Ketukan di Malam Hari

120 7 0
                                    

Kisah ini diangkat dari kisah nyata yang difiksionalkan. Kisah ini mengandung adegan-adegan menyeramkan yang mungkin dapat menggangu tidur pembaca malam ini.

********************

Aku baru selesai mengerjakan tugas sekolah yang harus dikumpulkan besok. Tugas itu banyak sekali, sehingga Aku merasa sangat lelah. Namun, Aku tak lantas bisa langsung pergi ke alam mimpi, karena Aku masih harus membuat sebuah cerita untuk diposting di Wattpad. Ya, Aku adalah seorang penulis di Wattpad. Aku sudah lama tidak memposting cerita baru di Wattpad, jadi malam ini Aku harus memposting cerita terbaru untuk menyenangkan hati pembaca setiaku.

Setelah memposting cerita terbaru di Wattpad, Aku yang sudah benar-benar lelah pergi tidur. Saking lelahnya, Aku sampai tidak membersihkan diri terlebih dahulu sebelum tidur. Padahal membersihkan diri sebelum tidur sudah menjadi rutinitasku. Akan tetapi, baru saja Aku menjatuhkan kepalaku ke atas bantal, Aku mendengar suara ketukan pintu rumah. Tepatnya pintu rumahku.

"Ah, siapa sih bertamu malam-malam begini?!" gerutuku.

Aku hendak bangkit dari tempat tidur, tapi Aku mendadak teringat sesuatu yang mengurungkan niatku. Aku ingat salah satu pamanku punya kebiasaan menyebalkan. Dia suka datang bertamu ke rumahku kapan saja. Tak peduli mau matahari sudah lenyap sejak berjam-jam yang lalu ataupun sudah hampir menyingsing lagi. Aku pikir yang datang pamanku itu, jadi Aku tidak membukakannya pintu. Aku lanjut tidur tanpa mempedulikannya yang terus mengetuk pintu.

**********

Matahari sudah bertengger di langit biru. Aku berangkat sekolah dengan riang. Meskipun semalam rasanya melelahkan sekali, tapi pagi ini rasanya sungguh menyenangkan! Rasanya semangatku meningkat berkali-kali lipat, dan hormon kebahagiaan memenuhiku karena rangking ceritaku di Wattpad naik. Tapi, saat Aku sampai di sekolah, seluruh kebahagiaanku berganti dengan hawa ketakutan. Itu semua karena ucapan temanku.

Saat Aku baru saja sampai di kelas, Rian, teman dekatku, menghampiriku. Entah kenapa wajahnya terlihat pucat pagi ini.

"Rian, kok wajahmu pucat gitu? Kamu sakit, ya?" ujarku sambil menatap khawatir wajahnya.

"Tidak. Mm, Nay, itu... Jadi begini... Ah! A-anu...," Rian terbata dengan bibir gemetar.

Aku mengernyitkan dahi, "Anu kenapa? Kamu mau ngomong apaan, sih?"

"Semalam, kamu.. Apa kamu membukakan pintu untuk seseorang yang datang ke rumahmu? Tepat tengah malam??" tanya Rian.

"Tidak, Aku..,"

"Ah, syukurlah! Aku sungguh bersyukur untuk hal ini!" seru Rian yang terlihat sangat lega mendengar jawabanku. Dia bahkan berseru sebelum Aku benar-benar selesai menjawab pertanyaannya.

"Emangnya kenapa, sih? Kayaknya kamu senang banget," ujarku sambil memasang wajah penasaran.

"Itu.. Sebenarnya semalam, Aku lewat depan rumahmu tepat tengah malam. Mau pulang setelah olahraga malam untuk menghilangkan insomniaku. Tapi Aku tak sengaja melihat ada seseorang yang datang ke rumahmu. Dari jauh, Aku sama sekali tak bermasalah dengan orang itu. Tapi saat Aku sudah benar-benar di depan gerbang rumahmu, seluruh tubuhku terasa mati rasa!
Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, yang datang ke rumahmu itu bukan orang biasa, tapi makhlus halus! Karena sosok wanita itu memiliki bentuk tubuh yang aneh. Dia sangat tinggi. Dari samping, wajahnya juga terlihat sangat menyeramkan. Wajahnya pucat bukan main!" jelas Rian.

**********

"Akhir-akhir ini memang banyak kejadian aneh di lingkungan tempat tingga kita. Dan semua kejadian aneh itu... berhubungan dengan hal mistis."

"Daripada terjadi hal-hal yang menakutkan, lebih baik kamu tidak membukakan pintu untuk siapa pun yang datang tepat tengah malam hingga beberapa hari ke depan."

Kata-kata Rian pagi tadi terus terngiang di kepalaku. Malam ini, Aku jadi ketakutan. Tidak, tapi sangat takut. Aku sampai tidak bisa tidur. Alhasil, sampai tengah malam Aku masih terjaga. Saat itulah, Aku kembali mendengar suara ketukan itu. Di pintu rumahku. Seketika bulu romaku berdiri, dan Aku pindah tidur ke kamar orang tuaku. Tidur bersama orang tua dan adik kecilku.

Setelah bersusah payah mengabaikan suara ketukan pintu itu, Aku akhirnya berhasil terlelap. Namun, Aku mengalami mimpi yang sangat buruk. Dalam mimpiku, sesosok wanita bertubuh jangkung jalan memasuki koridor rumahku. Wajahnya sangat amat pucat dan begitu menyeramkam.

"Nak, kenapa tidak mau membuka pintu untukku? Padahal Aku hanya ingin dilihat olehmu sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nak, kenapa tidak mau membuka pintu untukku? Padahal Aku hanya ingin dilihat olehmu sekali. Terpaksa Aku melakukan ini padamu," ujar sosok hantu wanita itu dengan suara paraunya.

Pagi harinya, Aku terbangun dan menemukan orang tuaku dengan ekspresi bingung bukan kepalang. Melihat foto-foto yang tergantung di sepanjang koridor rumahku jatuh berantakan, begitupun dengan barang lainnya yang ada di sana. Semuanya porak-poranda seperti baru saja terjadi gempa.

********************

Don't forget to vote and comment ^^

My CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang