Bell

174 14 5
                                    

Kisah fiksi ini terinspirasi dari pengalaman pribadi penulis. Selamat membaca! ^^

********************

Jam menunjukkan tepat pukul 00.00. Seluruh anggota keluarga Pak Dayat pun terlelap tidur, tak terkecuali dengan Pak Dayat sendiri. Di dalam mimpinya, samar-samar ia mendengar suara bel pintu rumahnya berbunyi. Bel pintu itu bunyinya seperti bel sekolahan zaman sekarang, sangat khas sekaligus berisik, sehingga Pak Dayat terjaga dari tidurnya.

Pak Dayat sedikit kesal mendengar bel rumahnya berbunyi tengah malam begini.

"Siapa sih yang bertamu tengah malam begini? Ganggu orang tidur saja!" gerutu Pak Dayat sambil berjalan menuju pintu rumahnya.

Saat berhadapan dengan pintu rumahnya itu, Pak Dayat membuka pintu rumahnya, namun sama sekali tak ada orang di depan pintu rumahnya.

"Aneh. Tadi belnya bunyi, tapi kok tidak ada orang, ya?" batin Pak Dayat.

Pak Dayat akhirnya menutup pintu rumahnya, dan hendak kembali tidur. Ia berpikir pasti bunyi bel yang ia dengar tadi berasal dari mimpinya, bukan dari dunia nyatanya. Tapi saat Pak Dayat mau kembali tidur, ia malah mendengar bel rumahnya kembali berbunyi. Pak Dayat pun kembali membuka pintu dan melihat siapa yang datang, namun ia kembali tak mendapati siapa pun duduk di depan pintu rumahnya.

Pak Dayat pun kembali ke kamarnya, tapi saat baru hendak kembali tidur, Pak Dayat kembali mendengar bel rumahnya berbunyi. Pak Dayat akhirnya membuka pintu rumahnya untuk melihat siapa yang datang, ia bahkan pergi ke luar untuk melihat siapa yang datang, tapi ia tak mendapati siapa pun di sekitar rumahnya. Menghadapi hal ini, Pak Dayat pun naik pitam.

"Kenapa sih malam-malam begini masih saja ada orang iseng memencet bel pintu rumah orang!" gerutu Pak Dayat sambil melangkahkan kakinya memasuki rumahnya. Tapi tiba-tiba saja terdengar suara parau dari belakang tubuh Pak Dayat.

"ITU BUKAN ORANG, TAPI ANAK SAYA!"

Mendengar suara parau itu, Pak Dayat perlahan membalikkan tubuhnya, hendak melihat siapa yang berbicara.

"MAAFKAN ANAK SAYA! DIA KADANG SUKA ISENG," ujar sosok perempuan berwajah gepeng tanpa kaki dan tangan. Di depannya ada sosok anak kecil tanpa kepala dengan kaki dan tangan sangat kecil. Jauh lebih kecil dari tubuhnya yang terlihat seperti tubuh manusia normal.

********************

Jangan lupa vote & comment-nya ya, my readers ;-)

My CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang