Kisah Masa Kecilku

36 4 0
                                    

Hello, guys! Author kembali! ^^
Kisah yang akan aku ceritakan kali ini, bukan sekadar cerita fiksi. Ini adalah kisah masa kecilku yang lumayan penuh gangguan.

********************

Waktu aku kecil, ayahku belum punya rumah sendiri. Ayah mengontrak sebuah rumah di dekat tempat nenek mengontrak. Kontrakan yang seadanya. Hanya terdiri atas tiga ruangan; ruang tamu yang juga berfungsi sebagai ruang keluarga, kamar tidur yang menyatu dengan dapur, dan kamar mandi. Tidak ada ruang makan di rumah kontrakan itu. Kalau mau makan, ya terserah dimana saja yang penting tidak di atas kasur.

Meskipun rumah yang sanggup dikontrak ayah sangat jauh dari kata mewah, kehidupan keluarga kami bahagia karena kami mengisi rumah itu dengan cinta kasih. Rumah yang kecil jadi terasa sangat nyaman layaknya istana. Semua masalah langsung terlupakan ketika kami kembali ke rumah. Namun, suatu saat rumah itu justru menjadi masalah untuk kami.

Ketika ibuku hendak memandikanku di pagi hari, kami dibuat terlonjak oleh kehadiran belatung di kamar mandi rumah kami. Bukan hanya dua atau tiga belatung, tapi sangat banyak. Seluruh lantai kamar mandi dipenuhi oleh belatung.

Aku yang saat itu baru berusia empat tahun refleks berlari menjauhi kamar mandi karena Aku sangat takut pada hewan-hewan yang menjijikan seperti itu, sedangkan ibu berteriak memanggil ayah dan memberitahukan keberadaan belatung-belatung itu. Ayah juga terkejut bukan main melihat kehadiran belatung-belatung itu. Dengan cepat ayah mengenakan sandal ke dalam kamar mandi dan menumpahkan semua air di bak mandi, berusaha menghanyutkan belatung-belatung itu hingga memasuki lobang pembuangan air.

Usaha ayah berhasil. Semua belatung itu pergi. Aku pun merasa lega. Ibu jadi bisa segera memandikanku.

Tetapi, perasaan lega itu tidak langgeng. Selang beberapa menit setelah Aku selesai mandi, tahu-tahu lantai kamar mandiku sudah dipenuhi belatung lagi.

Ibaratkan syair lagu "mati satu tumbuh seribu", begitulah belatung-belatung itu. Setiap ayah melenyapkan mereka, pasti beberapa menit kemudian mereka muncul kembali dalam jumlah yang lebih banyak. Padahal rumah kami itu sangat bersih, termasuk kamar mandinya, karena ibuku adalah seorang maniak kebersihan. Tidak ada bangkai hewan mati juga di kamar mandi.

Belatung-belatung itu membuat ayah kelelahan. Kami sekeluarga pun terpaksa menumpang mandi di rumah nenekku sore harinya karena jijik mandi bersama belatung.

Malamnya, ayah mengonsultasikan masalah ini kepada pamannya. Kebetulan paman ayahku itu adalah ustadz terkemuka di tanah Sepatan, Tangerang. Kata paman ayahku, belatung-belatung itu bukan belatung biasa. Mereka itu jadi-jadian. Ada orang yang sengaja menggunakan ilmu hitam untuk mengirim mereka ke musuhnya, tapi malah salah kirim ke rumahku.

Paman ayah memberikan ayah segelas air yang sudah dibacakan Yasin. Paman menyuruh ayah untuk menyiramkan air itu ke lantai kamar mandi rumahku. Paman juga menyuruh ayah untuk membaca ayat kursi di depan pintu kamar mandi.

Syukurlah belatung-belatung itu benar-benar hilang setelah ayahku melaksanakan kata-kata paman. Tapi yang menyeramkan adalah sebelum belatung-belatung itu menghilang sepenuhnya, belatung-belatung itu terlebih dahulu berubah warna menjadi hitam. Ukurannya juga bertambah besar.

********************

Seperti itulah salah satu kisah masa kecilku yang "diganggu". Masih ada beberapa kisah lainnya yang akan Aku share di bab-bab selanjutnya.

Jika kalian juga punya masa kecil yang "diganggu", bisa kalian share di kolom komentar ya guys ^_^

Don't forget to like, subscribe, and share ~^O^~

My CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang