Petak Dekomposer

117 8 1
                                    

Hana baru saja pindah ke rumah barunya. Rumah itu sangat megah dan mewah. Luasnya tanahnya 1 hektar, sedangkan luas bangunannya 800 m². Rumah ini berhasil Hana dapatkan dengan harga yang sangat murah, sehingga Hana merasa sangat bahagia. Ya, memang rumah ini tak terletak di pusat kota, tapi itu tak mengurangi rasa senang Hana. Yang namanya tanah dan bangunan, dimana pun lokasinya, selalu menjadi investasi terbaik. Begitulah pikir Hana.

Hana menjalani hari pertama di rumah barunya dengan penuh ketenangan. Namun, keesokan harinya Hana menemukan sesuatu yang sangat menjijikan. Ia menemukan hewan pengurai alias dekomposer, yaitu belatung-belatung, berkerumun di petak-petak lantai kamarnya. Tepat di bawah ranjangnya. Hana yang merasa sangat jijik pada belatung pun langsung berteriak menyuruh asisten rumah tangganya membersihkan belatung-belatung tersebut.

Hari berikutnya, Hana kembali menemukan belatung-belatung di kolong ranjangnya. Tak peduli berapa kali pun ia menyuruh asisten rumah tangganya membersihkan belatung-belatung itu, belatung-belatung itu terus kembali. Setiap hari kembali mengisi petak-petak lantai yang sama.

Satu bulan telah berlalu. Selama itu Hana terus menemukan banyak belatung di kolong ranjangnya. Padahal ia sudah melakukan semua hal untuk mengusir belatung jenis apa pun dari kolong ranjangnya. Akhirnya, Hana menjadi sangat muak.

Pada hari Minggu, saat Hana libur kerja, Hana menyuruh tukang konstruksi bangunan untuk mengganti keramik-keramik di kolong ranjangnya dengan keramik-keramik baru. Saat itu, terjadi sesuatu yang sangat mengejutkan. Tukang konstruksi bangunan menemukan mayat seorang wanita di balik keramik-keramik berbelatung itu. Tepat saat Hana mengantarkan kopi dan gorengan untuk mereka.

********************

Don't forget to vote and comment ^^

My CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang