Anemia

598 25 1
                                    

Tadinya Aku adalah single parent beranak 1, tapi sekarang sudah tidak. Aku sudah kembali memiliki seorang suami. Namanya Jefferson, seorang pria keturunan Prancis. Dia sangat menyayangiku dan Kayla-puteriku dari pernikahanku sebelumnya-sehingga hidupku dan Kayla menjadi lebih bahagia sekarang.

Sayangnya kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. 3 bulan setelah Aku dan Jeff menikah, puteriku tiba-tiba saja jatuh pingsan. Dokter lalu memvonisnya menderita anemia. Awalnya Aku sama sekali tidak curiga pada penyakit Kayla itu, tapi lama-lama Aku curiga, karena hampir tiap bulan penyakit Kayla kambuh. Padahal Kayla selalu rutin minum obat penambah darah. Penyakit Kayla juga selalu kambuh setiap malam bulan purnama pertama.

Semakin hari kecurigaanku semakin menjadi-jadi. Apalagi ini berhubungan dengan malam bulan purnama. Aku takut penyakit Kayla ini berhubungan dengan hal-hal mistis, contohnya santet. Tapi Jeff berusaha menenangkanku.

"Tenanglah, Sayang! Jangan memikirkan hal-hal aneh seperti itu. Ini semua pasti hanya kebetulan! Percayalah padaku!" itulah kata-kata yang selalu Jeff ucapkan untuk menenangkanku.

Tapi Aku tak bisa semudah itu menganggap semua ini hanya kebetulan. Pada saat malam bulan purnama pertama tiba, Aku memutuskan untuk tidak tidur semalaman, melainkan hanya pura-pura tidur. Jadi rencananya begini, saat tengah malam nanti Aku akan pergi ke kamar Kayla untuk mengaji guna menghalau santet yang biasanga datang saat tengah malam. Tapi Aku tidak memberi tahu Jeff hal ini, karena jika ia tahu ia pasti akan melarangku karena menganggap Aku terlalu berlebihan. Oleh karena itu, dari awal kukatakan Aku akan pura-pura tidur, nanti setelah Jeff tertidur barulah Aku pergi ke kamar Kayla.

Namun sialnya Aku malah ketiduran! Untung saja saat Aku bangun jam baru menunjukkan pukul 00.10 WIB. Aku pun bergegas pergi ke kamar Kayla dengan membawa Al-Quran tanpa memerhatikan kondisi di sekitarku terlebih dahulu, karena Aku saat itu terlalu takut jika Aku terlambat satu detik lagi saja Aku akan gagal menyelamatkan puteriku. Tapi saat Aku sampai di depan kamar Kayla, Aku hampir mati berdiri, karena Aku melihat Jeff sedang menggigit leher Kayla yang sedang tidur dengan mulut berlumuran darah.

"Jeff, apa yang kau lakukan pada puteriku?!" teriakku. Tapi sayangnya Aku hanya bisa berteriak di dalam hati, karena saking terkejutnya.

"Jeff, hentikan semua ini! Berhenti menghisap darah anakku atau kau akan kulaporkan pada polisi!" Aku berusaha dengan keras meneriakkan kata-kata itu, tapi lagi-lagi kata-kata itu hanya bisa kuteriakkan dalam hati.

"Pita suara sial! Keluarkan suaramu di saat seperti ini!!" umpatku pada diriku sendiri dalam hati, hingga kemudian Aku melihat Jeff mengusap leher Kayla, dan anehnya setelah itu bekas gigitannya di leher Kayla langsung menghilang begitu saja!

"Jeff, kau ini sebenarnya apa?! Kenapa kau bisa melakukan semua itu pada puteriku?!" teriakku. Dan kali ini Aku benar-benar berteriak di hadapan Jeff.

Melihatku ada di depan kamar Kayla, Jeff terlihat sangat terkejut. Jeff kemudian tiba-tiba saja menarikku tanpa menyentuhku sedikit pun, persis seperti seorang penyihir yang sedang menarik korbannya untuk mendekatinya. Setelah jarak Aku dan dia sudah sangat dekat, dia tiba-tiba menusuk perutku dengan sebilah pisau yang entah dari mana dia dapat.

Aku merasa sangat amat sakit. Sangat, hingga rasanya bernapas sangat sulit. Kemudian, saat Aku sudah semakin kesulitan untuk bernapas, Aku mendengar Jeff mengatakan sesuatu.

"Maafkan Aku, tapi sebenarnya Aku sangat mencintaimu, oleh karena itu Aku rela menikahi manusia sepertimu dan rela diusir dari alamku. Tapi kau sudah mengetahui semuanya, akan sangat berbahaya untuk kaumku jika kau Aku biarkan hidup. Jadi, Aku terpaksa melakukan ini semua padamu. Tapi Aku berjanji Aku akan menjaga Kayla seperti menjaga anakku sendiri, meskipun Aku terpaksa melukainya setiap malam purnama pertama untuk bertahan hidup, jadi pergilah dengan tenang."

My CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang