul lagi yuk" ajak Daniel

"Iya, bolehlah di restorannya Daniel" sahut Artha

"Oke"

"Tapi booking tempat yang cukup luas buat kita berdelapan" ceplos Gisel, Artha menautkan keningnya
"Hm, aa maksudnya bertujuh, iya bertujuh"
"Oke, setuju" ujar Artha dan di sambung persetujuan dari yang lain.

~~~~~~

"Tha, buruan dih lama banget sih. Keburu malem banget" Artha baru saja mengangkat telfon dari Adam, dan langsung di sodori omelan Niken
"Emang siapa aja yang udah disana ?"
"Gue, Adam, Gisel, Daniel, Ethan"
"Okeoke, tunggu setengah jam lagi ya. Gue masih ada pasien soalnya"
"Yaudah, Kevin sama lo kan ?!"
"Iya, dia lagi nunggu di parkiran"
"Oke, see you soon babe" tutup Niken.

"Lama banget ya ? Sorry" ujar Artha saat masuk ke mobil Kevin

"Hm, lumayan lah. Gak kemana-mana lagi kan ?"

"Ngga, langsung aja"

"Good, ada yang nunggu lo juga disana"

"Iya, tadi yang lain nelfonin gue, jadi gak enak nunggunya lama"
'Jadi dia gak kepikiran David sama sekali' batin Kevin.

"Eh, kunci mobil lo dong Vin. Hape gue ketinggalan di dalem. Lo masuk duluan aja" Kevin memberikan kunci mobilnya dan berlalu masuk ke restoran Daniel.
'Wah ada sms, dari siapa ini'

• Tha, ini gue David

'David ?' batin Artha
"Tau dari mana dia nomor gue ?!" gumam Artha dan segera masuk ke restoran.
'Wah, temennya siapa itu ? Oke juga badannya' batin Artha terkekeh saat melihat pria duduk membelakanginya memakai kemeja berwarna biru muda dengan lengan yang di gulung sampai sikunya dan bajunya cukup membuat lekukan bahu bidangnya terekspos. Oke, ini mengagumkan.

"Sorry ya nunggunya lama" ujar Artha dan segera duduk di samping pria itu, karena di meja ini bangku yang tersisa hanya disana.

"Yeuuh, pesen makan dulu sana Tha" ujar Niken

"Jahat banget sih gue gak di pesenin" Artha bangkit dari duduknya, tapi seketika lengannya di tahan. Sukses membuat Artha menoleh ke si pemilik lengan itu. Rasanya tak hanya matanya yang memaksa ingin keluar dari posisinya tapi, jantungnya pun ingin keluar dan berhenti memompa darahnya yang berdesir sangat deras.

"David" gumaman Artha terdengar jelas di telinga laki-laki itu. David si pemilik nama tersenyum mendengarnya.
Artha segera menepis lengan David sedikit kasar.

"Gue gak mood" Artha menyambar tasnya dan segera keluar restoran.

"Tha ! Artha ! Berhenti dulu"

'Jadi, maksudnya Kevin ada yang nungguin gue itu si David. Oh, oke rencana kalian berhasil guys' umpat Artha kesal. Sesekali dia hampir terjatuh karena sepatunya.
Artha berhenti dan melepas wedgesnya dengan cepat.
Lengan David berhasil menggapai lengan Artha.
"Lepas ah, mau pulang" Artha berusaha melepas lengan David.

"Ini jauh dari rumah lo. Mau jalan kaki sampe rumah"

"Kan ada taksi, gojek juga bisa" Artha terus mengelak

"Udah ayo gue anter aja", David menarik lengan Artha

David meletakkan mobilnya di depan restoran Daniel. Terlihat mereka yang masih berada disana. Mata David bertemu mata Kevin saat dia akan masuk ke mobilnya. Terlihat Kevin yang tersenyum dan mengangguk sekilas.

~~~~~~

"Turunin aja gue disitu", David tetap bungkam dan terus menyetir sampai rumah Artha.
David mengunci pintu mobilnya sehingga Artha tidak bisa keluar.
"Buka Dave, gue ngantuk"

"Gue mau ngomong sama lo Tha"

Artha membuang napasnya, "oke, mau ngomong apa ?" ujar Artha pelan

"Gue min-"

"Selain minta maaf" sela Artha cepat

"Oke, to the point aja. Gue mau kita ulang semuanya dari awal"

~~~~~~~~~~

Sedih banget, chapter ini harus gue ulang lagi plus yang lima belas.
Yah, krna ksalahn dari wattpadnya. Its oke, tetep vomment ya

H I M !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang