Teka-teki

49 4 0
                                    

Ah, hari ini Aku merasa benar-benar bosan. Gimana enggak? Seharian kerjaanku cuma tidur-tiduran di rumah. Setelah lulus SMA dan diterima di PTN lewat jalur SNMPTN, Aku enggak punya kerjaan lain selain santai-santai seperti ini.

Santai-santai memang enak sih, tapi kalau kelamaan bisa bosan juga. Apalagi jika enggak punya duit seperti ini.

Karena enggak ngapa-ngapain, Aku jadi sering main hape. Aku yang tadinya cuma menggunakan WhatsApp alias WA ketika butuh nge-chat teman, jadi sering keluar-masuk WA sekedar untuk melihat apakah ada teman yang sedang online dan bisa diajak ngobrol. Aku yang biasanya cuek terhadap status WA teman-temanku, jadi selalu melihat status WA mereka.

Suatu hari, temanku yang bernama Angel meng-upload gambar ke status WA-nya. Itu adalah gambar berisi tulisan mengenai sebuah teka-teki konyol.

"Seorang siswa ditugaskan mengambil buku absen yang tertinggal di ruang guru. Siswa tersebut menjalankan tugas tersebut, tapi ia tidak bisa membuka pintu ruang guru. Sudah ia coba dorong dengan sekuat tenaga, tapi tetap tidak terbuka. Kemudian, ia mendengar teriakan seseorang dari dalam ruang guru. Kira-kira apakah yang terjadi? Yang bisa jawab dengan benar, akan saya pajang mukanya di status saya." Begitulah bunyi teka-tekinya.

Cukup lucu menurutku. Bukan, bukan lucu pertanyaannya, tapi lucu saja orang serius dan pendiam macam Angel bisa meng-upload teka-teki semacam itu. Aku jadi menunggu-nunggu muka siapa yang akan Angel pajang di status WA-nya.

Aku menunggunya sampai malam, tapi tak kunjung ada pemberitahuan Angel telah memperbarui status WA-nya. Akhirnya Aku memutuskan untuk melihatnya besok saja dan segera naik ke atas ranjangku. Baru saja Aku mau memejamkan mata, ibuku masuk ke kamarku dan minta tolong dibelikan telur untuk sarapan besok. Aku pun mau tak mau turun lagi dari ranjangku.

Ketika sedang menunggu ibu warung mencari uang kembalian, Aku bertemu dengan salah seorang temanku. Johan namanya. Dia datang ke warung juga, entah untuk beli apa. Aku pun menyapanya dan dia menyapaku balik. Hening beberapa saat setelah itu. Aku enggak tahu mau ngomong apa lagi karena Aku enggak dekat dengan Johan. Namun, tiba-tiba mataku menangkap sesuatu di tangannya.

"Hape baru lu? Mirip sama hape Angel." ujarku sambil melirik hape di tangan Johan.

"Masa? Merk-nya kebetulan sama kali." jawab Johan santai.

Ya, memang benar sering terjadi kebetulan seperti itu. Jadi, Aku tak terlalu memikirkannya. Setelah itu tak ada lagi obrolan di antara Aku dan Johan hingga Aku mendapatkan uang kembalianku dan pulang ke rumah.

*****

Hari yang baru telah datang. Setelah mandi dan berpakaian, dengan semangat kuraih hapeku. Ya, Aku masih penasaran siapa orang yang akan iseng menanggapi teka-teki di status WA Angel dan dipajang mukanya di status WA Angel. Namun, ketika hapeku berhasil me-loading gambar terbaru di status WA Angel, Aku langsung melempar hapeku jauh-jauh. Aku kaget banget melihat status terbaru Angel, sampai suaraku saja tidak bisa keluar. Gimana enggak, dia meng-upload foto wajah orang yang sudah dikuliti dan dipantek di tembok rumahnya! Dan yang lebih bikin kaget lagi itu adalah wajahnya sendiri!

"Apa-apaan sih Si Angel! Itu foto editan, 'kan?? Dia enggak mungkin menguliti mukanya sendiri dan meng-upload-nya, 'kan??" batinku sambil memeluk lutut di pojok kamarku.

Aku mencoba menenangkan diriku. Setelah Aku berhasil menenangkan diri, Aku hendak meraih kembali hapeku yang terlempar cukup jauh dariku. Namun, bel pintu rumahku berbunyi. Aku pun membukakan pintu. Ternyata yang datang adalah Johan.

"Aku haus. Abis jogging. Boleh minta air?" ujar Johan setelah kupersilakan masuk. Tanpa tedeng aling-aling. Inilah yang membuatku enggak dekat dengan Johan. Dia itu memang juara kelas, tapi kadang sikapnya begitu tidak terduga dan bisa kurang sopan seperti ini. Kalau Aku memprotes sikapnya, hanya perdebatan panjang yang akan terjadi. Jadi. Aku yang malas berdebat dengan siapa pun hanya membiarkan dia bersikap seperti itu.

Setelah diberi segelas air, Johan langsung pulang begitu saja. Tanpa mengucapkan terima kasih. Ingin rasanya kulempar kepalanya itu dengan gelas kosong bekasnya, tapi ya sudahlah. Aku tidak mau membuat kepala orang lain terluka hanya karena masalah kecil.

Aku kembali teringat status WA Angel. Aku tidak bisa diam saja mengingat status itu, jadi Aku hendak menelepon Angel untuk mempertanyakan status itu. Namun, Aku tak dapat menemukan hapeku dimana pun. Padahal seingatku hapeku tergeletak begitu saja di lantai kamarku.

"Jangan-jangan diambil Johan!!" batinku berteriak seperti itu, tapi Aku cepat-cepat menghilangkan prasangka buruk itu. Tadi Johan memang mendadak bertamu ke rumahku, tapi ia 'kan memang tetanggaku yang paling aneh, harusnya enggak heran dia mendadak datang begitu. Johan juga memang sempat lepas dari pengawasanku karena Aku harus mengambil air di dapur yang jaraknya cukup jauh dari ruang tamu maupun kamarku, tapi di rumahku bukan hanya ada Johan, ada adikku dan orang tuaku juga di kamar mereka masing-masing. Bisa jadi orang tuaku iseng merazia hapeku atau adikku iseng menyembunyikannya.

Baru saja Aku hendak menanyakan keberadaan hapeku kepada keluargaku, adikku sudah datang ke kamarku dan menyodorkanku hape. Miliknya. Katanya ada telepon masuk dari sahabatku.

"Heh, kakak lu kenapa deh? Mabok jengkol apa gimana sih dia sampe enggak jelas gitu?" ujar sahabatku di seberang sana.

"Mabok jengkol pale lu! Ngapa lu nelpon-nelpon adek gue? Ngomongin gue lagi!" dampratku.

"Oh, jadi ini lu, Sera! Lu kenapa sih, Ser? Kalo punya masalah diomongin ajalah, jangan dipendem sendirian sampe jadi stress gini. Biasanya juga 'kan lu ngomong-ngomong sama gue."

"Lah, lah, lah. Lu lagi ngomongin apa deh? Pagi-pagi udah aneh aja lu!"

"Lu yang aneh! Lu masang teka-teki konyol di status WA lu, terus pas gue chat lu, jawab teka-teki itu, lu enggak jawab apa-apa. Cuma R doang. Eh enggak lama lu maki-maki gue lewat chat. Bilang gue pelakor."

"Jangan konyol lu! Hape gue aja ilang! Baru mau gue cari nih! Kalo bercanda jangan keterlaluan, lu!"

"Pernah dengar gue bercanda dengan nada suara begini? Lu 'kan tahu sendiri gue ini gimana, Ser!"

Mendengar ucapan sahabatku, Aku tak bisa berkata-kata lagi. Seketika Aku teringat Angel dan Johan. Angel yang mendadak memasang teka-teki konyol, Johan yang hapenya mirip identik dengan hape Angel, Angel yang meng-upload foto wajahnya sendiri yang telah dikuliti dan dipantek di tembok, Johan yang mendadak mampir ke rumah dan minta air, hingga hapeku yang hilang mendadak setelah Johan pulang.

Rasa takut menjalari seluruh tubuhku.

Kemudian, semuanya mendadak gelap.

********************

Hai, guys! Maaf ya author baru nongol lagi sekarang! Maaf udah hiatus lama banget tanpa pemberitahuan!! 🙏🙏

Jujur aja, enggak tahu kenapa selama setahun terakhir ini author enggak dapat ide cerita horor. Ketika dapat ide, timing-nya selalu enggak tepat, sampe author tunda penulisannya dan akhirnya malah lupa mau nulis apa 😢

Apalagi setahun ini author juga berjuang untuk meningkatkan nilai biar bisa lolos SNMPTN, soalnya nilai geografi author naik-turun enggak jelas 😢😢

Sekali lagi author mohon maaf untuk menghilangnya author dalam waktu yang lama 🙏 Dan terima kasih banyak untuk my beloved readers yang sudah setia menunggu author maupun para readers baru yang tertarik baca cerita ini ❤

Setelah ini author akan berusaha menulis dengan lebih baik lagi.

Oh iya...,

Satu hal lagi...

Selalu berhati-hati, bisa jadi besok kalian yang akan menjadi target Johan!

XD XD XD

My CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang