Dua

5.4K 222 8
                                    

Part awal di chapter ini, kita akan membahas tentang pertemanan mereka
~~~~~~~~~~

Adam, Ethan, David, Kevin, Daniel, Gisel, Artha, dan Niken mereka sudah berteman lama. Dari jaman SMP.

Adam, Ethan, Kevin dan David mereka sudah berteman sejak SD.

Di awal masuk SMP mereka bertemu dengan Daniel juga adiknya -Gisel. Di akhir SMP mereka di pertemukan dengan Artha juga Niken yang kebetulan Niken adalah sepupu David.

~~~~~

"Jalan yuk Tha" ajak David dari seberang sana

"Yang lain ikut gak ?"

"Ngga usah, kita aja berdua"

"Males ah", terdengar David yang membuang napas berat, dari kejauhan Artha terkekeh mendengarnya.

"Yaudah deh ajak yang lain tapi jangan semuanya"

"Ok, Kevin aja kok". Hening.

"Kenapa harus Kevin?!" nada David berubah menjadi sedikit tinggi.

"Santai aja kali. Kalo gak mau yaudah gak usah. Gue sama Kevin aja", Artha menutup telfonnya.

° Yaudah iya, sama Niken ya. Dia ada di rumah gue nih.
                                                 • Oke Aslan !

~~~~~~

"Jalannya jangan jauh-jauh, di samping gue aja sini", David menarik lengan Artha yang berjalan di depannya menjadi di sampingnya.

"Ih, lo tuh kenapa sih kak ? Aneh banget belakangan ini." geram Artha

"Emang salah kalo ngasih perhatian ke cewe yang gue suka ?!" balas David membuat Artha memutar bola matanya. Terlihat David yang tersenyum manis.

"Kak Kevin !" panggil Artha. Kevin hanya menaikan kedua alisnya. "Sini lo jangan jauh-jauh. Niken mana ?"

"Lagi ke toilet" jawabnya sambil berjalan ke arah Artha.
"Yang ngajak jalan siapa, yang di perhatiin siapa" sindir David.
"Sirik aja" ketus Artha. David hanya diam.

"Laper nih, makan dulu yuk" ajak Artha pada Kevin. "Gue sih ikut aja, lo dave ?" Kevin balik bertanya pada David. "Yaudah ayo, tapi tungguin si Niken dulu"

"Lo deh yang tunggu sini, gue sama kak Kevin duluan"
"Ayo kak" ajak Artha dan menarik lengan jaket Kevin. Kevin hanya diam dan berjalan bersisian dengan Artha. Kevin menoleh ke belakang dan mendapati David yang menatapnya tajam. Tatapan itu tak pernah di tunjukannya saat di depan Artha.

"Kita enaknya makan dimana ya ?" ujar Artha meminta pendapat Kevin. "Udah tungguin mereka dulu aja" jawab Kevin

"Hh, yaudah deh" . "gue di foodcourt atas" jawab Kevin dan memutuskan sambungan. Tak lama terlihat Niken yang berjalan di depan David.
"Pada mau makan dimana ?" tanya Artha langsung.

"Di foodcourt langganan gue aja tuh" jawab Niken sambil menunjuk bilik nomor lima. Mereka mengangguk setuju.

"Hm, gue balik duluan ya, di suruh jemput nyokap di rumah sakit" pamit Kevin pada yang lain. "Yaudah, hati-hati ya. Salam buat tante cantik" ujar Artha yang hanya di balas anggukan sambil menunjukan ibu jarinya oleh Kevin. "Hati-hati" sahut Niken dan di sambung David.

"Hm, kalian mau balik atau masih mau disini ?", David menatap Artha yang juga menatapnya. "Terserah lo kak, kan lo yang ngajakin gue jalan" jawab Artha. "Yaudah, gue Artha pulang. Lo gak pulang ?"

"Ngga, bunda nanti nyusul kesini buat ngecek butiknya dan nyuruh gue buat nunggu disini" jelas Niken, "oke, kalo gitu gue sama Artha pamit ya" ujar David dan berlalu di ikuti Artha di belakangnya.

"Loh, kita mau kemana ?" tanya Artha
"Gua mau berdua aja sama lo" jawab David dengan enteng. "Ini juga lagi berdua kan?!"
David turun setelah memarkirkan mobilnya di depan sebuah taman yang cukup besar.
"Ayo turun", David membukakan pintu untuk Artha
"Mau ngapain ?"
"Udah ayo turun aja" David segera menarik lengan Artha keluar, menutup pintunya, dan menguncinya.
"Tunggu sini dulu, gue mau beli minum dulu" pesan David dan meninggalkan Artha yang duduk di bangku taman sendirian.
'Gila, lama banget nih orang beli minum doang' batin Artha. Tak lama David kembali dengan dua gelas jus. Satu jus jambu dan satu lagi jus alpukat.

"Woah, makasih David Amzar Prasetya" pekik Artha senang.

"Kita berteman udah berapa lama ya Tha ?" tanya David

"Hm, udah memasuki 3 tahun. Kenapa ?"

"Berarti udah 2 tahun gue sayang sama lo"

"Oh, gue juga sayang sama lo kak"

"Serius ?", David menoleh cepat ke arah Artha

"Iya, sebagai kakak dan adik", David menghela napas berat

"Hh, gak bisa lebih apa Tha ?"

~~~~~

Hayooo.. Si Artha bakal jawab apa yaa.. Perasaan si Dave bakal di tanggepin gak ya ?
Tetep ikutin ceritanya ya.. Vote n comment wajib.
Itu yang di Mulmed si David ya.

H I M !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang