Lima

2.7K 180 1
                                    

Masih penasaran sama ceritanya Artha juga David di tambah Kevin ? Ok, kita lanjutkan
Selamat membaca guys ;)

~~~~~~~~~~

Hari ini Artha, Niken dan Gisel sudah kembali ke sekolah. Sedangkan yang lainnya bersenang-senang ria di rumah Daniel atau Kevin. Karena rumah mereka selalu sepi, dan banyak permainan.
"Nanti sore gue mau jemput Artha ah" ujar David.

"Lo tuh ya, gak ada cape-capenya ngejer si Artha. Gue kalo jadi lo, udah gue tinggalin tuh anak terus gue cari yang baru, secara tampang gue ok, siapa yang gak klepek-klepek liat gue" ujar Daniel dengan angkuhnya dan mendapat hantaman bantal dari teman-temannya.

"Iya Dave, kenapa gak cari cewe lain aja ? Letta misalnya atau Revi si ketua cheers atau siapa lah yang lebih ngetop dari Artha" timpal Ethan.

"Gue udah nyantol banget sama Artha. Justru lama-lama dia kayak gitu tuh bikin gue makin greget. Bukannya gua mau main-mainin dia doang ya, tapi semakin gue perjuangin semakin besar apa yang bakal gue dapetin nantinya" jelas David, yang lain hanya mengangguk-angguk paham.

Jam pulang sekolah hampir tiba, David dan Ethan segera menuju ke sekolah untuk menjemput Artha dan Gisel dengan motor masing-masing.
"Sel, Artha mana ?" tanya David yang melihat Gisel jalan ke arah David dan Ethan. "Tadi dia katanya mau kumpul saman dulu" jawab Gisel.

DavidAP pulang gue tunggu di dpan

ArthaMsydr ngapain ? Gue naik ojeg aja. Pulang aja sana kak

DavidAP bodo, gue tunggu di depan. Jangan lama² ya panas

Artha tak memperdulikan pesan David yang terakhir.
1 jam berlalu.
"Yaudah hari ini latihannya segitu dulu aja. Besok lanjut lagi. Pokoknya kita harus udah nyampe target sebelum hari wisuda" jelas Letta, yang lain hanya mengangguk dan mengacungkan jempolnya. "Duluan ya Let, Tha, Des" pamit Kesya dan Dina.
"Gue juga duluan ya" pamit Artha
"Iya Tha, hati-hati" jawab Letta dan Desi. Artha hanya tersenyum dan beranjak keluar ruangan.

"Udah latihannya ?" suara David membuat Artha terlonjak ke samping.

"Lo bukannya udah pulang kak ?!" pekik Artha.

"Belom, kan gue bilang gue nungguin lo. Nih jambu" Jelas David sambil menyodorkan segelas jus jambu.

"Makasiihh"

"Mau pulang sekarang ?"
"Yaudah ayo"

"Kok ke rumah Kevin ?!"

"Barang-barang gue masih disini, nanti baru gue anter lo pulang"

"Gak cemburu kalo gue mesra-mesraan lagi sama Kevin"

"Gak usah mancing deh", Artha hanya terkekeh, langsung turun dari motor David dan langsung menghampiri Kevin.

"Kak Kevv !!!" sapa Artha

"Eh ada lo juga Sel" lanjut Artha saat melihat Gisel. "Apa Tha nyari gue ?!" suara Kevin terdengar dari arah dapur. "Gapapa, kangen gue sama lo kak" Artha sengaja sedikit teriak agar David mendengar. Kevin hanya tersenyum. "Lo dimana sih kak?!"

"Di dapur, sini bantuin gue masak"
"Wedeehh, yang belajar masak" ledek Artha dan menyusul Kevin di dapur. "Mie instan siapa yang gak bisa" jawab Kevin.

"Kok gak pake telor, cabenya juga gak ada"

"Gue gak bisa mecahin langsung, iris cabe juga gak jelas bentuknya"

"Yaudah, gue tanyain yang lain dulu mau pake cabe sama telor gak", Artha berjalan menuju ruang tengah dan kembali lagi setelah menanyakan.

"Matiin dulu kompornya biar gue iris cabe sama daun bawangnya" ujar Artha.
"Gue ke depan dulu ya Tha, nanti kalo udah panggil aja. Takut ada yang marah kalo lama-lama berdua"
"Lebay lo kak"

"Tadaaaa !! Mie rebus ala Artha siap di makaaan !!" pekik Artha sambil membawa satu nampan berisi 4 mangkuk mie. Artha mulai membagikannya di meja.

"Punya gue mana ?" "gue juga" ujar David dan Adam
"Nampannya gak cukup, jadi ambil aja di dapur"

"Dasar, penyihir mah tetep aja penyihir" Adam sewot dan beranjak ke dapur mengambil bagiannya

"Ambilin gue sekalian"

"Males, Aslan kan kuat tangguh. Ambil aja sendiri" Adam sewot.

"Jari lo kenapa Tha ?" David sekarang lebih tertarik dengan jari telunjuk kiri Artha yang di balut dengan tisu.

"Gak pa-pa kok, cuma kena pisau aja tadi" jawab Artha.

"Coba sini liat dulu", David segera mengambil lengan Artha dan membuka tisu yang membalut jari telunjuk Artha.

"Kenapa gak bilang dari tadi kalo tangan lo berdarah gini" terdengar suara cemas dari perkataan David.

"Ini gapapa kak, nanti juga ngga berdarah lagi kok"

"Vin, ada hansaplas gak ?"

"Bentar gue liat dulu". Kevin kembali sambil membawa betadine juga hansaplas.

"Makanya hati-hati kalo lagi megang pisau" pesan David dan merekatkan hansaplas dengan hati-hati.

"Makasih kak", David hanya membalas dengan senyuman.

'Ok fix, gue suka sama senyuman lo kak. Kalo sering-sering kayak gini gue bakal bales perasaan lo kak' batin Artha. Artha berdehem untuk menghilangkan rasa gugupnya.

~~~~~

Tinggalkan jejak readers :)

H I M !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang